Harga Cabai Rawit Tembus Rp 100 Ribu

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG -- HARGA cabai rawit tembus Rp 100 ribu di Pasar Anyar, Ulekan, dan pedagang sayur keliling, Sabtu (4/1/2014).

Pedagang sayur keliling banyak yang memilih tidak membawa cabai rawit karena sulit menjulanya. Ajo, pedagang sayur, hanya membawa seperempat kilogram yang terbagi dalam lima bungkus berukuran 0,5 ons. Dia menjualnya Rp 5.000 per bungkus.

"Ibu-ibu maunya beli Rp 2.000 tapi tak bisa mininal Rp 5.000, bawa 1/4 kg belum terjual karena mahal," ujat Ajo.

Tarsa, penjual sayuran di Pasar Anyar juga hanya menyediakan 2 Kg karena khawatir tak laku dan membusuk. "Biasanya saya beli 10 kg jika harga normal Rp 40 ribu tapi sekarang capai Rp 100 ribu," ujarnya.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung Ely Wasliah mengatakan, melejitnya harga cabai rawit disebabkan beberapa faktor.
"Pasokan berkurang karena petani cabai banyak yang memanen cabainya sebelum waktunya panen," ujar Ely di Balai Kota, Sabtu (4/1).

Petani memanen lebih awal karena adanya serangan hama penyakit. Maka, otomatis hasilnya sedikit karena banyak terbuang. Selain terserang hama juga karena hujan terus menerus sehingga tanaman busuk. "Akibat pasokan kurang otomatis harga jadi tinggi," ujar Ely.

Kota Bandung dipasok cabai dari Tasikmalaya, Majalengka, Garut, dan Sumedang. (tsm)




cebe cabean emang lagi hot harganya