- Beranda
- The Lounge
"Ajarkan Mereka Agama, Mereka Akan Mengerti Cara Menaati Peraturan"
...
TS
hazzack
"Ajarkan Mereka Agama, Mereka Akan Mengerti Cara Menaati Peraturan"
selamat siang para kaskuser sekalian. bersama saya, Hazzack akan membahas :
Doi merasa dirinya sudah hebat dan merasa Tuhan akan memasukkannya ke dalam surga. Disini doi udah takabur atau sombong, yang juga dilarang oleh Islam
disitu juga doi marah2, dan terlihat menyakiti hati pak polisi yang dimarahi. Disini doi udah melanggar suatu hadis yang isinya larangan untuk memerangi muslim lain, secara tidak langsung doi sudah memberikan serangan ke pak polisi tersebut, sehingga pak polisi merasa sakit dan marah, hal tersebut juga dapat memicu peperangan.
disini terlihat pendidikan agama doi masih kurang, hanya sekedar sorban dan kostum semata
ok gan, agan pinter, tapi agan kurang teliti baca trit ane. ane bilang agama punya pengaruh buat orang untuk menaati peraturan setelah lingkungan keluarga dan kehidupan, jadi orang atheis juga masih bisa lebih baik dari pada orang beragama karena 2 faktor yang ada diatas agama itu.
dan tolong bagian Einstein-nya, bisa dibilang doi gak pernah mau nurutin peraturan. Sebagai contoh, saat mau bertemu dengan pejabat, doi lebih milih make kutang ma kancut (ato semacam itu) dibanding pake jas dan celana panjang.
lalu agan cuma sebutin 2 orang atheis yang hebat, nah sekarang giliran ane sebutin orang beragama yang hebat :
1. Ibnu Sina, dikenal dengan avicenna, dokter terhebat yang walaupun gak berhasil nyembuhin ayahnya sendiri karena panik, bahkan diakui oleh george sarton sebagai ilmuan terkenal sepanjang abad
2. Al-jabar, matematika yang sehari2 agan pake
3.al-biruni, astronom, fisikawan, filusuf dan lain2. salah satu pedoman ane buat belajar astronom
4. al-kindi, ahli bahasa dan filusuf pertama islam, dia orang yang nerjemahin filusuf yunani menjadi bahasa arab, kalo gak ada dia, agan gak akan belajar yang namanya sosiologi dan pkn.
mereka lebih berguna untuk kemajuan masyarakat dan pendidikan dibanding 2 orang yang mengembangkan teknologi yang hasil jerih payahnya memicu seseorang untuk perbuatan kriminal, misalkan penculikan dan pencurian. sebelum ada pesbuk dan smartpon apel jumlah pencurian dan penculikan tidak banyak.
ane juga gak bilang agama secara menyeluruh memperbaiki kehidupan seseorang. kalo lingkungannya gak mendukung dia masih mungkin rusak.
dan contoh absurd agan : terrorisme atas nama agama.
ane mempelajari hampir semua agama yang ada di Indonesia dan akhirnya ane terpaku ama islam. dari semua agama yang ane pelajari, gak ada satupun agama yang mengajari tentang terorisme. so, your argument is invalid.
ini argumen hebat dari orang pintar (yang benar)
ilmu ane belum sehebat agan ini, ane ini cuma pengamat, kerjaannya cuma nontonin orang lalu mempelajari mereka.
orang kelilipan.duren aja ngerti sama masalah ini
sekian trit ane, terimakasih udah berkunjung.
jangan lupa tinggali jejak , dan bagi yang mau bersedekah boleh dan nya
bagaimana agama mempengaruhi seseorang untuk menaati peraturan
Spoiler for buka:
saya gak tau dimana saya harus taroh trit ini jadi mohon maaf jika dan tolong yang komen
Spoiler for no repost:
Quote:
sebelum kita mulai, kita harus mengetahui kenapaorang melanggar peraturan
berdasarkan riset yang ane lakuin (cyaelah) beberapa faktor berikut membuat seseorang melanggar peraturan:
salah satu dari yang ane sebutin adalah agama, walaupun termasuk sub-bagian ini adalah mayoritas kenapa orang2 melanggar peraturan setelah lingkungan keluarga dan kehidupan.
