Merdeka.com - Carut marutnya penanganan korban banjir DKI Jakarta banyak mendapatkan keluhan. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dinilai belum mempunyai sistim penanggulang bencana yang sistematis.

Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu dalam keterangan pers yang diterima merdeka.com menuliskan, dalam dua tahun masa jabatannya, Jokowi seharusnya sudah bisa menangani korban banjir. Cara blusukan orang nomor satu DKI Jakarta itu dianggap tidak banyak membantu.

"Bencana Banjir di Jakarta masuk dalam kategori premiditated disaster yaitu bencana yang sudah dapat diprediksi dan seharusnya jika Joko Widodo tidak lalai serta Joko Widodo mau belajar dan mempersiapkan dengan Tim Krisis penanggulang bencana yang sistematik tidak perlu 12 nyawa warga DKI Jakarta melayang."

Dalam manajemen bencana yang sistematis sebelum terjadi bencana masyarakat sudah mendapatkan early warning akan adanya suatu banjir yang akan melanda, dan Pemda DKI Jakarta sudah menentukan lokasi di mana warga yang rumahnya terendam diungsikan.

Jika dalam waktu 1 x 24 jam Jokowi tidak meminta maaf pada warga Jakarta maka kaum buruh dan pekerja yang menjadi kaum mayoritas sebagai korban banjir akan melakukan gugatan citizen law suit kepada orang nomor satu DKI Jakarta itu. Jokowi dinilai telah sembarangan dan lalai untuk menangani bencana banjir yang berakibat fatal pada kehidupan ekonomi buruh dan kerugian yang menimpa warga yang terkena banjir.

http://www.merdeka.com/jakarta/feder...ni-banjir.html

-------------------------------

upaya sebagai balas dendam atas tidak dipenuhinya tuntutan kenaikan UMR DKI lalu?