ini trit tanggapan untuk trit ini

gan.. semua hal saat ini perlu yang namanya branding.
agan pun ngaskus juga karena brand kaskus yang bagus kan.
agan beli satu produk dan menolak produk lainnya juga karena brand-nya kan.
selama bukan produk non subtitusi pasti tiap manusia akan melakukan pemilihan atas suatu barang/jasa.

pemimpin kita adalah produk global dari yang namanya demokrasi. oleh karena itu sangat wajar jika kemudian para pemimpin melakukan proses branding atas kepemimpinannya. mereka juga memarketingkan diri kepada rakyat yang tiada lain adalah konstituennya. tujuannya adalah mendapatkan simpati dan kepercayaan dari masyarakat sehingga mau memilih saat pemilu dan selalu mendukung program yang dicanangkan dalam kurun waktu pemerintahannya.

pertanyaan berikutnya, apakah hal itu salah?

salah jika branding yang dilakukan hanyalah palsu demi kepentingan harta dan kekuasaan. benar jika branding yang dilakukan untuk menjadikan program-program yang dijanjikan pada saat kampanye dapat terwujud.

lalu sampai dimana batasannya? bagaimana rakyat tahu bahwa pemimpin yang dipilih benar2 menjalankan amanah?

jawabannya adalah rakyat yang menjalankan fungsi monitoring. lihat sudah sejauh mana pemimpin melakukan upaya dalam menjalankan program2nya. yang perlu diperhatikan adalah proses dalam melakukannya harus benar dengan cara yang benar pula.

orientasi hasil (result) seringkali menjadi tolok ukur atas keberhasilan seorang pemimpin. saya setuju dengan hal itu, tapi dengan catatan bahwa sebuah hasil yang besar hanya bisa dicapai dengan keberhasilan yang kecil2.

kesempatan atas hasil yang besar akan selalu terbuka selama hasil yang kecil dapat dicapai. tapi kesempatan itu akan tertutup ketika hasil yang kecil diabaikan seolah itu menjadi penilaian utuh atas seorang pemimpin.

Jokowi dan Ahok memang belum berhasil menyelesaikan permasalahan yang ada di Jakarta secara tuntas. Tapi sudah terlihat keberhasilan2 kecil yang tidak mampu dicapai oleh pemimpin2 sebelumnya.

Untuk mencapai keberhasilan besar secara utuh diperlukan kepercayaan diri yang sangat besar pada pemimpin dan rakyat yang dipimpinnya. Hal itulah yang berhasil disajikan Jokowi dan Ahok pada rakyat Jakarta. Mereka berhasil menggerakkan apatisme warga atas ketidakbecusan pemimpin menjadi harapan yang akan menyejahterakan kehidupan mereka.

Saya berpendapat bahwa sebaiknya Jokowi dan Ahok menyelesaikan kepemimpinannya di DKI agar kepercayaan diri pada masyarakat tidak menjadi hilang. Agar harapan yang dahulu pernah dititipkan melalui kotak suara tidak musnah.

Maka terlalu dini untuk menilai Jokowi dan Ahok serendah itu. Saya percaya mereka mampu membawa perubahan.