nah, sekarang kita masuk ke topik permasalahan yang mungkin agan atau aganwati sedang pikirkan :
apa hubungannya agama dan peraturan?
dari kedua muslim tersebut kita daapat melihat hal yang sangat berbeda dari mereka :
Muslim yang pertama menaati peraturan karena dia tak mau memberi makan keluarganya dengan uang haram,
Sedangkan muslim yang kedua dia melanggar peraturan sekaligus mengambil hak orang lain dengan alasan dia buru-buru
Bagaimana jika kita putar balikkan posisi kedua muslim tersebut, muslim kedua berada di posisi muslim pertama dan muslim pertama berada di posisi muslim kedua. Muslim yang melanggar peraturan akan terus melanggar peraturan, sedangkan muslim yang menaati peraturan akan terus menaati peraturan.
Apa yang menyebabkan hal tersebut terjadi? saya gak tau anda menjawab apa atau mungkin terdiam membaca tulisan ini, tapi jawabannya adalah pendidikan agamanya
Jika kita perhatikan seseorang yang taat dengan agamanya, dia juga akan taat dengan peraturan yang ada. Mengapa demikian? Karena agama adalah peraturan, yang mengatur tata cara hidup seseorang. Muslim mempunyai al-qur'an dan hadis untuk mengatur hidup mereka, umat Kristen memiliki al-kitab untuk mengatur hidupnya, dan begitu juga umat beragama lainnya, sedangkan atheis berusaha untuk mengabaikan hal tersebut dan berusaha untuk hidup "bebas"
Ingat, semua orang butuh peraturan untuk melindungi dirinya. Dan hidup bebas tanpa peraturan sama saja bunuh diri
berdasarkan riset yang ane lakuin (cyaelah) beberapa faktor berikut membuat seseorang melanggar peraturan:
Quote:
1. pendidikan; meliputi agama, pendidikan sosial, dan pendidikan saat masih kecil
2. pergaulan; meliputi lingkungan keluarga, teman bekerja, dan teman bermain
3. faktor lain; meliputi keuangan, kehidupan, dan hal2 yang belum terpikirkan
2. pergaulan; meliputi lingkungan keluarga, teman bekerja, dan teman bermain
3. faktor lain; meliputi keuangan, kehidupan, dan hal2 yang belum terpikirkan
salah satu dari yang ane sebutin adalah agama, walaupun termasuk sub-bagian ini adalah mayoritas kenapa orang2 melanggar peraturan setelah lingkungan keluarga dan kehidupan.
nah, sekarang kita masuk ke topik permasalahan yang mungkin agan atau aganwati sedang pikirkan :
apa hubungannya agama dan peraturan?
Quote:
kita ambil saja seorang muslim (dan kebetulan salah satu subjek riset saya) yang saya temui dikantor setelah ditawari uang yang bukan gajinya (saya juga ga ngerti maksudnya) dan dia tak menerima uang tersebut. Saya bertanya kenapa gak diterima uang tersebut. Dia menjawab "itu uang haram yang bukan hasil kerjaku dan saya gak mau memberi makan keluarga saya dengan uang haram". Dengan jelas dia mengatakan itu adalah uang haram yang bukan hasil kerjanya, bukan karena dia tidak mau melanggar pasal 12 huruf a UU No. 31 tahun 1999 yang telah diubah menjadi UU No. 20/2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
Quote:
lalu sebagai perbandingan kita ambil seorang muslim yang saya temui di sedang mengendarai motor diatas trotoar dan kebetulan sedang macet. Saya tanyakan kenapa dia melakukan hal tersebut, dia jawab "lah orang lagi macet, saya juga buru2". Lalu saya tanya tentang agamanya, dia jawab agamanya Islam. Lantas saya tanya 2 hal, pertama tentang haramnya mengambil hak seseorang tanpa persetujuan kedua pihak, dan dia sama sekali tak tahu soal itu. Kedua tentang hak pejalan kaki berjalan di atas trotoar, dia mengerti soal itu.
