YouKnowWho.comAvatar border
TS
YouKnowWho.com
Kapolri: Buku Baasyir Legalkan Jihad dengan Cara Merampok
Kamis, 02/01/2014 17:19 WIB
Kapolri: Buku Baasyir Legalkan Jihad dengan Cara Merampok
Andri Haryanto - detikNews



Jakarta - Kelompok teroris selama ini kerap melakukan perampokan atau juga pencurian kendaraan bermotor untuk menopang rencana-rencana terornya. Aksi-aksi kejahatan itu rupanya didukung oleh pemikiran Amir Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) Abu Bakar Baasyir.

Menurut Kapolri Jenderal Sutarman, kelompok ataupun sel teror memiliki keterkaitan dengan kelompok serupa di luar negeri, terutama dalam konteks pendanaan. Namun, perlahan-lahan pendanaan tersebut mulai terhenti seiring dengan terungkapnya satu persatu sel-sel teroris di Indonesia dan juga lahirnya Undang- undang tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pendanaan Terorisme, atau UU No 9/2013.

"Selama ini kan dibantu dan didukung dana-dana dari luar. Dari kelompok teroris internasional," kata Jenderal Sutarman saat menjenguk salah satu personel Densus 88/Antiteror yang terluka saat penyergapan, Kamis (2/1/2014).

Dengan tersumbatnya aliran dana pendukung dari internasional tersebut, maka para kelompok dan sel-sel tersebut harus berpikir bagaimana agar kegiatan dan perencanaan aksi terorisme mereka tetap berlangsung. Salah satunya dengan cara melakukan perampokan.

"Anggaran itulah didapat dari merampok, tadinya dia merampok karena ragu-ragu. Supaya merampok itu mendapat legalisir, dan ada bukunya Abu Bakar Baasyir yang berjudul Tadzkiroh, yang mengatakan bahwa merampok untuk kepentingan itu dihalalkan," kata Kapolri.

"Itu ajaran dari mana? Itu yang harus kita pertanyakan. Saya kira seluruh bangsa Indonesia harus mempertanyakan. Kalau melakukan suatu tujuan dengan cara merampok untuk membiayai operasionalnya, itu saya kira di agama manapun tidak dibenarkan," imbuhnya.

Dari pengungkapan teroris di Kampung Sawah, Ciputat, Tangerang, Selasa (31/12/2013), aparat kepolisian menemukan sejumlah dokumen, salah satunya berisi mengenai kegiatan fai kelompok teroris.

Fai tersebut diketahui untuk membiayai gerakan teroris di Poso yang diotaki Santoso yang hingga saat ini masih diburu kepolisian.

Enam kelompok teroris yang tewas tersebut diketahui sebagai kaki tangan Abu Roban, tewas dalam penyergapan di Kendal 7 Mei 2013 lalu

Secara skema jaringan, Abu Roban merupakan kaki tangan Abu Omar, otak teroris yang telah dicokok karena keterlibatan suplai senjata ke berbagai pelaku teroris. Omar mendapatkan senjata tersebut dari Filipina Selatan dan masuk ke Indonesia melalui perairan.

Adapun Abu Roban diketahui memberikan sejumlah dana bagi sel-sel teror yang ada di wilayah Indonesia Timur, khususnya di Sulsel, NTB, dan Poso, Sulawesi Tengah. Melihat pola demikian bisa jadi Abu Roban disebut sebagai bendahara.

Kelompok Abu Roban sendiri tercatat melakukan perampokan di Bank BRI Lampung, bank di Kendal, kantor pos di Bandung, dan toko emas di Tambora, serta beberapa perampokan lainnya.


[url]http://news.detik..com/read/2014/01/02/171938/2456957/10/kapolri-buku-baasyir-legalkan-jihad-dengan-cara-merampok?9922032[/url]


Gileee ajarannya Abu Zakar Baasyir... emoticon-Gila

Kepentingan2 Non-Tapir juga kena Rampok akibat ajarannya... emoticon-Gila

0
4.8K
66
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670.1KThread40.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.