Quote:
Moda transportasi yang tengah dibangun, Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta akan beroperasi pada semester I-2018. MRT tahap I ini akan melayani rute Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia (HI) sepanjang 15,7 km.
Sepanjang rute ini kereta MRT akan dibangun dan melalui jalur layang (elevated) sepanjang 9,8 km dan bawah tanah (underground) sepanjang 5,9 km. Untuk rute layang, operator menjamin kereta tidak mengeluarkan suara bising yang menggangu warga di sekitar jalur.
Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta M Nasyir menjelaskan pihaknya menggunakan teknologi noise barrier untuk meminimalisir dampak suara dari aktivitas kereta yang melewati jalur layang dari Stasiun Lebak Bulus hingga Stasiun Sisingamangaraja.
"Ada noise barrier. Dia pantulkan suara. Jadi suara nggak langsung ke kuping kita. Suara yang sampai di bawah (perumahan yang delewati MRT) nyaris tak terdengar," kata Nasyir di kantor pusat MRT Jakarta, Wisma Nusantara Jakarta, Kamis (9/1/2014).
Penegasan ini menanggapi kekhawatiran warga terhadap pengoperasian MRT yang melewati rute layang. Meski MRT Jakarta nanti memiliki kecepatan maksimal hingga 130 km per jam, saat melewati jalur layang kereta tidak menimbulkan debu karena MRT Jakarta menggunakan rel konsep slab track dengan teknologi beton pra cetak.
Konsep ini beda dengan jalur rel yang menggunakan bantalan kerikil seperti konsep rel saat ini. "MRT pakai beton pra cetak. Itu slab track. Itu nggak timbulkan debu dan mudah perawatannya," jelasnya.
[URL="http://finance.detik..com/read/2014/01/09/143457/2462868/4/wuzz-melesat-130-km-jam-mrt-jakarta-dipastikan-anti-bising?f9911013"]SUMBER[/URL]
mantab .... Bravo Jokowi