Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

kemalmahendraAvatar border
TS
kemalmahendra
Anas Diperiksa KPK
Setelah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus korupsi pembangunan kompleks olahraga Hambalang, mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum hari Selasa akan diperiksa oleh Komisi Pemberantasan Korupsi. Pertanyaan terbesar, apakah Anas akan langsung ditahan seperti halnya Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng atau ia masih akan diberi kesempatan menghirup udara kebebasan.

Menjelang pemeriksaan dilakukan, fakta-fakta yang menyebutkan Anas menerima uang dari Proyek Hambalang semakin keras bermunculan. Dalam persidangan Pejabat Pembuat Proyek Kementerian Pemuda dan Olahraga, Deddy Kusdinar, beberapa saksi dari pelaksana proyek PT Adhi Karya memberi kesaksikan bahwa pihaknya pernah memberikan uang kepada Anas yang jumlahnya mencapai Rp 2,2 miliar.

Proyek Hambalang merupakan proyek yang dipakai untuk dikorupsi secara bersama-sama. Sejak awal dibuat rekayasa untuk menggelembungkan harga agar bisa dibagi-bagi. Anggaran yang ditetapkan Badan Anggaran sebesar Rp 2,5 triliun dijadikan peluang untuk bisa digerogoti.

Sejauh yang kita tahu, korupsi proyek Hambalang bukan hanya dilakukan oleh mereka yang hendak ikut Kongres Partai Demokrat tahun 2010 di Bandung. Politisi dari partai lain baik yang ada di Badan Anggaran maupun Komisi X DPR ikut mengincar anggaran negara yang besar itu.

Penggelembungan harga bukan hanya terjadi pada pembangunan fasilitas gedung olahraga, tetapi juga pada peralatan untuk keperluan sport science. Anggaran pengadaan peralatan yang seharusnya hanya Rp 400 miliar, minta digelembungkan menjadi Rp 1,2 triliun.

Uang hasil penggelembungan biaya bukan hanya dinikmati oleh Andi Mallarangeng dan Anas, tetapi juga banyak pihak lain. Inilah yang diharapkan dibuka oleh Anas ketika ia kemudian sampai harus mendekam di dalam rumah tahanan KPK.

Pengungkapan tuntas oleh Anas kita perlukan karena praktik korupsi proyek Hambalang tidak berhenti setelah terungkapnya kasus ini. Mafia proyek masih tetap berjalan untuk memanfaatkan besaran anggaran yang sudah ditetapkan dulu oleh Badan Anggaran.

Hanya saja penyalurannya tidak lagi dilakukan melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga. Proyek itu berganti baju dengan pengadaan peralatan untuk Fakultas Pendidikan Ilmu Keolahragaan bagi universitas-universitas negeri yang ada di seluruh Indonesia.

Para pemainnya pun masih merupakan pemain lama di proyek Hambalang. Mereka belajar dari pengalaman kesalahan sebelumnya untuk lebih canggih merekayasa anggaran yang kini dimasukkan ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Inilah yang sebenarnya menggemaskan kita semua. Begitu banyak orang yang tega untuk terus merusak negeri ini. Mereka tidak kapok-kapoknya merekayasa anggaran negara untuk memperkaya diri sendiri.

Mereka seperti sulit untuk bisa disentuh. Seakan yakin bahwa orang yang sudah lebih dulu ditangkap tidak akan berani untuk mengungkapkan perilaku mereka karena seperti menepuk air di dulang akan terpercik muka sendiri.

Gaya hidupnya pun tidak pernah berubah. Mereka menjadi kelompok orang kaya baru yang suka pamer mobil-mobil mewah dan motor-motor gedenya. Setiap akhir pekan mereka kumpul-kumpul untuk memamerkan hasil korupsi yang mereka sudah lakukan.

Kita tidak boleh membiarkan orang-orang seperti itu untuk terus merusak negeri ini. Kita harus bongkar skenario yang terus mereka lakukan untuk menggerus uang negara. Mereka tidak pernah merasa bersalah untuk menari di atas penderitaan rakyat banyak.

Nama-nama pelaku itu sebenarnya sudah sering diungkap di persidangan. Bahkan beberapa di antara mereka sudah diminta bersaksi di persidangan beberapa pelaku korupsi yang sudah duduk di kursi terdakwa. Namun mereka selalu berlaku sebagai orang yang tidak bersalah.

Mereka yang sudah berada di dalam rumah tahanan dan bahkan sudah disidang maupun divonis seharusnya mau membayar kesalahan yang pernah mereka lakukan dengan berkata jujur. Bukan terus melanjutkan kebersamaan untuk merampok keuangan negeri ini.

Kita lihat saja apakah orang seperti Anas atau Andi masih memiliki kepedulian kepada nasib negeri ini. Mereka mau menyampaikan semua yang diketahui secara terus terang dan tidak ada yang ditutup-tutupi. Hanya dengan cara itu negeri ini akan bisa diselamatkan dari kehancuran.
0
786
8
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.3KThread84.3KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.