Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

  • Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Ribuan Ton Asap Kembang Api Cemari Atmosfer Bumi dan Dampak Terhadap Hewan

jordan06Avatar border
TS
jordan06
Ribuan Ton Asap Kembang Api Cemari Atmosfer Bumi dan Dampak Terhadap Hewan
Ribuan Ton Asap Kembang Api Cemari Atmosfer Bumi dan Dampak Terhadap Hewan

Entah dimana, kapan, dan siapa (pastinya) yang memulai tradisi pembakaran kembang api dan petasan dalam perayaan menyambut tahun baru. Yang pasti, sekarang ini, pembakaran kembang api dalam setiap pesta pergantian tahun seolah sudah menjadi “ritual” wajib.

Tanpa perlu melongok eforia pesta tahun baru di negara lain, kita bisa menyimpulkan bahwa demam membakar kembang api sudah menjangkiti mayoritas penduduk bumi dengan melihat kelatahan masyarakat di negeri kita sendiri.

Sejak seminggu menjelang tanggal 31 Desember, di tempat-tempat strategis di setiap kota besar maupun kecil negeri ini (kecuali di Aceh, mungkin) sudah dipenuhi penjual kembang api. Maka jadilah malam 31 Desember itu sebagai malam yang cumiakkan telinga, penuh kabut dan aroma mesiu.

Satu hal yang sebenarnya sudah diketahui (terutama oleh para ahli lingkungan), tetapi cenderung diabaikan, adalah bahwa pembakaran kembang api menghasilkan bahan pencemar udara yang berdampak buruk pada kesehatan dan lingkungan.

Kembang api terdiri dari dua komponen pokok: pengoksidasi (oxidizers) dan pereduksi (reducing agents). Bahan pengoksidasi yang lazim dipakai adalah natrium nitrat (NaNO3) dan kalium klorat (KClO4). Adapun pereduksinya adalah sulphur (S) dan arang karbon (C).

Setiap satu (porsi) natrium nitrat dibakar akan dihasilkan 1,5 porsi oksigen (O2) dan setiap satu porsi kalium klorat dibakar dihasilkan 2 porsi oksigen (O2). Lihat persamaan reaksi di bawah ini.

2NaNO3 (s) —> 2NaNO2 (s) + 3O2 (g)

KClO4 (s) —> KCl(s) + 2O2 (g)

Oksigen (O2) yang terbentuk tadi kemudian direduksi oleh sulphur (S) dan arang (C) menjadi gas belerang/sulphur (SO2) dan gas karbon dioksida (CO2) sesuai persamaan reaksi berikut.

O2 (g) + S (s) —> SO2(g)

O2 (g) + C(s) —> CO2(g)

Catatan:

SO2 adalah gas penyebab hujan asam karena SO2 dapat bereaksi dengan uap air membentuk asam sulfat
CO2 adalah gas yang biasa disebut gas rumah kaca (green house gas) dapat memerangkap panas sehingga menimbulkan efek rumah kaca (green house effect) yang berakibat meningkatnya suhu atmosfer.
Jika negara miskin seperti negeri kita saja menghabiskan sedikitnya 10 ton kembang api, dengan asumsi perbandingan nitrat dan klorat sama besar, maka kita menyumbang pencemar ke udara berupa gas belerang (SO2) sebanyak 7,5 ton dan gas karbondioksida (CO2) sebanyak 10 ton.

Bayangkan, bila di seluruh dunia ada 150 negara saja membakar kembang api sejumlah itu maka sedikitnya 1125 ton gas sulfur dan 1500 ton karbondioksida lepas ke atmosfer hanya dalam semalam.

Paparan diatas baru menyangkut bahan peledak kembang api saja. Untuk menimbulkan cahaya yang berwarna warni saat kembang api meledak di udara, maka pada bahan-bahan dasar ditambahkan lagi bahan-bahan logam (metal).

Contoh senyawa logam yang biasa digunakan sesuai warna yang diharapkan adalah:

Copper acetoarsenate untuk menghasilkan warna biru
Lithium carbonate untuk menghasilkan warna merah
Strontium carbonate untuk menghasilkan warna merah cemerlang (brilliant red)
Barium chloride untuk menghasilkan warna hijau.
Penting diingat, sisa pembakaran senyawa-senyawa logam itu adalah partikel padatan yang tersuspensi di udara. Partikel padatan itu bila terhisap pernapasan, dia akan mengendap di paru-paru.

Di atmosfer partikel padatan itu bisa menjadi penghambat sinar matahari. Mungkin ini lah yang menyebabkan matahari di kota tempat tinggal saya, pada hari minggu tanggal 1 Januari 2012, seakan enggan bersinar (mendung tidak cerah pun tidak).

Itulah sekedar ulasan ringan mencermati dampak sebuah hajatan besar yang bernama pesta menyambut tahun baru.

Ratusan Burung Mati Akibat Kembang Api

Ribuan Ton Asap Kembang Api Cemari Atmosfer Bumi dan Dampak Terhadap Hewan

VIVAnews - Hingar bingar perayaan tahun baru 2012 ternyata membawa musibah bagi kawanan blackbird di Beebe, Arkansas, Amerika Serikat. Ratusan burung mati akibat kembang api yang disulut dalam perayaan malam pergantian tahun.

Laman CNN melaporkan setidaknya ada 200 ekor burung berakhir hidupnya di awal tahun 2012 itu. Kejadian ini bukan yang pertama kalinya. Pada perayaan tahun sebelumnya ditemukan sekitar 5000 burung juga menemui ajal di tempat yang sama.

Juru Bicara Komisi Perikanan Arkansas, Ginny Porter mengatakan pada perayaan tahun baru sebelumnya, kembang api menyebabkan burung-burung itu mengalami disorientasi. Burung-burung itu kemudian terbang ke segala arah dan hinggap ke berbagai tempat seperti pohon, bangunan.

Burung-burung itu seperti mati dengan disengaja. Namun pihak berwajib tak bisa menindaklanjuti kasus ini karena tidak diketahui kembang api yang mana yang menyebabkan kematian 200 burung ini.

Berdasarkan pengalaman buruk tahun sebelumnya, sebenarnya petugas dari dinas margasatwa setempat telah berpatroli keliling kota dan memperingatkan bahaya kembang api bagi burung-burung itu.

Namun demikian, kematian burung-burung itu tak terhindarkan. Potter mengatakan sekitar 50 burung sudah mati pada pukul tujuh malam waktu setempat. "Kami tidak tahu kembang api siapa yang mengenai burung-burung itu," ujar Porter.

Mayoritas burung-burung itu mati lima jam setelah puncak perayaan di tengah malam. "Seseorang berjalan ke arah kerumunan burung dan menyalakan kembang api," kata Porter. "Kami tidak menangkap mereka dan tidak tahu siapa mereka."

Blackbirds dikenal memiliki penglihatan yang buruk saat malam hari. Burung ini juga dikenal bukan tipe burung yang terbang pada malam hari

SUMBER:
http://green.kompasiana.com/polusi/2...mi-423853.html
http://dunia.news.viva.co.id/news/re...at-kembang-api
0
2.9K
21
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.4KThread84.5KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.