WELCOME MY THREAD
hallo agan agan kaskuser! ga tau repost atau kaga ane cuma mau ngasih informasi gan!
Quote:
JAKARTA, KOMPAS.com — Langkah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang memilih bertolak ke Bali untuk mengurus Partai Demokrat akhir pekan lalu dikritik. Pasalnya, pada saat yang bersamaan, bencana alam masih melanda di sejumlah wilayah Indonesia seperti di Sumatera Utara, Jakarta, dan Sulawesi Utara.
Sekretaris Fraksi Partai Hanura di DPR, Saleh Husin, menganggap keputusan SBY tersebut menunjukkan tidak pekanya seorang kepala negara terhadap rakyatnya.
"Sebaiknya beliau (SBY) tidak perlu ke Bali sehingga terkesan beliau tidak terlalu peka atas banjir yang terjadi di Jakarta," ujar Saleh saat dihubungi, Senin (20/1/2014).
Saleh menuturkan, banjir di Jakarta dan bencana di daerah lain telah membuat ribuan orang terpaksa mengungsi. Masih banyak kebutuhan yang diperlukan mereka. Oleh karena itu, kata dia, pemerintah seharusnya fokus dan bersatu dalam penanganan bencana.
"Tentu Presiden SBY sebagai kepala pemerintahan harus turun tangan mengoordinasi para menterinya untuk menyelesaikan akar masalah yang sebenarnya," ujar anggota Komisi V DPR itu.
Saleh menambahkan, memasuki tahun politik ini, pemerintahan terlihat semakin tidak efektif. Sikap SBY yang lebih sibuk mengurusi partainya merupakan salah satu bukti pemerintahan yang tidak fokus.
"Hal ini dikarenakan Presiden SBY sendiri yang memberikan contoh sibuk mengurusi partai. Sudah pasti para menterinya akan mengikuti hal yang sama, di mana para menteri juga sibuk menjadi caleg," kata Saleh.
Seperti diberitakan, SBY bertolak ke Bali membuka acara temu kader Partai Demokrat seluruh Bali-Nusa Tenggara yang digelar pada Minggu (19/1/2014) malam di Nusa Dua, Bali.
Pertemuan itu diikuti oleh 4.500 kader Partai Demokrat se-wilayah Bali dan Nusa Tenggara. Acara dibuka langsung oleh SBY selaku Ketua Umum DPP Partai Demokrat, didampingi istrinya Ani Yudhoyono dan putranya Edhie Bhaskoro Yudhoyono yang menjabat Sekretaris Jenderal Demokrat.
Sejumlah petinggi Partai Demokrat yang duduk dalam jajaran Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II, seperti Jero Wacik (Menteri ESDM), Syarief Hasan (Menkop UKM), dan Amir Syamsudin (Menkumham), turut hadir dalam pertemuan itu.
Pagi ini, SBY melakukan kegiatan sebagai Presiden, yakni membuka Musyawarah Nasional XIII Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) di Sanur, Bali.
Pak Kalla lagi ke manado gan
Quote:
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) dan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla tiba di Manado, Sulawesi Utara, Senin, 20 Januari 2014. Kalla meninjau lokasi banjir dan longsor yang menewaskan 19 orang ini.
Kalla menggunggah fotonya lewat akun Twitter. Saat tiba di Manado, Kalla disambut Gubernur Sulawesi Utara, Sinyo Harry Sarundajang.
Bencana di Sulawesi Utara terjadi di delapan kabupaten/kota, yaitu Manado, Tomohon, Minahasa, Minahasa Utara, Minahasa Selatan, Minahasa Tenggara, Kep. Sangihe, dan Kep. Sitaro.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memperkirakan kerugian akibat banjir bandang dan longsor di Sulawesi Utara mencapai Rp 1,87 triliun. Hingga Ahad malam, 19 Januari 2014, bencana ini telah menewaskan 19 orang di Manado, Tomohon, dan Minahasa.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan banjir dan longsor mengakibatkan sejumlah kerusakan. Di antaranya, kerusakan rumah, fasilitas umum, pertanian dan peternakan, kantor, dan infrastruktur. Dia juga menurutkan, setidaknya ada 15 ribu jiwa yang mengungsi. "Pencarian korban longsor di Tomohon masih terus dilakukan," kata Sutopo dalam siaran pers, Ahad 19 Januari 2014 malam.
Sementara itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono membuka Musyawarah Nasional XIII Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) hari ini, Senin, 20 Januari 2014. (lihat: Jakarta Banjir, SBY Terbang ke Bali. Rencananya, SBY berkunjung ke Sinabung pekan ini.
Pak Jokowi ke bogor untuk membahas solusi banjir dengan Aher
Quote:
Tribunnews.com, Jakarta — Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, dan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Senin (20/1/2014) hari ini, dijadwalkan melaksanakan rapat koordinasi mengenai persoalan banjir.
