Pertama, kita kenalan sama MAICIH Seblak (Keripik Pedas) lama.
Quote:
MAICIH MERAH (LAMA)
Keripik Maicih atau yang disebut juga sebagai 'Keripik Setan' adalah salah satu ikon makanan yang saat ini sedang digandrungi di kota Bandung. Sebenarnya keberadaan Keripik Maicih bukanlah tergolong baru. Seperti penuturan sosok dibalik kesuksesan Maicih, Reza Nurhilman atau yang akrab disapa Axl, awal dia menemukan resep keripik pedas berbahan dasar singkong ini bermula dari petemuannya dengan seorang nenek 3 tahun silam. Berawal dari bertemunya Axl dengan nenek seniman yang memberinya dompet kecil hasil karyanya, maka menjadilah nama MAICIH.
Maicih berdiri pada pertengahan tahun 2010 di Bandung tepatnya tanggal 29 Juni. Didirikan oleh pria kelahiran 29 September 1987 bernama Reza Nurhilman yang akrab disapa AXL29.
Awalnya Axl memiliki ide untuk bergerak di bidang pangan dan memasarkan Maicih lewat door-to-door dan mouth-to-mouth untuk memperkenalkan pada saudara dan teman terdekat. Setelah 2 bulan berjalan Axl menemukan cara yang unik untuk memasarkan #maicih lewat twitter dan chatting bersama orang-orang. Ternyata kekuatan twitter sangat kuat dan orang-orang mulai memperbincangkan Maicih.
Mulai membentuk sistem jendral (distributor) Maicih yang dipakai sampai sekarang lalu terbentuk account @infomaicih yang awalnya dibuat oleh icihers untuk mengetahui keberadaan produk maicihh, namun icihers tersebut lama kelamaan menjadi sangat cooperative dan menjadi sarana bagi icihers lain agar lebih mudah untuk mendapatkan produk maicih dan memperlancar jendral berjualan dengan memberikan info-info terkini seputaran maicih termasuk jadwal gentayangan para jendral maicih.
Semenjak diproduksi, Keripik Maicih sendiri dibuat dalam 5 level rasa. Hal ini sengaja dimunculkan karena ingin mengetes selera pasar.
Menurut Axl, produk keripiknya yang banyak laku adalah level 3 dan 5. Oleh karena itu saat ini dipasaran produk Maicih yang beredar cuma 2 level yang laris manis tersebut. Adapun produk level 3 ditandai dengan logo yang berwarna abu-abu. Sementara kripik level 5 ditandai dengan logo warna merah. Arti level 3 menandakan rasa pedas biasa, sementara yang level 5 menandakan rasa yang sangat pedas sekali.
Dari segi harga Maicih sendiri dibandrol Rp10 ribu. Namun karena ada kenaikan harga cabai, akhirnya harga Maicih dinaikkan menjadi Rp11 ribu.
Level 3 = Rp. 11.000,-
Level 5 = Rp. 16.000,-
Level 10 = Rp. 19.000,-
Seller Maicih berjualan seperti layaknya "hantu", yaitu bergentayangan. Berpindah-pindah tempat. Terkadang kota seperti Jakarta bisa aja dari Ancol ke Monas.
Bahkan pemesanannya bisa dipesan melalui media sosial.
MAICIH HITAM (BARU)
Source:http://www.marketing.co.id/reza-nur-hilman-ganti-nama-demi-pasar-luar-negeri/
Siapa yang tidak kenal Maicih, keripik pedas asal bandung ini sekarang sudah hadir di seluruh Indonesia. Selain proses distribusi melalui para jenderal, Maicih kini sudah masuk ritel.
“Para jenderal tak selamanya akan gentayangan di jalan. Pada dasarnya snack itu kan “sekolah”-nya di ritel,” ujar Reza Nur Hilman – penggagas Maicih.
Sepertinya, ia belum puas dengan kesuksesannya. Setelah sukses menaklukkan pasar dalam negeri ia ingin menaklukkan pasar luar negeri. “Saya akan ekspansi ke luar negeri,” cetus Reza semangat.
Beda Pasar, Beda Nama
Untuk mendukung ambisinya tersebut, ia melakukan beberapa perubahan termasuk mengubah nama Maicih khusus untuk pasar luar negeri. Menurutnya, nama Maicih sulit diucapkan oleh lidah mereka. Untuk itu ia akan menyesuaikan dengan pasarnya. Rencananya, ia akan menggunakan nama Spicy Granny.
Spicy Granny dipilih karena dua alasan, yaitu ikon nenek atau granny memiliki seni masak keripik, dan kata “spicy” yang menunjukkan Maicih memiliki rempah yang unik dan level-level yang sangat terkenal. Nama Spicy Granny mencerminkan Maicih seutuhnya dan dianggap lebih mudah dikenal untuk pasar luar negeri.
Untuk menaklukkan pasar, kita harus menyesuaikan diri dengan kondisi setempat. Apa yang dilakukan Reza sudah dilakukan oleh merek-merek besar sebelumnya. RedBull misalnya, agar bisa diterima konsumen Indonesia, mereka mengganti nama menjadi Kratingdaeng.
Tidak hanya melakukan ekspansi ke luar negeri, Reza juga berencana mengembangkan perusahaannya menjadi sebuah holding company. “Saya ingin perusahaan ini menjadi holding company,” tambahnya.
Ia bermimpi 5 sampai 10 tahun ke depan perusahaan ini akan menjadi holding company seperti Richard Branson dengan perusahaannya. Menurutnya, entrepreuner itu harus memiliki impian setinggi langit. “Namanya bisnis itu harus cepat seperti – fast food. Kalau kita tidak fast (cepat) ya kita akan menjadi food (makanan),” begitu katanya.