Jakarta - Pencapresan Rhoma Irama kerap diragukan, bahkan dicibir, khususnya oleh kalangan politisi. Merespons hal tersebut, Rhoma mengingatkan lawan politiknya agar tak menganggap remeh dirinya.

"Selalu saya katakan, satu firman Allah, bahwa menghina orang dilarang sama Allah. Sebab, boleh jadi yang dihina itu lebih baik dari yang menghina," kata Rhoma di posko Rhoma Irama for RI (Riforri) di Jl Dewi Sartika, Jakarta Timur, Sabtu (11/1/2014).

Rhoma sebenarnya tak banyak ambil pusing terhadap serangan-serangan yang ditujukan untuknya. Dia merasa tak perlu meladeni serangan-serangan tersebut.

"Saya lebih suka dihina daripada menghina, lebih suka dilecehkan daripada melecehkan," ujarnya.

Rhoma merasa memiliki modal yang cukup untuk menjadi pimpinan nasional. Pengalamannya di sebagai anggota DPR dan birokrasi DKI dijadikan modal berharga. Belum lagi dia mengklaim memiliki pendukung fanatik yang jumlahnya jutaan.

"Dulu saya pernah jadi karyawan di DKI, saya juga pernah jadi anggota DPR. Dan lihat (sambil menunjuk wallpaper di dinding posko Riforri yang bergambar Rhoma dikerubungi puluhan ribu orang), ramainya selalu seperti itu," tuturnya.

[url]http://news.detik..com/read/2014/01/11/155235/2464933/10/rhoma-tebar-psywar-untuk-lawan-politiknya?9922022[/url]

Tepat sekali, bang Rhoma, modal penting untuk nyapres adalah Tahan Bully.
Terutama ketika mengkritisi kabijakan tokoh tertentu