Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

a70n98Avatar border
TS
a70n98
Karyawan BNI Bawa Kabur Rp 7,7 M karena Gaji Tak Pernah Naik
Karyawan BNI Bawa Kabur Rp 7,7 M karena Gaji Tak Pernah Naik



Tersangka pembawa lari uang BNI sebesar Rp 7,7 miliar, Jolly Mumek ditangkap di rumah yang dikontraknya di sebuah perumahan di Paniki, Jumat (10/1/2014) sektar pukul 03.00 Wita.

TRIBUNNEWS MANADO —Jolly Ferry Mumek mengaku membawa lari uang Rp 7,7 miliar milik BNI Manado karena kesal terhadap atasannya. Dia marah karena gajinya tidak pernah naik.

Dari informasi yang dihimpun dari Tim Khusus (Timsus) Polda Sulut yang menangkapnya, Jolly mengaku kesal karena tidak pernah diberi uang jalan setiap kali mengambil uang. Menurut Jolly, hanya sopir dan petugas keamanan (satpam) yang diberi uang jalan.

Jolly merupakan bagian dari Tim Pickup Cash Unit yang ditugaskan mengambil uang di Kantor Layanan Nasabah (KLN). Setiap hari anggota tim yang terdiri dari empat orang itu diacak. Selain bagian administrasi, anggota tim lainnya adalah polisi, satpam, dan sopir. Jolly sewaktu kejadian bertugas sebagai administrasi.

Pada Jumat (3/1/2014) pekan lalu, Jolly mengelabui tiga anggota lain yang bertugas mengambil uang di KLN Mantos Satu. Dia meminta kunci kepada sopir yang masih berada di dalam kantor. Jolly kemudian melarikan mobil yang berisi uang Rp 7,7 miliar.

Direktur Reskrim Umum Polda Sulut Kombes Jeffry Lasut mengatakan, Jolly sudah membelanjakan sebagian uang tersebut. "Dia membeli sebuah mobil Daihatsu Terios secara cash. Dia juga membeli sepeda motor dan mengontrak rumah," ujar Lasut.

Lasut yang memberikan keterangan di hadapan puluhan wartawan juga menjelaskan bahwa selama dalam pelarian, Jolly dibantu oleh rekannya, JP alias Johnny. "JP itulah yang membantu dia membelikan makanan, mobil, dan motor itu," kata Lasut.

Selama dalam pelarian Jolly beberapa kali berpindah. Dia pernah terdeteksi di Tomohon, di Minahasa Utara dan terakhir di Perumahan Tamara, Kecamatan Mapanget. Di rumah yang dikontraknya itulah dia kemudian ditangkap Timsus Polda.

Polisi yang menggerebek terpaksa menembak kakinya karena Jolly hendak melarikan diri. Kini penyidik yang menangani Jolly sedang memeriksanya secara intensif. Beberapa saat lalu pemimpin BNI Wilayah Manado, Hermita, terlihat memasuki ruangan penyidik di Polda Sulut.

Sumber:
http://pontianak.tribunnews.com/2014...ak-pernah-naik

para juga ini Bank, ga perna naikin gaji nya... emoticon-Cape d... (S) emoticon-Cape d... (S) emoticon-Bingung (S) emoticon-Bingung (S) emoticon-Bingung (S)


Quote:
Diubah oleh a70n98 10-01-2014 12:31
0
17.7K
120
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.1KThread41KAnggota
Terlama
Thread Digembok
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.