Empat orang penari telanjang (striptis) dan seorang disc jockey (DJ) beserta germonya yang digerebek jajaran Polrestabes Surabaya di tempat hiburan K24, Mall BG Junction Jl Bubutan, terancam bakal mendekam di penjara lebih lama, lantaran dijerat dengan undang-undang pornografi.

Dalam sidang tertutup di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya , Rabu (15/1/2014), Jaksa Penuntut Umum (JPU) Eko Nugroho menyatakan, para penari striptis ini didakwa telah melakukan tindak pidana, melanggar UU no 44 tahun 2008 tentang Pornografi. Rata-rata ancaman hukumannya maksimal 12 tahun penjara. “Mereka melanggar UU Pornografi karena mempertontonkan sesuatu hal yang tidak semestinya di depan umum,” tegasnya.

Seperti diketahui, kasus ini sendiri berawal dari penggerebekan di Mall BG Junction di Jl Bubutan. Dalam operasi polisi itu diamankan enam orang tersangka. Empat di antaranya adalah penari striptis atau penari telanjang.

Para penari telanjang asal Kediri yang berhasil diamankan tersebut adalah Putri (20), Veny (19), Saskia (20) dan Sifa (20). Sementara tersangka lainnya adalah Dita (22), asal Kediri yang bertugas sebagai DJ dan Danang (31) warga Ngujung Singosari, Kabupaten Malang yang berperan sebagai germo.

Mereka mempertontonkan tarian striptis ini berdasarkan order. Untuk sekali pementasan tari telanjang ini, pemesan wajib membayar Rp 26 juta per paket.