- Beranda
- Catatan Perjalanan OANC
[CATPER] Menatap Indahnya Panorama Malam Tahun Baru 2014 di Gunung Penanggungan
...
TS
akbar4ever
[CATPER] Menatap Indahnya Panorama Malam Tahun Baru 2014 di Gunung Penanggungan
CATPER GUNUNG PENANGGUNGAN 1653mdpl
Quote:
Quote:
Jangan Lupa Rate Bintang 5 & Tinggalkan Komeng
juga gak nolak
juga gak nolak
Quote:
MEMANDANG PANORAMA MALAM DI GUNUNG PENANGGUNGAN
Seperti tahun-tahun baru sebelumnya, ane dan kawan-kawan pasti ada rencana untuk nongrong bareng menyambut malam pergantian tahun ini. Entah itu acara nonton bareng, liat kembang api, bakar ikan, bakar jagung ataupun sekedar bakar sampah
Tetapi di Tahun baru 2014 ini, ada sedikit yang berbeda. Kalau biasanya ane lebih suka tahun baruan di rumah sambil lihat moment kembang api, kali ini ada yang ngajakin ane untuk nanjak ke gunung. Yap.. melihat moment kembang api dari atas gunung pastilah seru
Ajakan itu dateng dari Om Firman a.k.a z412k, agan ini ane kenal dari kaskus juga, lanjut pesbug dan akhirnya kemaren kopdar.
Setelah ane dan Om Firman berdiskusi pendek agak panjang , sepakatlah kita untuk nanjak bareng ke Gunung Penanggungan, tepatnya di daerah Trawas Mojokerto - Jatim, dengan pertimbangan bisa camp dipuncak bayangan (lapangan) untuk menyaksikan moment kembang api pergantian tahun.
Perjalanan kali ini merupakan perjalan kedua ane semenjak 2009 silam, jadi itung-itung juga sebagai nostalgia lah .
Seperti biasa, sebelum nanjak ane pasti koar-koar dulu di media sosial dan temen-temen terdekat ane pada ane sms'in semua. . Sehingga terkumpulah beberapa insan yang mempunyai misi sama untuk nanjak bareng-bareng. Mereka adalah : TS, Om Firman, Bang Rauf, Mbak Tika, Agan Irwan & Neng Bella yang dulu juga sempet bareng ke Mahameru.
Biar gak penasaran ini dia penampakannya
Spoiler for Tim Penanggungan:
Kiri ke Kanan : Bang Rauf, TS, Neng Bella, Mbak Tika, gan Irwan, Om Firman
RUMAH - PUNCAK BAYANGAN
Spoiler for Day 1:
Selasa, 31 Desember 2013
Quote:
Pagi itu Hengpon ane berdering, sms masuk dari Om Firman yang memastikan bahwa kita jadi Nanjak bareng hari ini, dan pagi itu juga ane sms'in temen-temen ane untuk bergegas packing barang lenong yang mau di panggul dengan sedikit ngesot ke Gunung Penanggungan.
Sekitar pukul 2.30 setelah makan siang, kami berlima : TS, Om Firman, Om Irwan, Bang Rauf dan Neng Bella berangkat dari rumah TS menuju Halte Bus terdekat dengan berjalan kaki, sementara satu orang kawan yaitu Mbak Tika Langsung Merapat ke Terminal Oso Wilangun Surabaya, mengingat domisili Mbak Tika memang lebih dekat ke terminal tersebut dari pada harus merapat ke rumah TS.
Spoiler for Jalan dari Rumah TS:
Om Irwan dan Bang Rauf
Beruntung sekali, tanpa menunggu lama, bis yang hendak kami tumpangi sudah tiba. Kami pun langsung naik ke dalam bus Jurusan Oso Wilangun Surabaya ini, Cukup membayar 10rb saja, kami sudah bisa duduk nyaman di bus ini.
Spoiler for Duduk Nyaman Di Pojok Belakang:
Perjalanan dari Lamongan menuju Surabaya cukup lancar, sehingga hanya butuh waktu kurang lebih 1 jam, kami sudah mendarat di Terminal Oso Wilangun Surabaya.
Sampai disini kami masih menunggu Mbak Tika yang masih dalam perjalanan, sekitar pukul 4 sore Mbak Tika pun tiba, Lengkap sudah tim kami kali ini.
Spoiler for Menunggu Kedatangan Mbak Tika:
15 Menit berselang, datanglah bus yang akan mengangkut kami menuju destinasi selanjutnya, kami ber-enam bergegas naik kedalam bis tersebut. Tetapi karna bis masih dalam keadaan kosong jadi kami harus menunggu agak lama didalam bus, sampai bus ini benar-benar penuh penumpang.
Sekitar Pukul 17.00 WIB atau jam 5 sore barulah bis Tujuan Malang ini berangkat dari terminal osowilangun. Tujuan kami adalah terminal Pandaan Pasuruan, kami membayar tiket 8rb/orang.
Spoiler for Bus Surabaya-Malang:
1 setengah jam berlalu, sekitar pukul 18.30 tibalah kami di Terminal Pandaan - Pasuruan, sampai disini kondisi gerimis rintik-rintik, menjadikan suasana sore itu semakin romantis
Niat kami adalah melanjutkan ke Base Camp Gunung Penanggungan Tamiajeng meggunakan Angkot, tapi berhubung kami tiba di Terminal terlalu sore, sehingga sudah tidak adalagi Angkot Jurusan Tamiajeng (Trawas) yang beroperasi. Sehingga pilihan kami adalah mencarter angkot yang sedang ngetime disana. Setelah tawar-menawar disepakatilah harga 120rb siap mengantar kami sampai base camp penanggungan tamiajeng, atau tepatnya di depan kampus 3 ubaya.