dari kedua muslim tersebut kita daapat melihat hal yang sangat berbeda dari mereka :
Muslim yang pertama menaati peraturan karena dia tak mau memberi makan keluarganya dengan uang haram,
Sedangkan muslim yang kedua dia melanggar peraturan sekaligus mengambil hak orang lain dengan alasan dia buru-buru
Bagaimana jika kita putar balikkan posisi kedua muslim tersebut, muslim kedua berada di posisi muslim pertama dan muslim pertama berada di posisi muslim kedua. Muslim yang melanggar peraturan akan terus melanggar peraturan, sedangkan muslim yang menaati peraturan akan terus menaati peraturan.
Apa yang menyebabkan hal tersebut terjadi? saya gak tau anda menjawab apa atau mungkin terdiam membaca tulisan ini, tapi jawabannya adalah pendidikan agamanya
Jika kita perhatikan seseorang yang taat dengan agamanya, dia juga akan taat dengan peraturan yang ada. Mengapa demikian? Karena agama adalah peraturan, yang mengatur tata cara hidup seseorang. Muslim mempunyai al-qur'an dan hadis untuk mengatur hidup mereka, umat Kristen memiliki al-kitab untuk mengatur hidupnya, dan begitu juga umat beragama lainnya, sedangkan atheis berusaha untuk mengabaikan hal tersebut dan berusaha untuk hidup "bebas"
Ingat, semua orang butuh peraturan untuk melindungi dirinya. Dan hidup bebas tanpa peraturan sama saja bunuh diri
Quote:
Quote:
Original Posted By ein112►kalo yg gini gmn gan ?
ya gan ane jg muslim tapi menyayangkan kejadian ini
Yg ane tangkep disini doi gak pake helm, ada razia polisi, kena tilang, marah2
ya gan ane jg muslim tapi menyayangkan kejadian ini
Yg ane tangkep disini doi gak pake helm, ada razia polisi, kena tilang, marah2
Doi merasa dirinya sudah hebat dan merasa Tuhan akan memasukkannya ke dalam surga. Disini doi udah takabur atau sombong, yang juga dilarang oleh Islam
disitu juga doi marah2, dan terlihat menyakiti hati pak polisi yang dimarahi. Disini doi udah melanggar suatu hadis yang isinya larangan untuk memerangi muslim lain, secara tidak langsung doi sudah memberikan serangan ke pak polisi tersebut, sehingga pak polisi merasa sakit dan marah, hal tersebut juga dapat memicu peperangan.
disini terlihat pendidikan agama doi masih kurang, hanya sekedar sorban dan kostum semata
Quote:
Original Posted By nyobalagi►
Teorema dari Anda : Orang yang beragama akan menaati peraturan
Sanggahan : Lihatlah orang/negara-negara sekuler, tanpa agama, tokoh2 atheist,
misal seperti china, rusia, dll mereka maju tanpa agama,
steve jobs (apple) : atheist
mark zuckenberg (facebook) : atheist
einstein : agnostik (tidak percaya tuhan personal yang memiliki emosi : senang, marah, galau)
orang2 diatas punya kontribusi terhadap dunia, punya yayasan amal/sosial, menyumbangkan banyak kekayaan mereka utk orang2 yang membutuhkan.
Itu tanpa embel2 agama lho (pahala/surga, dkk)
Jadi jelaslah bukan AGAMA yang bisa MEMPERBAIKI kualitas seseorang, karena TANPA AGAMA pun, orang bisa hidup selaras seimbang apalagi kalo cuma menaati peraturan mah keciiiiiiil.
