- Beranda
- Pilih Capres & Caleg
Lebih baik saya mati berdiri daripada membungkuk kepada Amerika Serikat! (YIM)
...
TS
khandek
Lebih baik saya mati berdiri daripada membungkuk kepada Amerika Serikat! (YIM)
Quote:
pidato Prof Yusril Ihza Mahendra dalam Orientasi Caleg PBB
Quote:
Assalamualaikum wr.wb
Bapak-bapak dan ibu-ibu saudara-saudara keluarga besar Partai bulan bintang yang dimuliakan Allah swt.Hari ini kita bersyukur kehadirat Allah SWT, kita semua berkumpul di Hotel Kartika Chandra ini dalam rangka orientasi bagi para calon-calon anggota dewan perwakilan rakyat republik Indonesia dalam Pemilu 2014 dari Partai Bulan Bintang.
Pertemuan ini selain kita maksudkan untuk bersilaturrahim antara kita sesama kita mengingat banyak kader-kader baru, banyak anggota-anggota baru banyak calon-calon legislatif baru yang bergabung ke PBB dibandingkan dengan pemilu sebelumnya.
Selain dari pada itu kesempatan ini kita manfaatkan untuk secara lebih dalam memahami persoalan-persoalan partai , misi partai dan persoalan-persoalan yang terkait dengan kehidupan bangsa dan negara kita.
15 tahun sudah keberadaan PBB ditengah-tengah masyarakat Indonesia dan kita telah memainkan peran politik yang signifikan dalam memberikan warna bagi perjalanan politik bangsa dan negara kita selama 15 tahun terakhir ini. Kehidupan sebuah partai sangat banyak dinamikanya, mengalami pasang surut, mengalami hal-hal yang menyenangkan maupun mengalami hal-hal yang mengenaskan dan menyedihkan bagi kita semua. Partai politik bisa menjadi besar , bisa juga menjadi kecil, bisa juga kecil dalam jangka yang sangat panjang, atau bisa juga besar dalam jangka waktu yang sangat panjang. Tapi tidak ada partai politik yang tidak mengalami masa pasang surut dalam perjalanan sejarahnya.
Saya teringat pada tahun 1998 ketika partai ini mulai berdiri,kita membandingkan partai bulan bintang itu dengan partai sosial demokrat jerman, dia sudah ada berkembang dan baru 100 tahun kemudian partai itu menguasai dunia politik di negara itu. PBB memang lahir dengan tantangan2 yang sangat besar diawal kelahirannya. Partai ini secara tegas menyatakan sebagai partai yang meneruskan cita-cita perjuangan partai politik Islam Indonesia Masyumi yang didirikan pada 1945 dan terpaksa membubarkan diri pada tahun 1960. Usia Masyumi Cuma 15 tahun dan usia PBB sekarang ini sudah 15 tahun. Kalau kita membandingkan 2 periode sejarah itu memang nampak jauh sekali perbedaannya. Masyumi lahir dari awal sebagai kekuatan politik yang besar, yang menghimpun 2 sayap kekuatan Ormas Islam Nahdatul Ulama dan Muhammadiyah. PBB lahir di era reformasi tahun 1998 ketika pengaruh dari Partai Masyumi sudah mulai berkurang ditengah2 masyarakat kita bahkan sebagian besar generasi muda sudah tidak mengenal Partai Masyumi itu. dibubarkan tahun 1960 dan oleh pemerintah orde baru dianggap organisasi atau partai politik yang terlarang. Kita dengan segala keberanian menghidupkan kembali semangat itu, semangat persatuan umat Islam sesunguhnya yang berhimpun didalam satu partai politik Islam Indonesia pada tahun 1945. Yang dimaksudkan akan menjadi satu-satunya partai politik Islam ditanah air kita, namun sejarah menunjukkan kepada kita Partai Islam terpecah dan berpecah belah dan melemahkan kekuatan politiknya sendiri sampai ketika itu terjadi pertarungan Ideologi antara Islam Nasionalis , sekuler dan komunis dan Partai Islam yang membawa semangat kemoderenan seperti Masyumi terpaksa tersingkir dari kekuasaan oleh karena menentang rezim yang berkuasa dimasa itu di bawah Presiden Soekarno yang orientasi politiknya makin hari makin berkembang kearah kiri kearah sosialis dan komunisme. Kita menghidupkan kembali cita-cita awal kemerdekaan tahun 1945 yang pada waktu itu pada waktu mendirikan partai politik Islam Indonesia Masyumi tujuannya adalah untuk menjunjung Tinggi agama Islam dan menegakkan kedaulatan negara. Itulah tujuannya yang awal sekali. Dari awal itu pun telah memainkan suatu peran penting baik peran diplomasi, peran politik maupun peran kemiliteran dalam menegakkan negara kesatuan republik indonesia ini. Apa yang dikatakan pak fuad amsyori tadi betul adanya, kita adalah Islam dan kita sekaligus adalah Nasionalis. Dua-duanya itu bagaikan menyatu dalam diri kita karena memang partai politik didirikan khusus untuk sebuah bangsa dan sebuah negara, dan tiap tujuan untuk meraih atau mengambil alih atau memegang kekuasaan politik di sebuah negara dan karena itu partai politik tidak bisa bergerak dibeberapa negara kecuali hanya di satu negara saja. Itu bedanya partai politik dengan gerakan dakwah atau Harikat Islamiyah yang lain yang bisa menjangkau negara-negara lain, tapi sebuah partai pada dasarnya hanya berdiri disebuah negara untuk meraih, membangun kekuasaan politik dan membawa bangsa dan negara itu kepada apa yang mereka cita-citakan.
