Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ramdhonftek03Avatar border
TS
ramdhonftek03
[Jakarta Butut] Warga Protes, Banjir Lima Tahunan kok Jadi Tiap Tahun

JAKARTA - Bencana banjir memang sudah menjadi hal yang tidak mengagetkan bagi warga DKI Jakarta. Pasalnya, suka tidak suka mereka harus bisa menerima setiap konsekuensi tinggal di kota besar dengan tata kota yang bisa dikatakan semrawut ini.

Bukan hanya warga bantaran kali yang kerap menjadi korban, tetapi warga lainnya juga ikut merasakan karena tak sedikit juga sejumlah ruas jalan lumpuh akibat banjir. Tentu banyak kerugian yang ditimbulkan, bukan hanya materi, tetapi juga traumatik serta hilangnya nyawa seseorang.

Janji Gubernur untuk menuntaskan banjir Ibu Kota belum terlihat secara signifikan. Berbagai upaya yang dilakukan seperti melakukan normalisasi waduk atau kali, membuat sumur resapan, hingga melakukan rekayasa cuaca belum terasa mampu mengikis terjangan banjir.

Apalagi, banjir yang sebelumnya menerjang kota pusat pemerintahan ini terjadi dengan siklus lima tahunan, mulai terasa terjadi tiap tahunnya. Setelah banjir yang cukup hebat pada 2013, awal tahun 2014 banjir yang tak kalah hebatnya kembali melanda.

Sejumlah pemukiman penduduk di lima Kotamadya DKI Jakarta terendam hingga mencapai enam meter, salah satunya di kawasan Kampung Pulo, Jakarta Timur.

Jack (40), warga yang tinggal di RT 03/03, Gang Lima, Kampung Pulo ini mengaku sudah resah dengan kondisi banjir yang terus melanda pemukimannya.

Ia pun menyalahkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang merencanakan pembangunan dengan semrawut tanpa memperhatikan daerah resapan air.

"Ini kan menurut saya banjir terjadi karena di Jakarta itu banyak semen, semua dibeton, dibangun mal, gedung, dan jalanan dibeton dimana-mana. Jadi ruang penyerapan air tidak ada, dan air jadi susah surut. Dulu banjir besar sekitar lima tahun sekali, kok sekarang jadi setiap tahun?" kata pria yang sehari-hari berprofesi sebagai tukang ojek ini saat berbincang dengan Okezone, Minggu (19/1/2014).

Kondisi ini sangat berat dirasakan warga, dengan siklus banjir lima tahunan saja sudah terasa berat, ujar Jack, apalagi ditambah saat ini dengan banjir yang melanda tiap tahun.

"Amat sangat berat karena saya jadi enggak bisa nyari uang, karena kalau banjir gini saya kan mikirin air terus tiap hari kalau tiap tahun begini," tukas pria yang lahir di Kampung Pulo ini.

Terlebih, ia harus menghidupi dua orang anaknya, dan membayar biaya rumah kontrakannya.

Senada dikatakan Faisal, Ketua RW 3, Kampung Pulo, kalau ia merasa sengsara dengan banjir yang melanda pemukimannya tiap tahun. Walau ketika banjir ia memilih untuk tinggal di tenda pengunsian, Faisal tetap merasakan sengsara atas banjir yang belum bisa diatasi oleh pemerintah daerah ini.

Kondisi banjir tahun ini memang belum terlihat separah dari tahun 2007 silam, sebagaimana diungkapkan petugas pintu air Manggarai Hadi Widodo, kalau ketinggian air di pintu air Manggarai mencapai di tahun tersebut mencapai 1090 sentimeter. Tetapi tahun ini ketinggian air tidak jauh dari debit tahun tersebut karena terhitung sejak Sabtu 17 Januari 2013 saja sudah mencapai hingga 980 sentimeter kendati masih naik turun.

sumber : http://jakarta.okezone.com/read/2014...adi-tiap-tahun
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
janji Gubernur tak teralisasi malah semakin parah akhirnya jadi JB = Jakarta Butut emoticon-Ngakak emoticon-Ngakak
0
3.7K
62
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.3KThread41.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.