Senin, 06 Januari 2014 | 06:16 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputeri akan segera mengumumkan calon presiden partai berlambang banteng itu di pemilu presiden dalam waktu dekat.

"Sebentar lagi Mbak Mega akan mengambil keputusan," kata Ketua DPP PDI Perjuangan Maruarar Sirait, saat ditemui Tempo dalam temu para kader dan pengurus DPC PDIP Kabupaten Subang, Jawa Barat, kemarin.

Ditanya kemungkinan deklarasi capres itu dilakukan sebelum pemilu legislatif 9 April 2014, Maruarar lagi-lagi mengatakan, "Sebentar lagi."

Menurut Maruara, deklarasi capres PDIP tersebut sudah mengerucut pada dua nama yang sudah diketahui secara luas oleh publik. "Antara Mbak Mega dan Jokowi (Joko Widodo Gubernur DKI Jakarta)," sebutnya.

Kedua sosok tersebut, ia mengungkapkan, merupakan kader terbaik partai yang memiliki elektabilitas tinggi di mata calon pemilih. "Terbukti dari berbagai survei nama Mega dan Jokowi selalu unggul dibanding para calon lain di luar PDIP," papar Ara. "Andaikata pemilihan presiden dilakukan Januari ini, pemenangnya pasti calon dari PDIP."

Seorang kader senior PDIP Subang Mohamad Noor Wibowo menegaskan ia lebih menjagokan Jokowi mantan Wali Kota Surakarta ketimbang Megawati untuk ditetapkan sebagai capres.

"Alasanya adalah suara akar rumput lebih menghendaki Jokowi," ujar Noor Wibowom "Itu riil, kami kan sering blusukan ke desa-desa."

Ia bahkan memprediksikan jika deklarasi Jokowi dilakukan sebelum pemilu legislatif akan membawa efek besar dalam raupan suara PDIP dalam pileg.

"Efek Jokowi itu sangat luar biasa. Kalau saya bandingkan dengan efek SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) saat pemilu legislatif 2009," ujar Noor Wibowo. "Saya berani taruh raihan suara PDIP akan mencapai 37 persen secara nasional."

Elektabilitas Jokowi dari hasil berbagai survei sejauh ini memang selalu mengungguli nama-nama capres lain, semisal Aburizal Bakrie yang dibesut Partai Golkar, Prabowo Subianto dari Gerindra, Wiranto dari Hanura, Rhoma Irama dan Mahfud Md dari PKB dan Dahlan Iskan dari Demokrat termasuk bosnya sendiri, Megawati.
Sumur

Ini yang sedang banyak di tunggu,
Jokowi harus bersiap menghadapi Black Campaign dari para pesaing