Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

picinomorsatuAvatar border
TS
picinomorsatu
Pendapatan/Penghasilan Anda Akan Naik Jika Baca Thread Ini
Sesungguhnya nikmat Allah yang diberikan kepada kita tidak terhitung dan tidak terbatas, nikmat-nikmat itu datang silih berganti baik pada waktu siang atau malam. Allah berfirman:

Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dari segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya, Sesungguhnya manusia itu, sangat lalim dan sangat mengingkari [nikmat Allah]. (QS. Ibrahim: 34)

Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah -lah (datangnya), dan bila kamu ditimpa oleh kemudharatan, maka hanya kepada-Nya lah kamu meminta pertolongan. (QS. Al-Nahl: 53).

Ibnu Taimiyah berkata, “Seorang selalu berada di antara nikmat Allah yang wajib disyukurinya, dan dosa yang menuntutnya taubat, dalam kedua perkara inilah seorang hamba menjalani hidupnya setiap hari, manusia senantiasa hidup dalam nikmat sampai akhir hayatnya”.

Diantara nikmat-nikmat Allah itu adalah nikmat pendengaran, pengelihatan dan hati. Allah berfirman:

Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur. (QS. Al-Nahl: 78)

Di antara kenikmatan itu adalah kenikmatan hidup aman di dalam negeri sendiri. Sesungguhnya kebutuhan manusia kepada hidup dalam kondisi aman lebih besar dari kebutuhan mereka kepada makanan dan minuman, dan Ibrahim telah mendahulukannya atas permintaan akan rizki sebagaimana disebutkan di dalam firman Allah:

Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdoa: Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini negeri yang aman sentosa, dan berikanlah rezeki dari buah-buahan kepada penduduknya. (QS. Al-Baqarah: 126)

Sebab manusia tidak akan makan dan minum dengan tenang dan baik jika dibarengi dengan ketakutan. Allah berfirman tentang nikmat yang diberikan kepada penduduk Quraisy:

Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan Pemilik rumah ini (Ka’bah). (4)Yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari ketakutan. (QS. Al-Quraisy 3-4)

Banyak nikmat lain yang tidak terhitung yang diberikan oleh Allah dan tidak pula bisa dibatasi. Sungguh benar firman Allah:

Tidakkah kamu perhatikan sesungguhnya Allah telah menundukkan untuk (kepentingan) mu apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi dan menyempurnakan untukmu nikmat-Nya baik lahir dan batin. (QS. Lukman: 20)

Semua nikmat ini jelas membutuhkan rasa syukur. Allah berfirman:

Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". (QS. Ibrahim: 7).

Beberapa sebab yang membantu seseorang mensyukuri nikmat adalah:
Pertama: Merenungkan nikmat Allah dan merasakan kehadiran nikmat pada setiap waktu dan kesempatan serta tidak melalaikannya. Banyak orang yang merasakan banyak kenikmatan baik berupa makanan, minuman, kendaraan dan tempat tinggal namun walau demikian mereka tidak merasakan keberadaan nikmat itu, sebab nikmat tersebut tidak pernah hilang walau satu hari dan mereka terbiasa dengannya. Oleh karena itu, Allah menginginkan agar kita merenungkan nikmat tersebut. Allah berfirman:

Hai manusia, ingatlah akan nikmat Allah kepadamu. Adakah pencipta selain Allah yang dapat memberikan rezeki kepada kamu dari langit dan bumi? Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia; maka mengapa kamu berpaling (dari ketauhidan)?. (QS. Fathir: 3)

Kedua: Hendaklah salah seorang di antara kita melihat kapada orang yang lebih rendah darinya.

Diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim dari Abi Hurairah bahwa Nabi Muhammad bersabda:

“Lihatlah kepada orang yang lebih rendah dari kalian dan janganlah memandang kepada orang yang lebih tinggi dari kalian, sebab hal itu lebih baik agar kalian tidak menghina nikmat Allah”.

Ketiga: Hendaklah setiap insan menyadari bahwa pada hari kiamat kelak, Allah akan bertanya kepadanya tentang apakah dia bersyukur terhadap nikmat-nikmat yang telah diberikan oleh Allah?.

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan-jawabannya.(QS. Al-Isro’: 36)

kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia). (QS. Al-Takatsur: 8)

Di dalam sebuah riwayat di dalam shahih Muslim dari Abi Hurairah bahwa Nabi Muhammad bersabda:

“Sesungguhnya Allah Ta’ala berfirman kepada seorang hamba pada hari kiamat: Tidakkah Aku telah memuliakanmu dan menjadikanmu pemimpin?. Memberikan kamu istri dan menundukkan bagimu kuda dan onta dan membiarkanmu memimpin dan berkembang?. Maka sang hamba akan menjawab: Benar. Allah bertanya kembali kepadanya: Apakah engkau pernah berpikir bahwa dirimu akan menghadap-Ku?. Maka sang hamba berkata: Tidak, pernah. Maka Allah berfirman: Sesungguhnya Aku melupakanmu sebagaimana dirimu telah melupakan Aku”.

Keempat: Mensyukuri nikmat ini bisa terwujud dengan perkataan dan perbuatan.

"Bersyukurlah kepada Allah. Dan barang siapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barang siapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji". (QS. Lukman: 12).

Bersyukur itu nikmat, Tidak Bersyukur Membuat Hilangnya NIkmat.

Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tentram, rezekinya datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (penduduk) nya mengingkari nikmat-nikmat Allah; karena itu Allah merasakan kepada mereka pakaian kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang selalu mereka perbuat. (QS. Al-Nahl: 112).

Nabi Muhammad Tauladan Manusia Dalam Bersyukur, Bukan Dengan Membuat Upacara atau Pesta, Bukan Dengan Berfoya-foya, Bukan Juga Yang Lakukan Manusia Lakukan Saat Ini. Cara Nabi Muhammad Bersyukur Adalah Menyembah Allah, Taat Kepada Perintah Allah, dan Menghindari Maksiat.

Di dalam as-shahihaini dari Aisyah bahwa apabila Nabi Muhammad mendirikan shalat malam maka beliau berdiri sehingga kedua kakinya bengkak. Aisyah berkata, “Wahai Rasulullah, mengapa engkau melakukan hal ini padahal Allah telah mengampuni dosa-dosamu yang telah lalu dan yang akan datang?. Maka Rasulullah صلي الله عليه وسلم bersabda: “Wahai Aisyah, tidakkah aku pantas menjadi hamba yang pandai bersyukur?.

Seorang penyair berkata:

Apabila engkau berada dalam suatu nikmat maka jagalah nikmat itu
Sebab segala kemaksiatan akan menghilangkan semua kenikmatan
Manfaatkanlah nikmat itu dalam mentaati Allah Tuhan semua hamba
Sebab Allah cepat memberi balasan atas suatu kejahatan

Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam, semoga shalawat dan salam tetap tercurahkan kepada Nabi kita Muhammad dan kepada keluarga, shahabat serta seluruh pengikut beliau.

SUDAHKAH KITA BERSYUKUR DENGAN SEBENARNYA KARENA


Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". (QS. Ibrahim: 7).



0
1.9K
19
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.2KThread83.6KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.