Liputan6.com, Jakarta : Banjir juga menjangkau hingga ke Jawa Tengah. Tercatat beberapa kabupaten, yakni Jepara, Kudus, dan Pati, mengalami banjir terparah hingga 3 meter.

"Barusan saya masuk dari Jepara Kudus, yang justru terparah di Jepara, 6 kecamatan, 12 desa terendam," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah Sarwa Pramana kepada Liputan6.com di Jakarta, Rabu (22/1/2014).

Sarwa menuturkan, air mulai merangsek naik dengan ketinggian 2,5-3 meter sekitar pukul 22.00 WIB tadi. Banjir terparah dialami Jepara. Kemudian disusul Kudus dan Pati.

"Di Jepara ada 2.163 kepala keluarga yang kini mengungsi. Di Pati nggak terlalu banyak pengungsi," tuturnya.

"Kondisi terakhir, evakuasi besar-besaran, tarik kapal," ucap Sarwa.

Beberapa kapal diturunkan untuk mengevakuasi warga dengan segera. Selain dari BPBD, kapal-kapal itu merupakan bantuan dari TNI dan Badan SAR Nasional (Basarnas).

Saat ini, lanjut dia, jalur dari Jepara-Kudus tak bisa dilewati mobil-mobil biasa. Hanya truk yang bisa melintas. Begitu pun kondisi di jalur utama menuju Semarang via Welan.

"Jalur Semarang via Kudus juga sempat tinggi, airnya cukup deras," ujarnya.

"Banyak tanggul jebol. lampu mati semua, trafo di Kudus dimatikan," pungkas Sarwa. (Ndy)

SEMARANG, KOMPAS.com — Rombongan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo bersama tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) terjebak banjir di Pati, Rabu (22/1/2014).

Jalur satu-satunya ke arah Kudus tidak bisa dilalui karena ada truk dan bus mogok di titik yang sama.

"Sekarang tiga kota mengalami lumpuh total, Kudus, Pati, dan Jepara tidak bisa dilalui," kata Ganjar yang dikutip dari Tribun Jateng, Rabu malam.

Sementara dari arah Surabaya, kata dia, hanya bisa dilalui dua jalur, yakni Grobogan dan Blora.

"Ketinggian banjir saat ini sudah mencapai pinggang orang dewasa (sekitar 1 meter, red)," katanya.