Tanpa panjang lebar kami berenam langsung capcus menuju tamiajeng. Kami mampir dulu di Warung Mak Tik, untuk membungkus nasi bekal makan nanti malam di camp puncak bayangan gunung penanggungan.
Spoiler for Perjalanan Malam:
Sekitar Pukul 20.30 kami sudah tiba di Pos Perizinan Gunung Penanggungan, sampai disini kami bergegas untuk mengurus perizinan, dengan biaya 3rb/orang.
Spoiler for Perizinan:
Setelah mengurus perizinan kami membentuk lingkaran kecil, memanjatkan do'a berharap untuk diberi kelancaran dan keselamatan dalam pendakian kali ini.
Kami langsung berjalan menapaki jalur penanggungan ini. Om Firman dengan setelan double gardan alias 4WD langsung tancap gas, sedikit jauh didepan. Alhasil Om Irwan sebagai sapu ranjau pun memberikan aba-aba untuk melakukan pengereman.. Break-break..
Jalur penanggungan diawali dengan jalanan lebar berbatu, datar dan kadang kala sedikit menurun, dan barulah setelah tikungan berubalah jalur menjadi jalur setapak menanjak tajam tanpa ampun apalagi bonus
Ada yang bilang kalau gunung penanggungan ini adalah pecahan dari gunung semeru, TS sendiri kurang tau bagaimana sejarahnya, kalau menurut asumsi ngawur TS pribadi sih mungkin karna tanjakan ke penanggungan sama terjalnya kayak tanjakan ke puncak mahameru.
Dan benar saja, semakin kesono trek semakin menanjak, apalagi ditambah licinnya jalur setelah diguyur gerimis tadi, membuat tenaga banyak terkuras. Banyak juga terlihat tim pendaki lain yang melakukan istirahat di sepanjang jalur, sementara kami tetap berjalan walaupun lambat
Tambah naik udara dingin mulai terasa, kabut yang lumayan pekat menemani perjalanan kami kali ini. Kadang kala kami juga harus berhenti ditengah jalan untuk mengatur nafas yang tersengal-sengal. TS Melihat ada satu tenda di sebelah kiri jalur sebelum tiba di camp, mungkin karna pendaki tersebut sudah tak kuat untuk nanjak lagi, sehingga membuat camp darurat disekitar situ
Yang diperlukan adalah kaki yang terus melangkah lebih jauh dari sebelumnya. Sekitar 3 jam kami berjalan, mulai terlihat ada tanda-tanda orang ramai diatas sana, nampaknya Camp Lapangan atau sering disebut juga sebagai Puncak Bayangan ini sudah dekat.
Sekitar pukul 22.45 tibalah kami di Camp Lapangan ini, panorama malam di sini benar-benar muantab, walaupun saat itu agak terhalang kabut.
Kami Langsung mencari tempat yang lapan untuk mendirikan tenda tempat beristiharat malam ini. Waktu itu Di camp lapangan benar-benar penuh, banyak sekali pendaki yang bermalam disana.
Setelah ketemu tempat yang lumayan nyaman, kami bergegas mendirikan tenda, 2 tenda untuk malam itu . Tenda sudah berdiri kami bergegas masuk kedalam dan melakukan ritual makan malam memberikan hak dari cacing-cacing di dalam perut yang sebenarnya sudah minta keadilan sedari tadi
Kamipun makan malam rame-rame, ahh indahnya makan malam bersama ditemani dengan kerlap-kerlip lampu kota nan indah ini.
Setelah makan, ane langsung menyiapkan beberapa peralatan perang, sebongkah kamera tak lupa dengan gagangnya dikeluarkan dari tas doraemon yang besar ini
Jalan Turun sedikit, pasang, dan dapetlah beberapa frame, berikut salah satunya :
Spoiler for Kerlap-kerlip Lampu Kota:
Tak berselang lama, kabut kembali menutup panorama didepan mata ini. Ane pun kembali masuk ke tenda untuk menghangatkan tubuh, sambil menunggu moment kembang api tiba
Disini ane lihat HP, dan ternyata masih dapet sinyal full bar, maklumlah mungkin karna tempatnya terbuka dan masih di ketinggian 1250an mdpl.
Skip-skip, tak terasa waktu sudah hampir dini hari, dan sudah mulai terdengar suara kembang api diluar sana, kami pun bergegas keluar dari tenda untuk menyaksikan moment ini.
Ane lihat kebawah ternyata kabutnya sudah tertiup angin, sehingga di selatan sana terlihat gunung arjuno-welirang berdiri kokoh
Spoiler for Arjuno Welirang:
Moment kembang api kami abadikan dalam bentuk video dokumentasi, semoga secepatnya bisa masuk ke dapur editing, supaya bisa di nikmati oleh kaskuser dimari juga
Setelah menyaksikan moment kembang api yang begitu indah bak bandung lautan api ini, kami berenam kembali ke tenda untek beristirahat mengumpulkan tenaga untuk summit attack besok pagi, tak lupa alarm jam di set ke pukul 3 pagi.
0
6.1K
Kutip
31
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Catatan Perjalanan OANC
1.9KThread•1.6KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya