- Beranda
- The Lounge
Fakta dan Sejarah Pembangunan Monas
...
TS
crushingmind
Fakta dan Sejarah Pembangunan Monas
WELCOME TO MY THREAD
Thread ini ane dedikasikan untuk agan & Indonesia. Karena keterbatasan wawasan ane tentang isi dari thread ini, maka ane merangkum isi thread ini dari beberapa sumber yang ane sertakan link-nya di akhir thread. Beberapa kata dan gaya penulisan telah ane edit demi kemudahan kita membaca. Tentang Cendol & Bata ane terima dengan ikhlas & senang hati
Quote:
Bagi warga negara Indonesia dan warga Jakarta khususnya, Monumen Nasional yang lazim disebut Tugu Monas sudah tidak asing lagi. Berada tepat di jantung ibukota negara dan pemerintahan Republik Indonesia, Tugu Monas menjulang tinggi mengalahkan kemegahan bangunan-bangunan di sekelilingnya.
Menurut sejarahnya, bangunan setinggi 128,70 meter ini dibangun pada era Presiden Sukarno, tepatnya tahun 1961. Awalnya, sayembara digelar oleh Sukarno untuk mencari lambing yang paling bagus sebagai ikon ibukota negara. Sang Presiden akhirnya jatuh hati pada konsep Obelisk yang dirancang oleh Friederich Silaban. Namun saat pembangunannya, Sukarno merasa kurang sreg dan kemudian menggantinya dengan arsitek Jawa bernama Raden Mas Soedarsono. Sukarno yang seorang insinyur mendiktekan gagasannya kepada Soedarsono hingga jadilah Tugu Monas seperti yang dapat kita saksikan saat ini.
Proyek mercusuar pembangunan Monumen Nasional tersebut sesungguhnya dilakukan saat kondisi keuangan negara dalam masa kritis yang sangat hebat. Pada saat itu, Sukarno juga tengah mengerjakan proyek lainnya yang mungkin dianggap lebih ‘mulia’, yakni pembangunan Masjid Istiqlal, masjid terbesar se-Asia Tenggara. Dihadapkan pada pilihan sulit, akhirnya Sukarno lebih memilih merampungkan proyek Tugu Monas daripada rumah Tuhan tadi. Uniknya, kedua proyek besar tersebut selesai saat Presiden Sukarno sudah tidak berkuasa lagi pasca pemberontakan G 30 S PKI.
Quote:
Keterangan lengkap tentang Monas
Quote:
Ukuran dan Isi Monas
Monas dibangun setinggi 132 meter dan berbentuk lingga yoni. Seluruh bangunan ini dilapisi oleh marmer.
Monas dibangun setinggi 132 meter dan berbentuk lingga yoni. Seluruh bangunan ini dilapisi oleh marmer.
Quote:
Lidah Api
Di bagian puncak terdapat cawan yang di atasnya terdapat lidah api dari perunggu yang tingginya 17 meter dan diameter 6 meter dengan berat 14,5 ton. Lidah api ini dilapisi emas seberat 45 kg. Lidah api Monas terdiri atas 77 bagian yang disatukan.
Sebagian besar emas tersebut merupakan sumbangan Teuku Markam, seorang pengusaha Aceh. Lidah api atau obor ini berukuran tinggi 14 meter dan berdiameter 6 meter. Lidah api menyimbolkan semangat perjuangan rakyat Indonesia yang ingin meraih kemerdekaan. Awalnya nyala api perunggu ini dilapisi lembaran emas seberat 35 kilogram. Namun untuk menyambut perayaan 50 tahun kemerdekaan Indonesia pada tahun 1995, lembaran emas ini dilapis ulang sehingga mencapai berat 50 kilogram.
Lidah api Monas pernah diperbaiki pada 1990-an oleh Pusat Penelitian Arkeologi Nasional (Puslit Arkenas). Diketahui pencemar terbesar Monas adalah debu, kotoran, dan korosi (karat). Bahkan juga rentan dari faktor-faktor lain, seperti faktor mekanis (getaran mesin lift, kendaraan bermotor, dan kehadiran pengunjung yang terlampau banyak), fisis (sinar matahari, angin, air hujan, dan kelembaban udara), khemis (gas-gas pencemar yang terdapat dalam udara), dan vandalisme/grafitisme (goresan dengan alat tajam dan coretan dengan alat tulis).
Ketika itu tindakan konservasi yang dilakukan adalah pembersihan debu yang melekat pada permukaan lidah api, pengupasan lapisan pelindung, dan pelepasan hasil korosi. Tindakan perbaikan yang dilakukan adalah menutup lubang-lubang kecil pada permukaan lidah api dengan larutan epoxy resin, menyambung lempengan perunggu yang terlepas menggunakan araldite, dan mengganti bagian-bagian konstruksi yang mengalami korosi berat.
Selain itu tiang-tiang penyangga yang agak keropos diperkuat dengan cara menambal, sekaligus untuk menstabilkan permukaan lidah api. Langkah terakhir adalah menempelkan lembaran emas pada lidah api, agar warnanya tidak lagi kusam. Emas yang digunakan berkadar 22 karat dengan ketebalan 0,01-0,02 milimeter.
Di bagian puncak terdapat cawan yang di atasnya terdapat lidah api dari perunggu yang tingginya 17 meter dan diameter 6 meter dengan berat 14,5 ton. Lidah api ini dilapisi emas seberat 45 kg. Lidah api Monas terdiri atas 77 bagian yang disatukan.
Spoiler for Fakta lidah api:
Sebagian besar emas tersebut merupakan sumbangan Teuku Markam, seorang pengusaha Aceh. Lidah api atau obor ini berukuran tinggi 14 meter dan berdiameter 6 meter. Lidah api menyimbolkan semangat perjuangan rakyat Indonesia yang ingin meraih kemerdekaan. Awalnya nyala api perunggu ini dilapisi lembaran emas seberat 35 kilogram. Namun untuk menyambut perayaan 50 tahun kemerdekaan Indonesia pada tahun 1995, lembaran emas ini dilapis ulang sehingga mencapai berat 50 kilogram.
Lidah api Monas pernah diperbaiki pada 1990-an oleh Pusat Penelitian Arkeologi Nasional (Puslit Arkenas). Diketahui pencemar terbesar Monas adalah debu, kotoran, dan korosi (karat). Bahkan juga rentan dari faktor-faktor lain, seperti faktor mekanis (getaran mesin lift, kendaraan bermotor, dan kehadiran pengunjung yang terlampau banyak), fisis (sinar matahari, angin, air hujan, dan kelembaban udara), khemis (gas-gas pencemar yang terdapat dalam udara), dan vandalisme/grafitisme (goresan dengan alat tajam dan coretan dengan alat tulis).
Ketika itu tindakan konservasi yang dilakukan adalah pembersihan debu yang melekat pada permukaan lidah api, pengupasan lapisan pelindung, dan pelepasan hasil korosi. Tindakan perbaikan yang dilakukan adalah menutup lubang-lubang kecil pada permukaan lidah api dengan larutan epoxy resin, menyambung lempengan perunggu yang terlepas menggunakan araldite, dan mengganti bagian-bagian konstruksi yang mengalami korosi berat.
Selain itu tiang-tiang penyangga yang agak keropos diperkuat dengan cara menambal, sekaligus untuk menstabilkan permukaan lidah api. Langkah terakhir adalah menempelkan lembaran emas pada lidah api, agar warnanya tidak lagi kusam. Emas yang digunakan berkadar 22 karat dengan ketebalan 0,01-0,02 milimeter.
Quote:
Quote:
Pelataran Puncak
Pelataran puncak luasnya 11x11 m. Untuk mencapai pelataran puncak, pengunjung bisa menggunakan lift dengan lama perjalanan sekitar 3 menit. Di sekeliling lift terdapat tangga darurat. Dari pelataran puncak Monas, pengunjung bisa melihat gedung-gedung pencakar langit di kota Jakarta. Bahkan jika udara cerah, pengunjung dapat melihat Gunung Salak di Jawa Barat maupun Laut Jawa dengan Kepulauan Seribu.
Pelataran Bawah
Pelataran bawah luasnya 45x45 m. Tinggi dari dasar Monas ke pelataran bawah yaitu 17 meter. Di bagian ini pengunjung dapat melihat Taman Monas yang merupakan hutan kota yang indah.
Pelataran puncak luasnya 11x11 m. Untuk mencapai pelataran puncak, pengunjung bisa menggunakan lift dengan lama perjalanan sekitar 3 menit. Di sekeliling lift terdapat tangga darurat. Dari pelataran puncak Monas, pengunjung bisa melihat gedung-gedung pencakar langit di kota Jakarta. Bahkan jika udara cerah, pengunjung dapat melihat Gunung Salak di Jawa Barat maupun Laut Jawa dengan Kepulauan Seribu.
Pelataran Bawah
Pelataran bawah luasnya 45x45 m. Tinggi dari dasar Monas ke pelataran bawah yaitu 17 meter. Di bagian ini pengunjung dapat melihat Taman Monas yang merupakan hutan kota yang indah.
Quote:
Museum Sejarah Perjuangan Nasional
Di bagian bawah Monas terdapat sebuah ruangan yang luas yaitu Museum Nasional. Tingginya yaitu 8 meter. Museum ini menampilkan sejarah perjuangan Bangsa Indonesia. Luas dari museum ini adalah 80x80 m. Pada keempat sisi museum terdapat 12 diorama (jendela peragaan) yang menampilkan sejarah Indonesia dari jaman kerajaan-kerajaan nenek moyang Bangsa Indonesia hingga G30S PKI.
Selain itu direncanakan untuk ditampilkan bendera pusaka dan naskah proklamasi yang asli di dalam bangunan Monas. Di sini juga ditampilkan rencana pembangunan kota Jakarta.
Di bagian bawah Monas terdapat sebuah ruangan yang luas yaitu Museum Nasional. Tingginya yaitu 8 meter. Museum ini menampilkan sejarah perjuangan Bangsa Indonesia. Luas dari museum ini adalah 80x80 m. Pada keempat sisi museum terdapat 12 diorama (jendela peragaan) yang menampilkan sejarah Indonesia dari jaman kerajaan-kerajaan nenek moyang Bangsa Indonesia hingga G30S PKI.
Selain itu direncanakan untuk ditampilkan bendera pusaka dan naskah proklamasi yang asli di dalam bangunan Monas. Di sini juga ditampilkan rencana pembangunan kota Jakarta.
Spoiler for Proses pembangunan Monas:
Spoiler for Monas:
Lapangan IKADA, posisi yang akan dibangun.
Spoiler for Monas:
Pembangunan Bouwplank Monas
Spoiler for Monas:
Monas dalam bentuk kerangka
Spoiler for Monas:
Kerangka Monas
Spoiler for Monas:
Pekerja yang sedang membangun Monas
Spoiler for Monas:
Bung karno yang sedang menginspeksi pembangunan Monas
Spoiler for Monas:
Tahap pembangunan Monas
Spoiler for Monas:
Proses pembangunan Monas
Spoiler for Monas:
Lidah api sebelum dinaikkan ke puncak Monas
Spoiler for Dan akhirnyaaaaa:
Foto ini diambil pada tahun 1960-an
Spoiler for Sumber:
Semoga Monas tidak menjadi tempat justifikasi kejujuran, apalagi disebabkan sistem konspirasi. Maaf kalau thread ini masih berantakan, mudah-mudahan thread ane di komen Bpk.Susilo Bambang Yudhoyono
0
8.8K
Kutip
25
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
923.4KThread•84.6KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya