TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki T Purnama, mengaku akan tetap menggunakan mobilnya untuk berangkat ke Balai Kota dari rumahnya di kawasan Pluit.

Menurut Ahok, sapaannya, instruksi gubernur mengenai larangan menggunakaan kenderaan bermotor pribadi ke kantor bagi PNS di jajaran Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak berlaku untuk dirinya.

"Kan kita juga enggak ada kewajiban. Kita bukan PNS kok. Cuma kan kita kasih contoh kan kalau memang lebih merepotkan (naik angkutan), ya enggak bisa. Itu yang mau kita tunjukkan ke warga DKI. Kita enggak paksa orang naik Transjakarta, tapi akan terpaksa pindah," ujar Ahok di Balaikota, Jakarta, Kamis (2/1/2014).

Ahok menambahkan akan sangat merepotkan jika dia harus menggunakan sepeda atau naik Transjakarta dari rumahnya.

"Saya naik mobil. Lebih cepat karena kalau naik bus harus pindah tiga kali. Lebih cepat naik mobil sendiri 20 menit sampai. Naik Transjakarta pindah-pindah (halte), sampe 45 menit," terang Ahok.

Jika menggunakan sepeda, Ahok menilai itu akan memperparah keadaan karena dia harus mendapat pengawalan sesuai dengan protokoler pemerintahan. Oleh karena itu, Ahok menegaskan tidak ada kewajiban bagi PNS untuk menggunakan sepeda karena jalur sepeda belum tersebut maksimal di DKI Jakarta.

"Kalau paksa naik speda, nggak bisa karena nggak ada jalur speda. Kalau kamu lihat jalur bus way streril, kamu macet berjam jam, nggak usah ngajarin juga pindah. Hukum bisnis efisiensi," kata dia.

Pemerintah DKI Jakarta akan menerapkan aturan Instruksi Gubernur (Ingub) DKI No 150 tahun 2013, yang ditandatangani pada 30 Desember 2013 tentang penggunaan kendaraan umum bagi pejabat dan pegawai di lingkungan Pemprov DKI Jakarta.

Instruksi tersebut rencananya dimulai Kamis, 3 Januari 2014. Pemprov DKI memberikan pengeculian terhadap ambulans, pemadam kebakaran, patroli jalan raya, penanggulangan bencana, Satpol PP, pompa banjir, penyiraman tanaman, pengangkut sampah, pengangkut air kotor, perpustakaan keliling, operasi yustisi, bus antar jemput pegawai, dan kendaraan bermotor lainnya untuk pelayanan masyarakat.

http://www.tribunnews.com/metropolit...-mobil-pribadi




alamaaak, nanti seluruh kepala dinas dan kepala unit beralasan naik mobil pribadi demi efisiensi waktu

gimana mau nyuruh rakyat jkt pindah ke trans jakarta, kalao yg nyuruh masih enak2an naik mobil sendiri




alamaaak aku tarok pejwan ya

itu namanya menghina gubernur. apa jokowi yg panas panas naik sepeda ke balaikota tak sibuk dikantor ? atau apa lurah2 dan walikota yg mereka pilih sendiri tak punya kerjaan
kalau kau bilang begitu, berarti hanya ahok seorang yg sibuk, sementara segala orang yg dipilih mereka berdua tak ada yg sibuk. artinya programnya gatot. mau bela tapi malah menjatuhkan