TRIBUNSUMSEL.COM, MUBA - Hampir saja keluarga Ledi (27) dan Rini (25) menguburkan anak yang bukan anaknya. Pasalnya pasca melahirkan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sekayu, perawat RSUD mengabarkan anaknya meninggal dan untuk segera dibawa pulang.

Namun sesampainya di rumahnya di desa Lumpatan, ia baru menyadari jika anak yang tidak bernyawa tersebut bukanlah anaknya, karena berbeda jenis kelamin. Kemudian dengan ditemani pihak keluarga Ledi kembali mendatangi RSUD untuk mengembalikan anak tersebut, Sabtu (11/1/2013)
 
Ledi yang sehari-hari bekerja sebagai buruh serabutan ini mengaku, beberapa hari lalu istrinya melahirkan seorang bayi perempuan di RSUD Sekayu dibantu seorang bidan. Akhirnya istrinya selamat dengan keadaan sehat, tetapi keadaan anaknya agak kurang sehat dan masih harus dirawat karena memang istrinya melahirkan prematur. Setelah dirawat beberapa hari perawat di RSUD mengabarkan kepadanya jika anaknya tidak bisa diselamatkan dan telah meninggal.

“Kami baru mengetahui jika anak tersebut bukan anak Ledi karena setelah dilihat anaknya berjenis kelamin laki-laki,” ujar Arief saudara Ledi.
 
Ledi yang merupakan tuna rungu tidak bisa memberikan penjelasan mengenai kejadian tertukar bayi tersebut. Namun Arief menceritakan setelah mendatangi RSUD sempat terjadi perdebatan karena perawat tidak mau mengakui jika telah memberikan bayi yang bukan anak Ledi. Setelah cukup lama berdebat akhirnya bidan yang membantu persalinan datang dan mengakui jika anak Ledi merupakan perempuan dan perawat meminta maaf atas keteledorannya tersebut.

“Yah kami sempat berdebat, perawat menegaskan jika semua anak yang dirawat adalah laki-laki, tapi kami yang yakin jika anak Ledi perempuan. Akhirnya menemui bidan yang membantu persalinan akhirnya perawat tersebut mengaku juga,” ungkap Arif.
 
Sementara itu,  Kepala humas RSUD Sekayu saat mau dikonfirmasi tidak bisa dihubungi, dan salah satu pegawai humas RSUD, Andodi saat ditanya tidak mengatahui masalah tertukarnya bayi tersebut karena sat ini ia sedang libur, dan jika menginginkan data harus menggu hari Senin ketika semua pegawai masuk.

“Saya tidak mengetahui semua masalah di RSUS saya sekarang sedang libur, jadi jika mau Senin saja,” ujar Andodi saat dihubungi via telpon selular. (CANDRA OKTA DELLA)

http://sumsel.tribunnews.com/2014/01...ukar-bayi-mati

jadi kayak sinetron aja