Jokowi mengatakan, salah satu hal yang dibicarakan adalah soal menghidupkan kembali ide membangun sodetan antara Sungai Ciliwung dan Sungai Cisadane. Pasalnya, proyek pembangunan sodetan tersebut merupakan wewenang dari pemerintah pusat.
"Kalau hanya saya yang pastikan, tapi lainnya ndak setuju, gimana? Saya ndak mau mendahului," ujar Jokowi di rumah dinas, Jalan Taman Surapati, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (19/1/2014).
Jokowi mengatakan, pembangunan sodetan Ciliwung-Cisadane sangatlah penting untuk Jakarta. Beban air yang dialirkan Sungai Ciliwung dapat dibagi di sodetan itu sehingga air yang mengalir ke Ibu Kota berkurang, dan banjir di bantaran sungai pun tak terjadi.
Seperti diberitakan sebelumnya, di sela-sela blusukan-nya beberapa waktu lalu, Jokowi memunculkan kembali ide pembangunan proyek sodetan Ciliwung-Cisadane, Bogor, Jawa Barat. Menurut Jokowi, sungai-sungai di Jakarta menanggung beban air yang berlebih dari hulu. Oleh sebab itu, beban sungai harus dikurangi.
"Sodetan Katulampa ke Cisadane ini sudah ada perencanaannya. Harusnya dieksekusi dan dipercepat pembangunannya," ujarnya.
Sungai Ciliwung dan Cisadane sama-sama memiliki mata air di daerah Bogor, Jawa Barat. Namun, aliran dua sungai tersebut berbeda. Jika Ciliwung memiliki aliran dari Bogor-Depok-Jakarta, Cisadane mengalir ke Tangerang, Banten.
Putu Wirawan, Kepala Hubungan Masyarakat Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane (BBWSCC), mengungkapkan, ide proyek sodetan tersebut muncul kali pertama pada tahun 2000 silam. Sayangnya, proyek yang rencananya dibangun 200 meter setelah Pintu Air Katulampa itu kurang populer lantaran mendapat penolakan dari warga Tangerang, Banten.
"Menurut warga di Tangerang, sodetan sama saja memindahkan banjir dari Jakarta ke Tangerang. Akhirnya sampai sekarang, ide sodetan itu tidak dilakukan, dan hanya sebatas ide," ujar Putu.
Kendati demikian, BBWSCC yang berada di bawah Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum itu tak memprioritaskan pembangunan sodetan Ciliwung-Cisadane di wilayah Bogor. Pihaknya akan melihat seberapa efektif sodetan Ciliwung-Kanal Banjir Timur (KBT) yang kini tengah dikerjakan.
"Kita kaji terlebih dahulu, apakah sodetan Ciliwung-KBT efektif memecah debit air Ciliwung. Jika tidak, saya rasa memungkinkan jika proyek Ciliwung-Cisadane akan dihidupkan kembali," lanjutnya.
oke gan, ada yang bilang jokowi ga ada kerjaannya? hanya pencitraan aja? kenapa agan bilang gitu? sebelumnya ane mau bilang. ane bukan simpatis jokowi, bukan anak kader partai banteng ngamuk gan, ane cuma pemuda yang hidup di jakarta. ya mungkin ada beberapa warga jakarta yang udah merasakan pekerjaanya selama dia memipin dan ane sebagian udah merasakan apa pekerjaan yang dia pimpin. BANJIR? KOK GA SELESAI? MANA JANJI JOKOWI? hei gan, cegah banjir ga segampang membalik tangan. butuh waktu 5/6tahun gan. Banjir jakarta juga di sebabkan oleh air kiriman, masyarakat yang masih belum sadar kalo buang sampah sembarangan akan menyebabkan banjir. Rumah yang di bantaran kali, di gusur ngamuklah, nuntut HAM lah? pas kena banjir? jokowi mana!? ayo dong gan di mulai dari diri kita masing masing aja kok. inget, penyakit banjir aja udah dari kapan tau, mau langsung cepet selesai aja. apa lagi kalo agan agan masih buang sampah sembarangan
sekian thread ane, walau repost atau enggak ini cuma info aja buat agan
Quote:
COMENT AGAN:
Quote:
Original Posted By ularpiton►Semoga pemimpin-pemimpin kita kerja yang bener ya gan...
ane sih respect sama jokowi gan, bener kata agan untuk menangani banjir yang udah bertahun2 ini ga cukup waktu yg hanya 2 tahun aja, mungkin semaja jabatannya jokowi aja juga ane masih ragu bakal rampung
Quote:
Original Posted By dimsahm► [/QUOTE]
Quote:
cendolnya dong gan
[QUOTE]
KOMENG AND