Kita adalah Partai politik berasaskan Islam, mencintai bangsa dan negara Indonesia berjuang untuk memajukan prikehidupan kebangsaan indonesia dengan dilandasi dengan ajaran-ajaran Islam. Itulah yang menjadi misi, itulah yang prinsip yang dianut oleh partai bulan bintang ini. Mudah-mudahan tidak timbul kesalahpahaman dan khususnya saudara-saudara para calon anggota legislatif dapat menjelaskan kepada rakyat bahwa partai bulan bintang adalah partai Islam , Partai Indonesia juga sekaligus berdasarkan Islam didirikan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan bangsa dan negara indonesia dan membawa negara republik Indonesia ini kearah kejayaan dan kemuliaan dimasa depan. Itulah yang menjadi prinsip –prinsip yang kita pegang teguh itu.
Mengapa kita bersikap demikian? Kita sesungguhnya meyakini bahwa Islam itu adalah Huddanli al nas wabayyinaati mina al huda wa al furqon Alquran adalah petunjuk , penjelasan dan pembeda antara kebenaran dengan kesalahan, dan ajaran ini bersifat universal dan kita berupaya untuk menerapkannya dalam kehidupan keseharian kita masing-masing baik dalam artian pribadi , keluarga , masyarakat dan kehidupan bangsa dan negara kita ini. Jangan kita biarkan negara kita ini menjadi negara yang sekuler yang menganggap bahwa urusan keagamaan dan urusan keduniaan adalah 2 hal yang berbeda dan harus dipisahkan. Perbedaan antara politik orang sekuler dengan politik Islam terletak disini (Meletakkan tangan didada) sejauh orang memegang teguh tauhid dan menerapkan prinsip-prinsip dibidang ahlak dalam berpolitik, maka selama itu maka politik yaitu dapat dikatakan politik yang bersifat Islam. Sedangkan sebaliknya yang melihat politik adalah semata-mata politik saja nah itulah politik yang sekuler. Bagi orang sekuler dunia ini adalah dunia saja sedangkan bagi orang yang beragama, bagi orang Islam, dunia ini bukan sekedar dunia saja. Tapi dunia ini ada suatu makna ada suatu tujuan ada suatu itikad yang ingin di capai dengan penciptaan dunia ini. Dalam politikpun kita tidak pernah melepaskan etik dari politik dan menyadari bahwa tauhid adalah landasan dari sikap dan perilaku politik kita semuanya. Kita sudah merdeka 68 tahun lamanya sampai sekarang. Tugas-tugas itu makin banyak dan makin berat. Kit amendirikan partai karena kita ingin mengisi perjalanan bangsa dan negara kita ini, sesuai dengan arah yang menjadi cita-cita, yang menjadi landasan, yang menjadi ideologi dari partai kita ini. Islam sendiri kita ketahui peran Islam bukan Ideologi, Islam adalah Dinullah Ideologi itu pikiran manusia, Islam sebagai Dinullah itu memberikan suatu petunjuk bagaimana kita menyelesaikan persoalan-persoalan kita. Pemikiran Reflektif kita terhadap ajaran-ajaran Islam dalam menyelesaikan persoalan-persoalan kita itulah yang membentuk sebuah ideologi politik yang dianut oleh Partai Bulan Bintang ini. Itu semua dapat dibaca dalam Anggaran Dasar dan dapat dibaca juga didalam tafsir asas dari Partai Bulan Bintang ini. Sehingga kalau orang tanya kepada kita, apa bedanya partai Bulan Bintang dan Partai Keadilan Sejahtera. Apa bedanya PBB dengan PPP dan sebagainya, maka kita mengatakan yah semua adalah Partai Islam. Tapi secara ideologi dia bisa berbeda dalam menafsirkan petunjuk-petunjuk dalam Alquran dan