BANYUWANGI, KOMPAS.com — Aparat Polsek Singonjuruh menciduk HWS (29), salah satu guru honorer SD di Kecamatan Singonjuruh, Kabupaten Banyuwangi, karena dituduh berbuat asusila terhadap US, mantan muridnya yang berusia 15 tahun dan masih duduk di bangku kelas 1 SMP.

Kepada penyidik, Kamis (9/1/2013), HWS mengaku hubungannya dengan US sudah berjalan hampir satu tahun semenjak US masih menjadi muridnya. "Saya mengenal US karena dia murid saya waktu SD. US sering ke rumah saya bersama teman-teman sekolah. Lama-kelamaan dia datang sendirian dan kami saling mengirim pesan lewat SMS setiap hari," katanya.

Menurut HWS, hubungan mereka semakin dekat lebih dari guru dan murid sehingga HWS nekat membawa US ke sebuah hotel di wilayah Banyuwangi kota. "Pertama kali melakukan di hotel jam 9 pagi sepulang dari sekolah. US saya bonceng pakai sepeda motor ke hotel," kata guru sukwan yang sudah mengajar selama 9 tahun itu.

HWS mengaku dia berbuat asusila terhadap mantan muridnya karena hubungan dengan istrinya tidak harmonis, dan pernah beberapa kali mengajak mantan muridnya tidur di rumahnya saat istrinya sedang bekerja.

"Saya hampir bercerai dengan istri karena sering bertengkar. Istri saya juga tidak tahu kalau saya berhubungan dengan mantan muridnya sendiri. Kalau disuruh bertanggung jawab untuk menikahi US, saya siap. Saya menyesal. Masa depan saya menjadi PNS juga gagal total," jelasnya.

Sementara itu, Kapolsek Singonjuruh AKP Maspud kepada Kompas.com, Kamis (9/1/2014), menjelaskan, tertangkapnya HWS setelah ibu korban melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian. "Korban US sudah beberapa hari tidak pulang dan ternyata bersama dengan mantan gurunya. Kepada penyidik, pelaku mengaku enam kali melakukan hubungan badan, tetapi kami masih melakukan penyelidikan lebih lanjut," ungkapnya.

Atas kejadian tersebut, pihak kepolisian menahan pelaku di mapolsek setempat serta beberapa barang bukti baju dalam korban, sarung, dan seprei. "Terakhir pelaku mencabuli korban di rumah salah seorang temannya sebelum akhirnya kami amankan," pungkas Kapolsek