- Beranda
- Berita dan Politik
SBY Minta Masyarakat Tabah Hadapi Bencana
...
TS
Rameilin
SBY Minta Masyarakat Tabah Hadapi Bencana
Quote:
Original Posted By
Kamis, 16 Januari 2014 00:35 wib | Fahmi Firdaus - Okezone
JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menghimbau masyarakat tetap tabah dalam menghadapi bencana alam yang datang silih berganti. SBY juga meminta masyarakat untuk meningkatkan solidaritas dan kesetia-kawanan sosial bagi masyarakat yang tertimpa musibah.
"Ditengah bencana alam yang menimpa saudara kita baik di Sinabung, banjir di Jakarta dan tempat lain (Manado) saya ajak kaum muslimin untuk tingkatkan solidaritas dan kesetiakawanan sosial," kata SBY saat menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1435 Hijriyah di Istana Negara Jakarta, Rabu (15/1/2014) malam.
Oleh karena itu, peran serta dan partisipasi masyarakat untuk meringankan beban korban bencana alam sangat dibutuhkan.
"Mari kita ulurkan bantuan dan santunan, serta kirimkan doa, agar saudara-saudara kita tetap tabah dan tegar menghadapi bencana,"pungkasnya.
Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW itu juga hadiri oleh Ibu Negara Ani Yudhoyono, Wakil Presiden Boediono, Ibu Herawati Boediono, sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu II, pemimpin ormas Islam dan lain-lain.
(hol)
Kamis, 16 Januari 2014 00:35 wib | Fahmi Firdaus - Okezone
JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menghimbau masyarakat tetap tabah dalam menghadapi bencana alam yang datang silih berganti. SBY juga meminta masyarakat untuk meningkatkan solidaritas dan kesetia-kawanan sosial bagi masyarakat yang tertimpa musibah.
"Ditengah bencana alam yang menimpa saudara kita baik di Sinabung, banjir di Jakarta dan tempat lain (Manado) saya ajak kaum muslimin untuk tingkatkan solidaritas dan kesetiakawanan sosial," kata SBY saat menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1435 Hijriyah di Istana Negara Jakarta, Rabu (15/1/2014) malam.
Oleh karena itu, peran serta dan partisipasi masyarakat untuk meringankan beban korban bencana alam sangat dibutuhkan.
"Mari kita ulurkan bantuan dan santunan, serta kirimkan doa, agar saudara-saudara kita tetap tabah dan tegar menghadapi bencana,"pungkasnya.
Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW itu juga hadiri oleh Ibu Negara Ani Yudhoyono, Wakil Presiden Boediono, Ibu Herawati Boediono, sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu II, pemimpin ormas Islam dan lain-lain.
(hol)
sumber
yang tabah ya..
jangan berharap banyak sama bantuan dari pemerintah pusat y..
karena.............................................................................................
belum ditetapkan bencana nasional
Quote:
Original Posted By
JAKARTA - Erupsi Gunung Sinabung di Kabupaten Tanah Karo, Sumatera Utara, sudah memasuki bulan keempat. Lebih dari 26 ribu orang mengungsi dan 16 orang tewas. Karena itu dibutuhkan penangangan lebih serius melibatkan pemerintah pusat.
Ketua Fraksi Hanura DPR, Sarifuddin Sudding, mengatakan, penderitaan para pengungsi semakin berat.
“Permintaan bantuan dari pengungsi sudah menunjukkan pemerintah daerah kewalahan menangani bencana Sinabung. Penetapan bencana nasional juga tidak usah menunggu kedatangan Presiden SBY ke Sinabung yang baru direncanakan minggu depan,” katanya dalam siaran pers yang diterima Okezone, Kamis (16/1/2014).
Dari sisi regulasi, jelas dia, ada Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanganan Bencana. Di situ disebutkan bahwa indikator status bencana meliputi jumlah korban, kerugian harta benda, kerusakan prasarana dan sarana, cakupan luas wilayah yang terkena bencana, serta dampak sosial ekonomi yang ditimbulkan.
“Lihat faktanya, lihat penderitaan mereka selama lebih dari empat bulan ini. Fakta-fakta di lapangan sudah memenuhi indikator-indikator itu,” tegasnya.
Dia juga menyayangkan pernyataan pejabat daerah maupun pusat yang selalu mengatakan bahwwa Pemkab Karo masih mampu menangangi dampak erupsi.
Menurut dia, paling tidak ada dua faktor utama status kebencanaan Sinabung perlu dinaikkan menjadi Nasional. Pertama, jumlah pengungsi dan daerah terdampak makin banyak dan bertambah luas.
“Pengungsi telah mencapai puluhan ribu telah sangat banyak dan merujuk keterangan dari Pemkab Karo, kawasan terdampak erupsi seluas 10 ribu hektare. Masyarakat sudah tidak mampu melakukan aktivitas sehari-hari untuk mencukupi kebutuhan, seperti bertani dan berkebun," paparnya.
Jumlah pengungsi yang bertambah itu terlihat dari data per 8 Januari 2014 yang tercatat sekira 22 ribu jiwa dan pekan ini sudah mencapai 26.088 jiwa, terdiri dari 8.103 kepala keluarga di 34 desa.
Faktor kedua, sambung dia, nilai kerugian yang mencapai ratusan miliar rupiah. Dengan logika sederhana, data-data tersebut seharusnya menggerakkan pemerintah pusat untuk turun tangan dan memasukkan dampak erupsi Gunung Sinabung dalam skala prioritas dan darurat.