Lihatlah kenyataan, agama sudah gagal membimbing seseorang menjadi yang lebih baik. Karena sudah tidak relevan di jaman sekarang,
Contoh : Terorisme/pembunuhan atas dasar agama
ini sekedar sekelumit dari pemikiran ane
Teorema dari Anda : Orang yang beragama akan menaati peraturan
Sanggahan : Lihatlah orang/negara-negara sekuler, tanpa agama, tokoh2 atheist,
misal seperti china, rusia, dll mereka maju tanpa agama,
steve jobs (apple) : atheist
mark zuckenberg (facebook) : atheist
einstein : agnostik (tidak percaya tuhan personal yang memiliki emosi : senang, marah, galau)
orang2 diatas punya kontribusi terhadap dunia, punya yayasan amal/sosial, menyumbangkan banyak kekayaan mereka utk orang2 yang membutuhkan.
Itu tanpa embel2 agama lho (pahala/surga, dkk)
Jadi jelaslah bukan AGAMA yang bisa MEMPERBAIKI kualitas seseorang, karena TANPA AGAMA pun, orang bisa hidup selaras seimbang apalagi kalo cuma menaati peraturan mah keciiiiiiil.
Lihatlah kenyataan, agama sudah gagal membimbing seseorang menjadi yang lebih baik. Karena sudah tidak relevan di jaman sekarang,
Contoh : Terorisme/pembunuhan atas dasar agama
ini sekedar sekelumit dari pemikiran ane
Spoiler for jawab seorang kaskuser mengenai masalah ini:
Quote:
Original Posted By kelilipan.duren►
jawab pernyataan ini
lucu juga, sangat lucu
kenapa atheis maju, karena mereka menggunakan otak secara pure a.k.a logika. akhirnya maju. kenapa orang beragama (zaman sekarang) seperti orang terbelakang, karena mereka cuman ikut-ikutan, ogah-ogahan belajar agama ditambah pendidikan agama yang kurang. disekolah aja palingan 2 jam mata pelajaran perminggu. mau belajar agama setelah sekolah ya kebanyakan ogah-ogahan. padahal agama juga mewajibkan penganutnya menggunakan otak a.k.a logika yang dibarengi dengan moral inget moral.
orang yang ente sebutkan diatas selain menciptakan sesuatu yang positif, yang negatifnya lebih banyak
mau bahas negara? china udah kaya negara yang menganggap masyarakatnya itu seorang budak. emang ente mau kerja dipabrik cina? ane rasa kagak. tapi dimari kan negara beragama. jadi bekerja dipabrik yang memiliki jam kerja sangat padat itu ga diperbolehkan.
rusia dan lainnya juga memiliki sisi kelam, makanya pelajari lagi
kan udah dijelasin, perdalam lagi agama. orang yang beragama sangat baik ga bakal melakukan suatu pelanggaran apalagi bawa2 agama, malu
untuk teroris nih ane kasih contoh reaksi berbagai orang :
TERORIS : ALLAHUAKBAR
Zionist : rencana ane berhasil gan
Atheis : itu pasti Islam soalnya nyebut Allahuakbar
Agama lain ( ga SARA tapi fakta bahwa sudah pasti ga pelajari Islam secara mendalam ) :
Islam KTP : bom dimana-mana
Islam yang paham beneran : Bunuh diri itu dilarang sesuai firman Allah S.W.T dan Nabi Muhammad s.a.w pun melarang berperang dengan non-muslim yang tidak melawan dan tidak mengajak perang
ente tau kan sekarang gimana reaksi dari setiap orang? ya seperti ente bilang tadi, gimana otak dan otakpun gimana orang itu ngisinya kayak bagaimana
jawab pernyataan ini
lucu juga, sangat lucu
kenapa atheis maju, karena mereka menggunakan otak secara pure a.k.a logika. akhirnya maju. kenapa orang beragama (zaman sekarang) seperti orang terbelakang, karena mereka cuman ikut-ikutan, ogah-ogahan belajar agama ditambah pendidikan agama yang kurang. disekolah aja palingan 2 jam mata pelajaran perminggu. mau belajar agama setelah sekolah ya kebanyakan ogah-ogahan. padahal agama juga mewajibkan penganutnya menggunakan otak a.k.a logika yang dibarengi dengan moral inget moral.