sunah itu dalam menjawab persoalan-persoalan yang kita hadapi ini. Ijtihad bisa berbeda dan PBB itu jelas pandangannya itu jelas dari awal tokoh-tokohnya dulu terlibat dalam membentuk , mendirikan negara Republik Indonesia ini. Kita terima ini sebagai suatu kenyataan yang kita perjuangkan adalah bagaimana kita mengisi warna, bentuk dan isi Islam kepada negara Republik Indonesia ini. Dari situ jelas kita beda dengan Hizbut Tahrir misalnya yang berkeinginan untuk membentuk Khilafat Islamiyah dengan merubah struktur yang ada ini. Kita tidak. Kapan-kapan memang saya berencana untuk kita terbitkan kembali buku-buku tentang Masyumi tulisan-tulisan dari DR. Sukiman Wirjosandjojo, tulisan dari muhammad Natsir, tulisan dari H. Agus Salim , tokoh-tokoh masyumi yang awal sekali juga tokoh-tokoh ulama Masyumi pada waktu itu seperti Hadratus Syech Haji Hasyim Asyhari, Kyai Haji Wahab Hasbullah, Kyai Haji Wahid Hasyim yang menulis begitu banyak pemikiran-pemikiran Islam untuk menjawab persoalan-persoalan politik bangsa dan negara kita agar kita dapat lebih mengetahui dan menyadari ada kesinambungan sejarah yang terus menerus memberi Inspirasi kepada kita untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang kita hadapi sekarang ini . jangan kita lepaskan pertautan historis dengan para pendahulu oleh karena kita sebenarnya adalah generasi Melanjutkan apa yang telah mereka rintis, apa yang telah mereka perjuangkan, apa yang telah mereka tegakkan dan kita meneruskan cita-cita perjuangan kita tetap negara republik Indonesia yang kita perjuangkan adalah mengisi Ruh dan semangat Islam dalam perjalanan hidup bangsa dan negara kita kedepan sambil kita memecahkan persoalan-persoalan nyata yang dihadapi oleh bangsa dan negara kita sekarang ini.
Satu hal yang harus kita sadari bersama-sama adalah bahwa negara ini sangat kaya, negara ini sangat-sangat besar, betul-betul besar dibandingkan dengan negara-negara lain kecuali dibandingkan sama cina, sama rusia atau kanada, negara kita ini memang negara yang sangat-sangat besar. Saya sering diminta oleh pengurus-pengurus di cabang-cabang supaya mengunjungi disetiap cabang. Saya katakan, ada 520 lebih cabang Partai bulan bintang di seluruh Indonesia ini. Sehingga jika saya datang satu hari satu cabang saja, maka satu tahun tidak semua cabang dapat dikunjungi. Jadi memang ini negeri sangat besar dan sangat kaya tapi mengapa kita hidup dalam kemiskinan dan keterbelakangan seperti sekarang? Sebabnya adalah ketidakmampuan kita dalam mengelola, menata kehidupan berbangsa dan bernegara yang lebih baik. sistem kita bernegara itu masih jauh dari pada baik dan efektif, sehingga banyak waktu terbuang sia-sia, proses pengambilan keputusan sangat lambat dan management menjalankan roda pemerintahan dinegara kita ini tidak bisa berjalan secara efektif. PBB memikirkan itu! karena itu kita sebenarnya berupaya untuk membangun sebuah sistem, sistem bernegara yang kuat, sistem bernegara yang efektif dan efisien sehingga kita dapat mengelola negara ini secara lebih baik, lebih cepat dibandingkan dengan waktu dahulu maupun keadaan sekarang ini . yang kedua kita harus betul-betul menyadari bahwa tidak akan ada siapapun yang akan menyelesaikan persoalan-persoalan bangsa ini kecuali kita sendiri.