(ton)
JAKARTA - Erupsi Gunung Sinabung di Kabupaten Tanah Karo, Sumatera Utara, sudah memasuki bulan keempat. Lebih dari 26 ribu orang mengungsi dan 16 orang tewas. Karena itu dibutuhkan penangangan lebih serius melibatkan pemerintah pusat.
Ketua Fraksi Hanura DPR, Sarifuddin Sudding, mengatakan, penderitaan para pengungsi semakin berat.
“Permintaan bantuan dari pengungsi sudah menunjukkan pemerintah daerah kewalahan menangani bencana Sinabung. Penetapan bencana nasional juga tidak usah menunggu kedatangan Presiden SBY ke Sinabung yang baru direncanakan minggu depan,” katanya dalam siaran pers yang diterima Okezone, Kamis (16/1/2014).
Dari sisi regulasi, jelas dia, ada Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanganan Bencana. Di situ disebutkan bahwa indikator status bencana meliputi jumlah korban, kerugian harta benda, kerusakan prasarana dan sarana, cakupan luas wilayah yang terkena bencana, serta dampak sosial ekonomi yang ditimbulkan.
“Lihat faktanya, lihat penderitaan mereka selama lebih dari empat bulan ini. Fakta-fakta di lapangan sudah memenuhi indikator-indikator itu,” tegasnya.
Dia juga menyayangkan pernyataan pejabat daerah maupun pusat yang selalu mengatakan bahwwa Pemkab Karo masih mampu menangangi dampak erupsi.
Menurut dia, paling tidak ada dua faktor utama status kebencanaan Sinabung perlu dinaikkan menjadi Nasional. Pertama, jumlah pengungsi dan daerah terdampak makin banyak dan bertambah luas.
“Pengungsi telah mencapai puluhan ribu telah sangat banyak dan merujuk keterangan dari Pemkab Karo, kawasan terdampak erupsi seluas 10 ribu hektare. Masyarakat sudah tidak mampu melakukan aktivitas sehari-hari untuk mencukupi kebutuhan, seperti bertani dan berkebun," paparnya.
Jumlah pengungsi yang bertambah itu terlihat dari data per 8 Januari 2014 yang tercatat sekira 22 ribu jiwa dan pekan ini sudah mencapai 26.088 jiwa, terdiri dari 8.103 kepala keluarga di 34 desa.
Faktor kedua, sambung dia, nilai kerugian yang mencapai ratusan miliar rupiah. Dengan logika sederhana, data-data tersebut seharusnya menggerakkan pemerintah pusat untuk turun tangan dan memasukkan dampak erupsi Gunung Sinabung dalam skala prioritas dan darurat.
(ton)
Kerugian ditaksir mencapai 1T, mengungsi sejak 4 bulan lalu dan masih belum..
Quote:
Original Posted By
MEDAN - Nilai kerugian kerusakan tanaman pertanian di Kabupaten Tanah Karo, Sumatera Utara, akibat letusan Gunung Sinabung menembus angka Rp1 triliun.
Dinas Pertanian Provinsi Sumut menyebut, kerusakan lahan pertanian yang awalnya hanya 29.885 hektare kini sudah mencapai 39.541 hektare. Dari luas itu, 1.357 hektare di antaranya dipastikan puso atau gagal panen.
Kepala Dinas Pertanian Sumut, Muhammad Roem, Kamis (16/1/2014), menerangkan, lahan pertanian yang rusak tidak hanya berada di radius dua sampai tiga kilometer, namun sudah menjangkau empat kilometer dari puncak Sinabung.
Kerusakan tersebut, kata dia, disebabkan awan panas dan material debu vulkanik. Hawa panas mematikan tanaman.
Untuk mengatasi kerugian lebih besar, sambung Roem, Pemprov Sumut akan membantu para petani dalam bentuk penyediaan benih bibit dan peralatan produksi. Namun, bantuan itu baru akan diberikan setelah kondisi memungkinkan.
Sampai saat ini belum ada tanda-tanda penurunan aktivitas Gunung Sinabung. Statusnya masih Awas.
(Rudi Hermansyah/Sindo TV/ton)
MEDAN - Nilai kerugian kerusakan tanaman pertanian di Kabupaten Tanah Karo, Sumatera Utara, akibat letusan Gunung Sinabung menembus angka Rp1 triliun.
Dinas Pertanian Provinsi Sumut menyebut, kerusakan lahan pertanian yang awalnya hanya 29.885 hektare kini sudah mencapai 39.541 hektare. Dari luas itu, 1.357 hektare di antaranya dipastikan puso atau gagal panen.
Kepala Dinas Pertanian Sumut, Muhammad Roem, Kamis (16/1/2014), menerangkan, lahan pertanian yang rusak tidak hanya berada di radius dua sampai tiga kilometer, namun sudah menjangkau empat kilometer dari puncak Sinabung.
Kerusakan tersebut, kata dia, disebabkan awan panas dan material debu vulkanik. Hawa panas mematikan tanaman.
Untuk mengatasi kerugian lebih besar, sambung Roem, Pemprov Sumut akan membantu para petani dalam bentuk penyediaan benih bibit dan peralatan produksi. Namun, bantuan itu baru akan diberikan setelah kondisi memungkinkan.
Sampai saat ini belum ada tanda-tanda penurunan aktivitas Gunung Sinabung. Statusnya masih Awas.
(Rudi Hermansyah/Sindo TV/ton)
Diubah oleh Rameilin 16-01-2014 09:32
0
1.2K
Kutip
13
Balasan
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
671.9KThread•41.6KAnggota
Urutkan
Terlama
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru