Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo tak akan mengeluarkan surat keputusan status siaga banjir pada pertengahan Desember ini. Ia beralasan surat keputusan itu baru akan dibuat ketika situasi darurat bencana. "Belum banjir, masa suruh buat surat," ujar Jokowi di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Kamis (5/12) nada ringan.

Kemarin, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meminta Jokowi segera mengeluarkan surat keputusan status siaga banjir pada 15 Desember ini. Sutopo, Juru Bicara BNPB mengakan surat gubernur itu dibutuhkan agar teknologi modifikasi cuaca dapat segera dilaksanakan. Tujuannya untuk menghindari banjir besar di Jakarta karena curah hujan yang tinggi.

Sementara itu, Jokowi mengatakan saat ini pemerintah DKI tak memiliki anggaran

sebesar Rp 18 miliar untuk melakukan modifikasi cuaca. "Anggarannya saja belum diketok saja belum. Mau pakai uang dari mana," ucap Jokowi dalam bahasa Jawa.

Anggaran ini, kata Jokowi, masuk dalam anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) 2014 yang saat ini masih dalam tahap pembahasan. Meski begitu ia berjanji akan segera bertemu dengan BNPB untuk membicarakan surat darurat siaga banjir itu. "Kalau surat itu untuk langkah urgent penting tidak apa-apa. Kalau tidak, ya, buat apa. Jangan-jangan Desember tidak ada banjir, Januari tidak ada banjir, Februari tidak ada banjir," kata Jokowi.

Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki T. “Ahok” Purnama ditemui di Balaikota mengatakan prediksi peringatan siaga darurat banjir dari BNPB awalnya tanggal 30 Desember 2013. "Kalau tanggal 15, berarti maju dari pada tahun lalu," kata Ahok sembari bergegas menuju ruang kerjanya.



http://www.suaranews.com/

......GENGSI AMAT JOK...JOK...!...