Jakarta - Warga Sleman, Yogyakarta memprotes uji coba nyamuk hasil penelitian UGM, Yayasan Tahija, dan Universitas Monash Australia. Warga tak mau mereka menjadi kelinci percobaan untuk tim peneliti Eliminate Dengue Project (EDP) Yogyakarta.

Protes datang dari warga di Dusun Karangtengah, Nogotirto, Gamping Sleman. Mereka khawatir pelepasan nyamuk yang akan dilakukan mulai, Rabu (22/1/2014) hingga beberapa minggu ke depan akan membahayakan warga.

Tim peneliti kabanya akan melepas nyamuk aedes aegypti ber-wolbachia pada lingkungan warga. Walau ada jaminan nyamuk tak berbahaya, warga tetap resah.

"Masyarakat menjadi resah dan terteror karena di kampung ini ada warga yang menyetujui pelepasan tersebut dan tidak sedikit warga yang menolak pelepasan dengan berbagai argumentasi masing-masing,"jelas seorang warga, Maruf dalam surat elektroniknya.

Rembukan antar warga juga sudah dilakukan. Warga meminta adanya jaminan tertulis tentang penanggungan risiko oleh tim peneliti bila ada sesuatu hal terjadi dengan warga.

"Selain meminta menunda pelepasan nyamuk, warga juga minta dilakukan sosialisasi ulang dengan mengundang semua warg dalam satu forum bersama, yang didampingi oleh dinas kesehatan dan aparat desa. Selain itu, penundaan ini tetap mempertimbangkan dan menghormati warga yang menolak," terang Maruf.

Ada juga kekhawatiran warga dengan adanya pertambahan nyamuk yang dilepas dan tentu akan berkembangbiak sehingga nyamuk dilingkungannya semakin banyak, yang mengakibatkan menimbulkan rasa tidak nyaman.

"Dengan nyamuk yang ada sekarang saja sudah tidak nyaman, apalagi dengan pelepasan dan berkembangbiaknya nyamuk UGM tersebut maka populasi nyamuk akan semakin bertambah. Tentu ini menambah ketidaknyamanan warga," tambah Maruf.

"Ada warga yang sangsi juga apakah penelitian ini benar-benar berhasil, karena untuk konteks Indonesia penelitian ini termasuk awal dan belum teruji. Warga tidak mau jadi kelinci percobaan yang memiliki resiko," tambah Maruf lagi.

Hingga berita ini diturunkan pihak UGM belum bisa dimintai tanggapan.

Banjir dan bencana hari ini masih menyelimuti Indonesia. Ikuti informasi lengkapnya di "Reportase Khusus" Trans TV sore ini pukul 16.30 WIB