wahwibsonAvatar border
TS
wahwibson
Jepang Rekrut Tunawisma untuk Bersihkan Fukushima?
Seiji Sasa tiba di stasiun kereta api Sendai di Jepang bagian utara sebelum fajar tiba. Stasiun ini terkenal sebagai rumah bagi puluhan tunawisma kota itu.

Dia bukan seorang pekerja sosial. Dia perekrut tenaga kerja murah. Tunawisma di Sendai Station adalah buruh potensial yang Sasa bisa kirimkan kepada kontraktor di zona bencana nuklir Jepang. Untuk jasanya, ia mendapat imbalan US$ 100 per kepala.

Inilah cara bagaimana Jepang menemukan orang yang bersedia untuk menerima upah minimum untuk salah satu pekerjaan yang paling berbahaya di dunia: membersihkan dampak radioaktif di seluruh wilayah Jepang utara.

Hampir tiga tahun yang lalu, sebuah gempa besar dan tsunami meratakan desa di pantai timur laut Jepang. Tak hanya itu, gempa juga menyebabkan beberapa kebocoran di pembangkit nuklir Fukushima. Hingga kini Jepang masih berkutat pada upaya bersih-bersih dampak radiasi. Upaya ini dirundung oleh kurangnya pengawasan dan kekurangan pekerja, menurut Reuters.

Pada bulan Januari, Oktober dan November, gangster Jepang ditangkap atas tuduhan menyusupkan dan melakukan pengiriman tenaga kerja secara ilegal pada proyek yang didanai pemerintah itu. Nama Obayashi Corp, perusahaan konstruksi terbesar kedua di Jepang, ikut terseret.

Namun Obayashi, yang merupakan salah satu dari lebih dari 20 kontraktor utama yang terlibat dalam proyek-proyek pembersihan radiasi yang didanai pemerintah, belum dituduh melakukan kesalahan. Meski demikian, serentetan penangkapan telah menunjukkan bahwa anggota dari tiga sindikat kriminal terbesar di Jepang--Yamaguchi-gumi, Sumiyoshi-kai, dan Inagawa-kai-- telah mendirikan agen perekrutan tenaga kerja di pasar gelap di bawah Obayashi.

Reaktor nuklir Fukushima bak bisul bagi Jepang. Kecil, tapi dampaknya dirasakan oleh seluruh rakyat hingga hari ini. Terkait pembersihan dampak radiasi, puluhan perusahaan terlibat, membentang dari kontraktor utama di bagian atas hingga subkontraktor kecil di bawahnya. Jumlah belum diumumkan.

Laporan investigasi Reuters menyebut, dalam 10 kota paling tercemar, merekamenemukan 733 perusahaan yang melakukan pekerjaan untuk Kementerian Lingkungan Hidup , menurut ketentuan kontrak parsial yang dikeluarkan oleh kementerian pada bulan Agustus.

Reuters menemukan 56 subkontraktor yang tercantum pada kontrak kementerian lingkungan senilai US$ 2,5 miliar untuk membersihkan daerah yang paling tercemar. Seharusnya pekerja biasa yang bekerja secara manual dilarang karena mereka belum diperiksa oleh kementerian konstruksi.

Namun persoalannya, undang-undang yang mengatur dekontaminasi meletakkan kontrol di bawah kementerian lingkungan. Celah inilah yang dipakai mereka untuk merekrut tenaga kerja murah dan mempekerjakannya di area berbahaya. Perlindungan terjadap tenaga kerja juga sangat minim.

Shizuya Nishiyama, tunawisma berusia 57 tahun, mengatakan ia sempat bekerja untuk Shuto, perusahaan pembersihan puing reruntuhan reaktor. Ia menerima bayaran US$ 90 per hari, tapi ia membayar sebanyak US$ 50 sehari untuk makanan dan penginapan.
Dia tidak dibayar pada hari-hari ia tidak dapat bekerja, sementara penginapan dan makan harus tetap dibayar. "Lebih baik hidup di jalan daripada dibelit utang," katanya. Belum ada tanggapan resmi dari pemerintah terkait laporan ini.
ember
=========================================================================
emoticon-Matabelo
0
1.7K
14
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita Luar Negeri
Berita Luar NegeriKASKUS Official
79KThread10.8KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.