orang yang ente sebutkan diatas selain menciptakan sesuatu yang positif, yang negatifnya lebih banyak
mau bahas negara? china udah kaya negara yang menganggap masyarakatnya itu seorang budak. emang ente mau kerja dipabrik cina? ane rasa kagak. tapi dimari kan negara beragama. jadi bekerja dipabrik yang memiliki jam kerja sangat padat itu ga diperbolehkan.
rusia dan lainnya juga memiliki sisi kelam, makanya pelajari lagi
kan udah dijelasin, perdalam lagi agama. orang yang beragama sangat baik ga bakal melakukan suatu pelanggaran apalagi bawa2 agama, malu
untuk teroris nih ane kasih contoh reaksi berbagai orang :
TERORIS : ALLAHUAKBAR
Zionist : rencana ane berhasil gan
Atheis : itu pasti Islam soalnya nyebut Allahuakbar
Agama lain ( ga SARA tapi fakta bahwa sudah pasti ga pelajari Islam secara mendalam ) :
Islam KTP : bom dimana-mana
Islam yang paham beneran : Bunuh diri itu dilarang sesuai firman Allah S.W.T dan Nabi Muhammad s.a.w pun melarang berperang dengan non-muslim yang tidak melawan dan tidak mengajak perang
ente tau kan sekarang gimana reaksi dari setiap orang? ya seperti ente bilang tadi, gimana otak dan otakpun gimana orang itu ngisinya kayak bagaimana
ok gan, agan pinter, tapi agan kurang teliti baca trit ane. ane bilang agama punya pengaruh buat orang untuk menaati peraturan setelah lingkungan keluarga dan kehidupan, jadi orang atheis juga masih bisa lebih baik dari pada orang beragama karena 2 faktor yang ada diatas agama itu.
dan tolong bagian Einstein-nya, bisa dibilang doi gak pernah mau nurutin peraturan. Sebagai contoh, saat mau bertemu dengan pejabat, doi lebih milih make kutang ma kancut (ato semacam itu) dibanding pake jas dan celana panjang.
lalu agan cuma sebutin 2 orang atheis yang hebat, nah sekarang giliran ane sebutin orang beragama yang hebat :
1. Ibnu Sina, dikenal dengan avicenna, dokter terhebat yang walaupun gak berhasil nyembuhin ayahnya sendiri karena panik, bahkan diakui oleh george sarton sebagai ilmuan terkenal sepanjang abad
2. Al-jabar, matematika yang sehari2 agan pake
3.al-biruni, astronom, fisikawan, filusuf dan lain2. salah satu pedoman ane buat belajar astronom
4. al-kindi, ahli bahasa dan filusuf pertama islam, dia orang yang nerjemahin filusuf yunani menjadi bahasa arab, kalo gak ada dia, agan gak akan belajar yang namanya sosiologi dan pkn.
mereka lebih berguna untuk kemajuan masyarakat dan pendidikan dibanding 2 orang yang mengembangkan teknologi yang hasil jerih payahnya memicu seseorang untuk perbuatan kriminal, misalkan penculikan dan pencurian. sebelum ada pesbuk dan smartpon apel jumlah pencurian dan penculikan tidak banyak.
ane juga gak bilang agama secara menyeluruh memperbaiki kehidupan seseorang. kalo lingkungannya gak mendukung dia masih mungkin rusak.
dan contoh absurd agan : terrorisme atas nama agama.
ane mempelajari hampir semua agama yang ada di Indonesia dan akhirnya ane terpaku ama islam. dari semua agama yang ane pelajari, gak ada satupun agama yang mengajari tentang terorisme. so, your argument is invalid.
ini argumen hebat dari orang pintar (yang benar)
Quote:
Quote:
Original Posted By r3ichkanzler►sebenernya itu karena pengajaran agama yang kurang komplit gan
dalam islam, madzhab asyariyah yang ane anut
ada 4 tingkatan: syariat, tariqat, hakekat, makrifat
syariat itu baru pengajaran dasar, cenderung banyak doktrin/dogma dan sebenarnya ini ilmu untuk yg masih awam, penuh dengan doktrin imbalan pahala = surga dan dosa = neraka.
ibaratnya ngajarin anak SD, mereka harus di doktrin 1+1 = 2, bagi yang nurut dapat nilai bagus , yang salah ya nilainya nol, pahala dan surga itu hanya stimulus untuk patuh dengan aturan dan hukum
tariqat adalah level kedua, kita belajar mensinkronkan akal, perbuatan dengan hati lewat dzikir, punya guru privat dalam menjalani pembelajaran spritual, yang disebut guru mursyid, dan untuk info jelasnya bisa cari di DC tentang anda bertanya saliq menjawab
hakekat adalah level berikutnya, kita akan memahami bahwa seluruh ajaran dan aturan itu ada sebab musababnya kenapa harus diatur seperti itu, pembelajaran ini sangat universal, banyak mengasah nalar kita dan membutuhkan bimbingan, panutan, dan mentor langsung dalam setiap permasalahan yang kita hadapi di dunia ini, dalam suatu aturan dan hukum ada konsep yang harus dipahami, kita harus tau output dan outcome dari amalan yang telah kita perbuat
contoh:
dalam zakat orang syariat hanya memandang setiap orang memberi sedekah, cukuplah pahala dan janji surga yang akan mereka terima nanti di akhirat. tapi orang hakikat akan memandang bahwa zakat itu harus bisa membuat nilai bagi si pemberi dan penerima, apakah setelah diberi zakat si penerima bisa meningkat ekonominya dan apakah si pemberi lewat zakat bisa semakin bersyukur dan bisa mengendalikan nafsu akan godaan harta dll
orang hakikat bisa mendeskripsikan ayat ayat Tuhan bisa sinkron dengan sains, keadaan dunia skrg atau fenomena metafisik dengan penjelasan yg komprehensif
dan yang terakhir adalah makrifat.
ini adalah puncak dimana ilmu, iman, akal dan hati berada dalam jiwa manusia, tercermin dari perbuatan, perkataan dan lain, seakan akan dia mengenal dekat Tuhannya dan dia merasa bahwa Tuhan selalu menyertainya
dia bisa melihat jelas unsur spiritual dan material dalam hidup manusia,
ibadah dilakukan bukan karena iming2 apapun, dia hanya mengharap cinta dari tuhannya
ilmu ini disebut ilmu tasawuf, tapi beberapa sekte dalam islam mengharamkannya, terutama sekte yang suka jadi teroris itu
mayoritas muslim masih berkutat dalam syariat, dan hobi berdebat siapa yang merasa paling benar, padahal syariat/ilmu dasar mereka belum amalkan dan belum bisa merasakan buah/hikmah dari amalan mereka
maaf ane hanya bisa menjelaskan sekedarnya, coz masih di kantor, bisa2 bikin thread sendiri malah, soalnya penjelasannya bisa panjang banget
tolong pejwan ts
dalam islam, madzhab asyariyah yang ane anut
ada 4 tingkatan: syariat, tariqat, hakekat, makrifat
syariat itu baru pengajaran dasar, cenderung banyak doktrin/dogma dan sebenarnya ini ilmu untuk yg masih awam, penuh dengan doktrin imbalan pahala = surga dan dosa = neraka.
ibaratnya ngajarin anak SD, mereka harus di doktrin 1+1 = 2, bagi yang nurut dapat nilai bagus , yang salah ya nilainya nol, pahala dan surga itu hanya stimulus untuk patuh dengan aturan dan hukum
tariqat adalah level kedua, kita belajar mensinkronkan akal, perbuatan dengan hati lewat dzikir, punya guru privat dalam menjalani pembelajaran spritual, yang disebut guru mursyid, dan untuk info jelasnya bisa cari di DC tentang anda bertanya saliq menjawab
hakekat adalah level berikutnya, kita akan memahami bahwa seluruh ajaran dan aturan itu ada sebab musababnya kenapa harus diatur seperti itu, pembelajaran ini sangat universal, banyak mengasah nalar kita dan membutuhkan bimbingan, panutan, dan mentor langsung dalam setiap permasalahan yang kita hadapi di dunia ini, dalam suatu aturan dan hukum ada konsep yang harus dipahami, kita harus tau output dan outcome dari amalan yang telah kita perbuat
contoh:
dalam zakat orang syariat hanya memandang setiap orang memberi sedekah, cukuplah pahala dan janji surga yang akan mereka terima nanti di akhirat. tapi orang hakikat akan memandang bahwa zakat itu harus bisa membuat nilai bagi si pemberi dan penerima, apakah setelah diberi zakat si penerima bisa meningkat ekonominya dan apakah si pemberi lewat zakat bisa semakin bersyukur dan bisa mengendalikan nafsu akan godaan harta dll
orang hakikat bisa mendeskripsikan ayat ayat Tuhan bisa sinkron dengan sains, keadaan dunia skrg atau fenomena metafisik dengan penjelasan yg komprehensif
dan yang terakhir adalah makrifat.
ini adalah puncak dimana ilmu, iman, akal dan hati berada dalam jiwa manusia, tercermin dari perbuatan, perkataan dan lain, seakan akan dia mengenal dekat Tuhannya dan dia merasa bahwa Tuhan selalu menyertainya
dia bisa melihat jelas unsur spiritual dan material dalam hidup manusia,
ibadah dilakukan bukan karena iming2 apapun, dia hanya mengharap cinta dari tuhannya
ilmu ini disebut ilmu tasawuf, tapi beberapa sekte dalam islam mengharamkannya, terutama sekte yang suka jadi teroris itu
mayoritas muslim masih berkutat dalam syariat, dan hobi berdebat siapa yang merasa paling benar, padahal syariat/ilmu dasar mereka belum amalkan dan belum bisa merasakan buah/hikmah dari amalan mereka
maaf ane hanya bisa menjelaskan sekedarnya, coz masih di kantor, bisa2 bikin thread sendiri malah, soalnya penjelasannya bisa panjang banget
tolong pejwan ts
Quote:
Original Posted By r3ichkanzler►semua muslim harus belajar komplit tentang agamanya, beribadah tujuan utamanya adalah Tuhan, Tuhan adalah the Universe supreme ruler and creator
dalil itu cuma pegangan teori atau resume dari orang2 terdahulu, kita harus buktikan implementasinya bagaimana di dunia nyata, dan mengukur hasilnya baik secara material atau spritual (output dan outcome)
bukan malah bertikai untuk membuktikan dalil mana yang paling benar saja, yang terpenting hasilnya untuk diri sendiri dan umat bagaimana??
apakah bisa membrantas korupsi, maksiat/seks bebas, meningkatkan ekonomi ummat, menciptakan negara yang kondusif dll
ketika ulama bertikai, ummat terlantar, stuck pada level syariat aja, yang tak ubahnya seperti keledai pembawa buku, dalil2 cuma sebagai hafalan tp tidak diamalkan
dalam tasawuf setiap perbuatan baik atau buruk di dunia akan dibalas setimpal pada pelakunya sebelum dia menemui ajal dan nantinya juga ketika di akhirat (mirip hukum karma)
jadi ini bisa jadi pengingat tiap muslim untuk berpikir sebelum melakukan suatu perbuatan CMIIW
dalil itu cuma pegangan teori atau resume dari orang2 terdahulu, kita harus buktikan implementasinya bagaimana di dunia nyata, dan mengukur hasilnya baik secara material atau spritual (output dan outcome)
bukan malah bertikai untuk membuktikan dalil mana yang paling benar saja, yang terpenting hasilnya untuk diri sendiri dan umat bagaimana??
apakah bisa membrantas korupsi, maksiat/seks bebas, meningkatkan ekonomi ummat, menciptakan negara yang kondusif dll
ketika ulama bertikai, ummat terlantar, stuck pada level syariat aja, yang tak ubahnya seperti keledai pembawa buku, dalil2 cuma sebagai hafalan tp tidak diamalkan
dalam tasawuf setiap perbuatan baik atau buruk di dunia akan dibalas setimpal pada pelakunya sebelum dia menemui ajal dan nantinya juga ketika di akhirat (mirip hukum karma)
jadi ini bisa jadi pengingat tiap muslim untuk berpikir sebelum melakukan suatu perbuatan CMIIW
ilmu ane belum sehebat agan ini, ane ini cuma pengamat, kerjaannya cuma nontonin orang lalu mempelajari mereka.
