Kekayaan 85 org terkaya di dunia = kekayaan 3.5 milyar orang termiskin di dunia
TS
zanovski
Kekayaan 85 org terkaya di dunia = kekayaan 3.5 milyar orang termiskin di dunia
Maaf rada berantakan, thread pertama ane nih setelah sekian lama jadi member kaskus.
Barusan baca article dari times bahwa sudah diadakan survey, kekayaan 85 orang terkaya di dunia = kekayaan 3.5 milyar orang termiskin di dunia. Populasi dunia sekarang sekitar 7 milyar orang, jadi tuh udah 1/2 populasi dunia.
Nih article nya:
Spoiler for 'article':
The world’s 85 richest individuals now own as much as the poorest half of the 7 billion global population, according to a report released by Oxfam on Monday.
The leading anti-poverty charity called on the global economic elite gathering in Davos this week for the World Economic Forum to “counter the growing tide of inequality” and prevent a static future in which only the rich have access to the best education and healthcare.
“It is staggering that in the 21st century, half of the world’s population own no more than a tiny elite whose numbers could all sit comfortably in a single train carriage,” said Winnie Byanyima, Oxfam Executive Director.
Working for the Few examines economic inequality’s potential to undercut democracy in developed countries and exacerbate corruption in underdeveloped nations.
The report calls on governments to krackdown on international tax dodgers and invest in public institutions such as healthcare, as well as implement progressive taxes and eradicate opaque political structures that encourage corruption.
While the World Economic Forum in Davos provides the world’s super elite with a forum to discuss the global economy, the group is far from deaf on issues pertaining to inequality. Last November, the WEF warned that financial inequality threatened to undermine social stability and security on a “global scale.”
Spoiler for 'versi bahasa indonesia dari sumber lensaindonesia..com':
Sebuah lembaga swadaya masyarakat yang berbasis di London, Inggris, Oxfam merilis data ketimpangan ekonomi di dunia.
Menurut laporan Oxfam, setengah kekayaan yang dimiliki penduduk di seluruh dunia ternyata hanya dikuasi oleh 85 orang saja. Total nilai harta 85 orang ultra kaya dunia ini sama dengan jumlah kekayaan setengah penduduk dunia. Ini berarti, kekayaan 85 orang itu setara dengan kekayaan 3,5 miliar penduduk dunia lainnya.
poran berjudul Working for the Few itu dipublikasikan bertepatan dengan pelaksanaan Forum Ekonomi Dunia (World Economic Forum/WEF) di Davos, Swiss, pekan ini.
Laporan itu menunjukkan, orang-orang ultra kaya dunia tidak hanya pulih dari krisis keuangan global. Bahkan kekayaan mereka berkembang positif.
Menurut laporan itu, kekayaan 1 persen orang terkaya di dunia bernilai sekitar 110 triliun dollar AS atau 65 kali total nilai kekayaan separuh penduduk dunia lainnya.
Laporan itu juga menunjukkan, 85 orang terkaya dunia mengendalikan sekitar 1,7 triliun kekayaan atau setara dengan kekayaan separuh populasi dunia.
Berbagai respon politik terhadap krisis keuangan global, termasuk sejumlah tindakan bank-bank sentral dan langkah-langkah penghematan yang diperkenalkan pemerintah sejumlah negara, justru telah membuat yang kaya menjadi luar biasa kaya.
Di Amerika Serikat misalnya, satu persen orang terkaya negara itu meraup 95 persen pertumbuhan pasca krisis keuangan antara tahun 2009 dan 2012, sementara 90 persen populasi lainnya menjadi semakin miskin.
Survei Oxfam di enam negara yaitu Amerika Serikat, Inggris, Spanyol, Brasil, India dan Afrika Selatan menemukan bahwa mayoritas orang percaya hukum dan peraturan condong berpihak pada yang kaya.
Oxfam juga mengatakan, tujuh dari 10 orang tinggal di negara-negara di mana kesenjangan ekonomi telah meningkat dalam 30 tahun terakhir.
Oxfam menyebutkan, pertumbuhan ketimpangan semakin menjadi-jadi akibat cengkeraman elite terkaya pada kekuasaan. Elite yang segelintir itu mengacaukan proses politik sekaligus mempengaruhi sistem perekonomian agar menguntungkan kepentingan mereka.
Karena itu Oxfam meminta WEF membendung gelombang peningkatan ketidaksetaraan sekaligus menyuarakan agar tidak lagi terjadi aksi penggelapan pajak sebagai salah satu penyebab ketimpangan.
"Namun, kita tidak bisa berharap akan terjadi pemberantasan ketimpangan tanpa mengatasi akar kesenjangan,” kata Direktur Eksekutif Oxfam, Winnie Byanyima.
Laporan itu juga mengungkapkan adanya peningkatan konsentrasi kekayaan dan representasi politik yang tidak seimbang merupakan tren yang serius dan mengkhawatirkan.
“Konsentrasi besar sumber daya ekonomi di tangan segelintir orang merupakan ancaman signifikan terhadap sistem politik dan ekonomi yang inklusif,” beber Winnie.@licom/kc