Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

penderitawasirAvatar border
TS
penderitawasir
[Coba kalo cewe sama cewe. Pasti aman] Buruh Bangunan Kepergok Sedang Membangun Cinta
SEBAGAI tukang batu, Mursid, 30, ahli membangun rumah. Tapi membangun cinta bersama janda STNK Imah, 39, dia ternyata juga ahlinya. Namun sial, ketika mereka baru saja selesai “membangun” cinta itu di ranjang haram, eh digerebek warga. Dengan terpaksa Mursid harus menikahi janda beranak 4 itu.

Banyak lelaki terpaksa jadi anggota Partai Karya Peduli Janda, karena faktor ekonomi. Daripada hidup membujang ekonominya morat-marit, mendingan menikahi janda yang siap menjamin materil dan onderdil. Soal umur jauh di atasnya, nggak masalah. Yang penting setelah menjadi suami janda tersebut, statusnya atau stempel ”tuna karya”-nya sudah dicabut. Kebutuhan sehari-hari sudah ditanggung istri barunya, sementara tugas dia cukup rajin kerja siang dan ”malam”.

Nasib Mursid dari Pidie (Aceh) ini agak beda. Dia terpaksa menikahi janda STNK (Setengah Tua Ning Kepenak) bukan karena faktor ekonomi, melainkan karena etika dan moral saja. Bagaimana tak disebut pelanggaran etika? Istri bukan, janda Imah digaulinya kapan saja butuh. Nah, begitu digerebek warga, keduanya pun ditodong harus menikah. Bagi Mursid sebetulnya ini sangat berat, tapi daripada pantat habis dicambuk, ya sudah terima nasib saja.

Pekerjaan lelaki warga Glumpang Lhee Kecamatan Batee Pidie ini jadi tukang batu. Di kala dia sedang mengerjakan proyek WC Umum di Gampong Busu Meunasah Balee Kecamatan Mutiara, dia berkenalan dengan janda Imah yang tinggalnya memang tak jauh dari proyek tersebut. Eh, lama-lama dia tertarik pada perempuan beranak 4 itu. Biar Mursid bau semen dan meni, karena Imah sudah lama menjanda, mau juga menerima aspirasi urusan bawahnya. Begitulah cinta, jika sudah melekat tai kucing juga dianggap coklat.

Sebetulnya, kesengsemnya Mursid pada Imah semata-mata kerena kebutuhan tanggap darurat syahwat. Sebagai lelaki normal, melihat perempuan berbodi seksi dengan betisnya mbunting padi, langsung saja ukuran celananya berubah. Dia hanya ingin melepaskan kebutuhan sesaatnya, tapi bukan untuk menjadikannya sebagai istri secara permanen. Maklum, Mursid juga tak sanggup jika tiba-tiba harus menjadi bapak dari 4 anak yang sama sekali bukan hasil produknya.

Demikianlah, asal habis kerja nukang Mursid sering main ke rumah Imah. Jika situasinya demikian kondusif, keduanya pun tanpa sungkan langsung berbuat bak suami istri saja. Apa nggak risih sama anak-anaknya? Oh, itu gampang. Suruh saja mereka beli kerupuk ke Banda Aceh, atau makan laksa di Langsa.

Lama-lama kebiasaan Mursid ini terendus warga sekeliling rumah Imah. Kenapa tukang bangunan itu sepulang kerja tak langsung pulang, melainkan mampir dulu ke rumah Imah yang bukan famili juga bukan saudara. Lebih mencurigakan lagi, Mursid yang saat datang nampaknya lesu, sepulang dari rumah Imah nampak lincah penuh gairah. Jangan-jangan, ibarat mobil dia baru saja di ”tune up” termasuk amplas platina, sehingga jalannya semlintir (enak).

Beberapa hari lalu keduanya kembali ”membangun cinta” di ranjang haram. Tapi informasi ini diterima warga sudah agak telat, sehingga ketika penggerebekan hendak di lakukan, ”film biru” itu sudah kadung the end karena durasinya hanya 5 menit. Ketika warga masuk, Imah sedang makan mie ayam, sementara Mursid sedang mengisi TTS, yang 5 kotak ke bawah berbunyi: hubungan intim dengan bukan pasangan sah.

Namun demikian keduanya tetap dibawa ke Wilayatul Hisbah untuk diselesaikan. Dalam pemeriksaan keduanya mengaku baru saja selesai berbuat mesum. Bagaimana dengan aksi-aksi mesum sebelumnya? Imah – Mursid mengakui sering melakukan, tapi tak pernah mencatatnya. Untuk WH-nya cukup bijaksana. Keduanya hanya dipaksa bikin perjanjian menikah segera, bukan dihukum cambuk pantat.

Percuma, pantat tukang batu itu kan sudah ngelot (rata). (Gunarso TS).

susu di umbar. alias sumber:
tak lain dan tak bukan: http://www.poskotanews.com/2014/01/2...mbangun-cinta/

komen cinta:
pendidikan emang dibutuhkan utk meningkatkan nilai moral.
ga seperti lekong2 di BP. sok2 ga suka homo, tp di kamar sering coli pake tangan kanan. (tangan lo tangan cowok. berarti kontol lo lg dikocok ama cowok. gt analoginya)

mendingan cewek sama cewek. aman. klo ketahuan lakiknya ga bakal marah. paling juga pgn gabung
Spoiler for mulustrasi lesbi:
Diubah oleh penderitawasir 08-03-2014 13:19
0
3.2K
7
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672.3KThread41.9KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.