Jangan terlalu banyak kita bergantung kepada bangsa-bangsa lain, kepada orang asing karena mereka tidak akan pernah menginginkan bangsa dan negara kita ini menjadi bangsa yang kuat dan maju. Pengalaman dimasa yang lalu kita sudah dijajah oleh kekuatan asing. Ekonomi kita di obrak-abrik oleh kekuatan imperialisme dan yang sangat mengenaskan ialah ketika terjadi krisis tahun 1997 dampaknya masih terasa sampai sekarang dan kita berkelahi teus di internal bangsa kita, sementara sebenarnya skenario untuk menenggelamkan bangsa kita pada tahun 1997 itu masih belum banyak diketahui oleh masyarakat kita sendiri. Dan ketika krisis itu terjadi tahun 1997 kita tidak siap untuk menjawab menghadapi apa yang terjadi pada saat itu karena Ilmu kurang dan kita memang tidak punya pengalaman menghadapi krisis yang sangat dashyat seperti itu. pemerintah orde baru pada waktu itu selalu mengklaim fundamental ekonomi kita kuat, cadangan devisa kita besar, stabilitas politik kita mantap dan kita dianggap akan mampu menyelesaikan persoalan-persoalan internal kita sendiri. Tapi tiba-tiba dengan satu goncangan dibidang moneter pada waktu itu 1 US$ adalah Rp.2500 tiba-tiba mengalami krisis dibidang moneter melompat menjadi Rp.16500 sehingga tidak ada satu usahapun yang dapat mengkalkulasi, merencanakan kegiatan usahanya, kita bingung apakah kita akan melepaskan kurs kita dengan fluktuatif mengikuti perkembangan mekanisme pasar ataukah kita akan PEK seberapa jumlah yang kita mau tentukan kita dalam keadaan panik, kita melepaskan bunga bank, semua Kolaps dan pemerintah pada waktu itu mengambil kebijakan untuk mengatasi bank-bank yang Kolaps memberikan bantuan likuiditas yang disebut dengan BLBI yang sampai sekarang masalahnya tetap rumit untuk kita selesaikan bersama-sama. Malaysia pada waktu itu mengambil sikap yang jauh berbeda. Malaysia menolak kerjasama dengan IMF dan bank dunia kita sebaliknya menerima mereka. Malaysia zero Count , Nol Count bunga bank , kita biarkan sampai 70% bunga bank pada waktu itu dan kemudian malaysia PEK uangnya 1 US$ (Sebesar) 3,4 Ringgit , kita biarkan mengambang terus dan kita betul-betul dalam keadaan krisis dan saya ingat betul pada waktu Megawati menjadi Presiden, menteri keuangan Boediono pada waktu itu melaporkan dalam sidang kabinet bahwa cost kita dalam menanggulangi krisis adalah jumlahnya 632 Trilyun dan itu menjadi tanggungan negara dan menjadi beban bagi seluruh rakyat sampai hari ini.
Kalau kita lihat sebenarnya BLBI Pada waktu itu dikucurkan oleh pemerintah untuk membayar utang kepada pihak asing, sehingga mereka tidak mengalami kerugian sama sekali dan bahkan mereka mendapat keuntungan yang luar biasa oleh karena ketika uang d pinjam dalam bentuk US$ dan ketika harus kembalikan, kita harus membandingkan atau menghitung rupiah dalam Dollar maka terjadinya adalah Hutang pada awalnya Rp.2500 tapi ketika bayar, bayarnya Rp.16.500 dan itu luar biasa dampaknya sampai sekarang ini. Memang kejadian itu yang kemudian yang menciptakan PERPU Kepailitan, merumuskan begitu banyak kebijakan yang sampai hari ini masih ini kita rasakan segala dampak dan akibatnya.
Karena itu saya mengingatkan saudara-saudara tidak ada siapapun yang akan mampu menyelesaikan persoalan-persoalan bangsa ini kecuali kita sendiri. Lebih baik kita tidak bisa percaya kepada kekuatan-kekuatan asing, dia tidak berpihak kepada kita. Kenapa mereka tidak berpihak kepada kita? Pertama, negeri ini sangat kaya raya. Saya tahu mungkin nanti saatnya saya akan kemukakan bagaimana kita harus menyelesaikan persoalan bangsa ini, bagaimana kita harus melipatgandakan APBN kita, sehingga kita memperkuat fundamental ekonomi kita, membiayai seluruh pembiayaan negara yang harus kita tanggulangi dan kita pikul bersama, nanti akan dikemukakan menjelang pemilihan Presiden. Saya tidak ingin ide-ide ini dicuri oleh pihak-pihak lain.. jadi kita nanti tidak dikemukakan sekarang ini.
