Surat Tanda Nomor Kendaraan, atau disingkat STNK, adalah tanda bukti pendaftaran dan pengesahan suatu kendaraan bermotor berdasarkan identitas dan kepemilikannya yang telah didaftar. Di Indonesia, STNK diterbitkan oleh SAMSAT, yakni tempat pelayanan penerbitan/pengesahan STNK oleh 3 instansi: Polri, Dinas Pendapatan Provinsi, dan PT Jasa Raharja. STNK merupakan titik tolak kepemilikan yang sah atas sebuah kendaraan bermotor.
STNK berisi identitas kepemilikan (nomor polisi, nama pemilik, alamat pemilik) dan identitas kendaraan bermotor (merk/tipe, jenis/model, tahun pembuatan, tahun perakitan, isi silinder, warna, nomor rangka/NIK, nomor mesin, nomor BPKB, warna TNKB, bahan bakar, kode lokasi, dsb). Nomor polisi dan masa berlaku yang tertera dalam STNK kemudian dicetak pada plat nomor untuk dipasang pada kendaraan bermotor bersangkutan.
Masa berlaku STNK adalah 5 tahun, dan setiap perpanjangan STNK, kendaraan diharuskan untuk cek fisik, yakni pengecekan nomor rangka dan nomor mesin kendaraan yang dikeluarkan Satuan Lalu Lintas Polri.

BBN KB (Bea Balik Nama kendaraan bermotor):
Besarnya 10% dari harga motor (off the road)/harga faktur untuk motor baru, dan motor bekas(second) sebesar 2/3 pajak (PKB) nya.

PKB (Pajak kendaraan bermotor): Besarnya 1,5% dari nilai jual motor dan bersifat menurun tiap tahun, karena penyusutan nilai jual motor. dengan kata lain jika motor tetap sama maka pajaknya otomatis turun lebih kecil dari tahun sebelumnya…

SWDKLLJ (Sumbangan wajib dana kecelakaan lalu lintas jalan): Sumbangan ini dikelola oleh jasa raharja.

BIAYA ADM (Biaya administrasi): Untuk motor baru tidak dikenakan dan apabila ganti plat nomor (5 tahun sekali) atau balik nama dikenai biaya ADM.

BIAYA ADM TNKB: Biaya tanda nomor kendaraan bermotor (plat nomor ), besarnya Rp.30.000

Denda Pajak Kendaraan Bermotor :
Apabila jatuh tempo masa berlaku STNK belum melakukan perpanjangan maka akan dikenai denda PKB dan denda SWDKLLJ.
Perhitungan Denda PKB : 25% per tahun
terlambat 3 bulan = PKB x 25% x 3/12
terlambat 6 bulan = PKB x 25% x 6/12

Denda SWDKLLJ : besarnya Rp 32.000,- untuk roda 2 & Rp100.000,- untuk roda 4.

Satu lagi gan, jika agan punya lebih dari satu motor dengan nama dan alamat sama, maka nanti pas mau bayar pajak motor terakhir, maka akan dikenakan biaya pajak motor kedua dan seterusnya, yg besarnya kisaran Rp.30.000,-,
Jadi solusinya ,jika punya motor lebih dari satu dan motor lama sudah dijual, hendaklah segera menghubungi Samsat yg biasa buat bayar pajak., bahwasanya motor lama sudah dijual alias berpindah tangan.. dan perlu diingat bahwa motor lama yg sudah dijual tadi tidak bisa lagi pajak pake nama kita lagi, mau gak mau harus balik nama, daripada agan harus keluar duit sekitar 30rb tiap tahunnya…