Quote:
Original Posted By kelilipan.duren►ini sih pendapat ane
sama seperti yang di pageone, orang tidak mempelajari agama secara komplit, akhirnya ya begini
kalau ditelaah, semua agama mengajarkan kebaikan, seluruhnya. kalau cuman setengah2 ya setengah2 juga hasilnya a.k.a ada bolong atau celanya
makanya dalam pancasila disebutkan sila pertama dan yang berarti paling utama adalah keTuhanan yang maha esa
karena para pemimpin Indonesia terdahulu sangat percaya bahwa agama adalah landasan dari semuanya, terbukti dari pembukaan Undang-undang sampai undang-undangnya kita juga kebanyakan berasal dari agama
itu yang membuat Indonesia kuat baik itu secara nilai maupun moral bangsa dan negara
sekarang? yang paling utama itu HAM bukan Agama
Undang-undang kumpul kebo, melanggar HAM
pemeriksaan keperawanan, melanggar HAM
melarang seseorang untuk menjadi Atheis, melanggar HAM
udah keliatan banget kok, siapa yang gak mau diatur. Individunya dan semakin banyak yang ga mau diatur tentu berkembang jumlahnya menjadi masyarakat yang ga mau diatur
tentu berpengaruh juga terhadap bangsa dan negara.
jadi jangan salahkan agama, tapi salahkan individu. agama gak lari kemana2 karena ga berubah dari apa yang sudah dijabarkan dari sananya
Individunya aja yg ngalor ngidul
lucu juga yang membanding-bandingkan orang beragama dan atheis. ada yang mengotak2an bahwa mereka berbeda.
padahal dalam agama diajarkan apa yang atheis anut dan lakukan, namun atheis tidak mendapatkan apa yang agama ajarkan. mudah bukan
sama seperti yang di pageone, orang tidak mempelajari agama secara komplit, akhirnya ya begini
kalau ditelaah, semua agama mengajarkan kebaikan, seluruhnya. kalau cuman setengah2 ya setengah2 juga hasilnya a.k.a ada bolong atau celanya
makanya dalam pancasila disebutkan sila pertama dan yang berarti paling utama adalah keTuhanan yang maha esa
karena para pemimpin Indonesia terdahulu sangat percaya bahwa agama adalah landasan dari semuanya, terbukti dari pembukaan Undang-undang sampai undang-undangnya kita juga kebanyakan berasal dari agama
itu yang membuat Indonesia kuat baik itu secara nilai maupun moral bangsa dan negara
sekarang? yang paling utama itu HAM bukan Agama
Undang-undang kumpul kebo, melanggar HAM
pemeriksaan keperawanan, melanggar HAM
melarang seseorang untuk menjadi Atheis, melanggar HAM
udah keliatan banget kok, siapa yang gak mau diatur. Individunya dan semakin banyak yang ga mau diatur tentu berkembang jumlahnya menjadi masyarakat yang ga mau diatur
tentu berpengaruh juga terhadap bangsa dan negara.
jadi jangan salahkan agama, tapi salahkan individu. agama gak lari kemana2 karena ga berubah dari apa yang sudah dijabarkan dari sananya
Individunya aja yg ngalor ngidul
lucu juga yang membanding-bandingkan orang beragama dan atheis. ada yang mengotak2an bahwa mereka berbeda.
padahal dalam agama diajarkan apa yang atheis anut dan lakukan, namun atheis tidak mendapatkan apa yang agama ajarkan. mudah bukan
orang kelilipan.duren aja ngerti sama masalah ini
sekian trit ane, terimakasih udah berkunjung.
jangan lupa tinggali jejak , dan bagi yang mau bersedekah boleh dan nya
Diubah oleh hazzack 04-01-2014 13:34
0
5.8K
Kutip
39
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
923KThread•83KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru