lee89sivaAvatar border
TS
lee89siva
Ternyata Jackie Chan Memulai Aksi Kemanusiaan dengan Kebohongan
Hingga hari ini, Jackie Chan tidak hanya sekedar
superstar kungfu, namun dia juga seorang bintang dalam bidang kemanusiaan.

Pernah ada yang bertanya pada Jackie Chan,
“Selebritis melakukan kegiatan kemanusiaan apa
bukan demi tebar pesona, apakah ada
kebohongan (di baliknya)?"

Pertanyaan yang sangat menusuk, Jackie Chan
pun menjawabnya dengan lugas, “Ada kebohongan! Saya memulainya dari kebohongan.”
Sebuah kejujuran yang mencengangkan setiap
orang. Ketika baru mulai memasuki dunia perfilman, Jackie adalah pemeran pengganti dalam film laga kungfu. Resiko tinggi tapi honor kecil, pekerjaan yang tak berarti di mata orang lain. Tiba-tiba ia menjadi populer dalam sekejap, honornya dari semula 3 ribu yuan meningkat drastis menjadi 4,8 juta yuan. “Menjadi hartawan dalam semalam,”tutur Jackie. Kebahagiaan itu datang begitu cepat, waktu itu dia baru berumur 20-an tahun. Asalnya miskin dan papa, tiba-tiba memiliki banyak uang, dia tak tahu bagaimana harus menggunakannya. Dia sekaligus membeli 7 arloji kelas dunia dengan merk berbeda. Satu minggu ada 7 hari, jadi setiap hari ganti arloji. Kemudian dia tiap hari mengundang teman temannya untuk berpesta dan bernyanyi bersama, berusaha menunjukkan pada semua orang bahwa dia sekarang kaya raya.

Seiring dengan popularitasnya yang makin
meningkat, ada yang mengundangnya ikut
berpartisipasi dalam kegiatan kemanusiaan.
Jackie berkata, “Saya tidak ikut, tidak ada
waktu.” Memang benar dia tidak punya waktu,
siang harus syuting film, malam hari minum bir
dan disko. Dia sibuknya bukan main, tiada waktu
untuk urusan lain. Orang itu berkata, “Kami telah
atur semuanya, Anda tidak perlu melakukan apa-
apa, cukup datang saja. Itu pun cuma 1 hari. Lagi pula hal ini akan sangat membantu image dan
film Anda.” Akhirnya Jackie setuju, meski dengan
terpaksa.

Kegiatan hari itu adalah mengunjungi panti
asuhan anak cacat. Melihat Jackie Chan muncul
di hadapan mereka, anak-anak cacat itu senang
sekali, mereka menyebut namanya keras-keras.
Asisten memberitahu anak-anak itu, “Chen Lung
Dage (Big Brother Jackie Chan) sangat sibuk,
tetapi setiap harinya selalu merindukan kalian.
Dia kemarin malam tidak tidur, hari ini
menyempatkan diri menjenguk kalian.”
Pujian begitu tinggi yang diberikan kepadanya
membuat Jackie merasa serba salah. Dia
sebenarnya tidak ingin datang, kemarin malam
tidak tidur karena begadang di diskotek. “Chen
Lung Dage juga membawakan hadiah bagi
kalian.” Anak-anak itu sontak bersorak-sorai dan
meloncat-loncat kegirangan.

Sebaliknya, Jackie justru merasa bagai orang
linglung. Semua itu sudah diatur oleh pihak
penyelenggara, sama sekali tidak pernah terpikir
olehnya untuk membawa hadiah, bahkan dia juga
tidak tahu isi kotak-kotak hadiah itu. Setiap anak
mendapat hadiah, lalu satu per satu
mengucapkan ‘terima kasih’ kepadanya.
Melihat wajah-wajah mungil dan polos yang
tertawa bahagia, dia tiba-tiba merasa malu,
tetapi tak ada tempat baginya untuk
bersembunyi. Dia jelas-jelas telah membohongi
anak-anak itu, tapi yang didapatkannya adalah
balasan yang begitu tulus. Dia tidak berani
mengutarakan perasaannya itu, yang bisa
dilakukannya hanyalah meneruskan permainan
sandiwara tersebut. Dia menerima ucapan terima
kasih anak-anak itu dengan berpura-pura
semuanya biasa-biasa saja.

“Bisa Anda bayangkan, saya waktu itu begitu
jahatnya!” demikian Jackie Chan menganalisa
dirinya sendiri beberapa tahun kemudian. Waktu
itu, saat berpisah, seorang anak menarik
tangannya dan bertanya, “Chen Lung Dage, tahun
depan datang lagi, kan?” Jackie menjawab, “Saya
akan datang.”
Tahun berikutnya, dia membawa hadiah yang
telah dipersiapkan dengan saksama, datang
sesuai janjinya, utang batinnya selama setahun
akhirnya terbayar juga. Ada yang pertama kali,
maka akan ada yang kedua kali.

Demikianlah Jackie Chan kemudian menapaki jalan aksi kemanusiaan. Setiap kali dia memperoleh pengalaman-pengalaman baru.
Ketika untuk pertama kalinya ikut dalam aksi
sosial yang sebenarnya tidak ingin dihadirinya, dia mengira kegiatan tersebut adalah ajang tebar
pesona yang akan berakhir dengan cepat, namun
ternyata malah menjadi bidang yang digelutinya
seumur hidup. Peristiwa ini, kalau tidak
diutarakannya, selamanya tidak akan ada yang
tahu. Begitu diutarakan, rasa hormat dan kagum
kita terhadapnya semakin bertambah.

Ada kalanya orang tersesat ke jalan yang salah,
namun ada juga yang tersesat ke jalan kebajikan.
Melakukan satu perbuatan bajik, tidak selalu
harus didorong oleh keinginan yang luhur, meski
itu hanya ajang tebar pesona tapi juga adalah
tebar pesona kebajikan. Setiap usaha yang mulia
selalu diawali dari sesuatu yang tak berarti,
namun asal Anda melakukannya maka itu jauh
lebih mulia dibanding para penonton yang
berucap sinis tapi tak berbuat apa-apa.

Jackie Chan berkata, “Selama saya melakukan
aksi kemanusiaan, beberapa orang pelan-pelan
juga mengajari saya bagaimana harus berlaku
yang benar.”

Orang baik bukanlah orang suci, namun ia juga
ingin selalu mengembangkan diri, ia butuh proses untuk menyempurnakan diri. Selalu bermurah hati dan memberikan dorongan bagi mereka (para orang baik yang bukan orang suci), kurangi celaan, dengan demikian orang baik itu makin lama akan makin baik dan banyak. Memberikan kesempatan pada orang lain untuk menjadi orang baik, sebetulnya adalah suatu perbuatan yang memiliki jasa tak terhingga.

(dikutip dari majalah Sinar Dharma edisi 27)
http://www.buddhazine.com/ternyata-jackie-chan-memulai-aksi-kemanusiaan-dengan-kebohongan/



Chen Lung atau Jackie Chan artis Hongkong terkenal yg pernah membantu korban tsunami di Aceh sebesar 30 milliar dengan uang pribadinya, dia membangunkan rumah untuk orang satu desa. Di masa kecilnya dia tinggal di sebuah gang kumuh, ia kerap mendapatkan makan bubur jatah dari pemerintah, ia terbiasa berhari-hari kelaparan dan kedinginan.

Suatu saat ia mendengar ada pembagian jaket bagi kaum miskin, ia mendapatkan jaket paling jelek, tapi jaket itu membuatnya hangat, ia suka sekali jaket itu dan dirawat baik-baik, padahal jaket itu adalah jaket bekas yang amat jelek, tapi bagi Jackie Chan inilah barang berharga yang dia punya, dia selalu bersyukur dan mengucapkan terima kasih kepada orang yang memberikan jaket ini.

Waktu jaket itu diberikan oleh petugas sosial, seorang petugas itu berkata :

"Kamu sudah ditolong, nanti kalo kamu berhasil kamu harus menolong orang lain".

Kelak ketika dia kaya raya, ucapan petugas pemerintahan itu selalu diingatnya. Ia selalu bekerja keras dan berhasil... Sekarang Jackie Chan adalah aktor terkaya di dunia, namun kekayaannya tidak membuat ia harus hidup mewah, seluruh kekayaan sejumlah 1,2 Trilyun ia sumbangkan semua ke orang miskin di Cina, ia paham bagaimana hidup susah dulu, kelaparan dan selalu dihina orang, ia ingin orang miskin di Cina mendapatkan kehormatannya dan kesejahteraannya, sekarang Jackie Chan bekerja sebagai penasihat pemerintah dalam melawan kemiskinan.

Jackie Chan mempunyai hati yg mulia dan penuh cinta kasih, tanpa ia mengkhotbahkan agama apalagi menjual agama untuk supaya jadi kaya. Ia berkomitmen terhadap hidupnya, dan janjinya.

Inilah pelajaran terbesar dari Jackie Chan pada kita soal kemanusiaan dan cinta kasih.


Diubah oleh lee89siva 10-01-2014 03:27
0
10.3K
78
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.9KThread82.8KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.