Jadi kekayaan kita tidak pernah habis kalau ilmu kita punya, ini prinsipnya. Jadi kalau orang tanya kepada saya bagaimanakah sikap kita terhadap kontrak-kontrak karya yang sudah ditandatangani baik pada masa presiden Soekarno dan pada masa presiden Soeharto, Freport dan lain-lain. saya mengatakan kalau kita Nasionalisasi bukan persoalan kita berani atau tidak berani , tapi apakah itu realistis atau tidak? Kita pernah melakukan nasionalisasi pada tahun 1952, pertama kali kita menasionalisasi De Javasche Bank menjadi Bank Indonesia sebagai bank Central dan itu dulu dilakukan oleh Menteri keuangan Masyumi , Mr. Yusuf Wibisono., Jadilah Bank Indonesia itu. tapi kita bayar sama Belanda, kita Nasionalisasi KPM menjadi Pelni,kita bayar sama Belanda, Nasionalisasi KLM menjadi Garuda, kita bayar, kita Nasionalisasi Gemeeenschappelijke Mijnbouw Maatschappij Biliton menjadi PN Tambang Timah kita bayar sama belanda! Persoalannya kita harus kalkulasi, kalau kita Nasionalisasi Freeport maka harus dianggarkan dalam APBN, apakah itu akan menguntungkan atau tidak? Maka saya mengatakan yang paling efektif adalah kita melakukan renegosiasi apakah kontrak dilaksanakan dengan konsisten ataukah terjadi kecurangan –kecurangan didalamnya? dan kalau terjadi kecurangan-kecurangan kita bisa menuntut pembatalan kontrak. Kalau kontrak kita batalkan maka di bawa ke badan Arbitrase internasional dan pengalaman kita selana ini kita selalu kalah di Arbitrase Internasional. Terakhir saya ingat kita kalah di Arbitrase New York dalam kasus Balongan kilang minyak yang tidak jadi dibangun dan kita dikalahkan oleh Arbitrase karena perjanjian-perjanjian yang dibuat oleh pemerintah pada umumnya sangat-sangat lemah dan selalu menguntungkan Pihak Asing dan merugikan Negeri kita sendiri. Tapi barangkali dengan teknologi yang berkembang kita dapat mengatasi semua itu , barangkali suatu saat kita hanya akan mengatakan sama seperti kepada Belanda yang dulu telah menambang dalam sampai 400 M dibawah tanah, mereka hanya mengambil Timah. Apa yang ada dibawah mereka ditinggalkan diatas, sama seperti Freeport sekarang. Mereka menambang dibawah tanah , ditinggal diatas yang dibawah “konon” hanya tembaga, mungkin juga yang lain tapi yang tertinggal masih banyak. Mungkin suatu kali kita akan mengatakan yah, terima kasih kepada Freeport anda sudah angkat ini barang ke atas kami tinggal mengolah dan akan menjadi suatu Real Act Metal yang akan menjadikan bangsa Indonesia ini sebagai bangsa yang akan kembali kedepan mungkin akan menaklukkan dari perjalanan dunia ini. Nantilah lebih detail kita akan kemukakan.
Mengapa mereka tidak ingin kita menjadi maju? Pertama memang negara ini sangat kaya. Sudah ditambang sama Belanda, sudah ditambang sama Republik, sudah dikerjain sama perusahaan-perusahaan perusahaan-perusahaan tambang asing, tapi tetap kekayaan itu tidak pernah habis-habisnya sampai hari ini dan malah makin banyak, makin banyak.
Yang kedua, Negeri ini negeri Muslim terbesar di dunia, tidak akan pernah orang-orang yahudi, Orang-orang Nasrani, orang-orang sekuler itu akan senang kalau melihat Indonesia ini menjadi sebuah negara muslim yang kuat dan maju di dunia ini. Kita lihat negara-negara timur tengah sudah dikacaukan habis sama mereka, di adu domba satu dengan yang lain tidak bisa maju-maju sampai sekarang ,perang tanpa henti-hentinya. Kita Alhamdulillah bisa membangun asia tenggara yang damai bebas dari knflik-konflik yang besar dan menjadikan forum Asean sebagai forum dialog untuk menyelesaikan persoalan-persoalan Konflik regional. Tidak ada yang senang dengan kita.
Cont.....
anasabila memberi reputasi
1
4.6K
Kutip
45
Balasan
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Pilih Capres & Caleg
22.5KThread•3.1KAnggota
Urutkan
Terlama
Thread Digembok