"Mon"!! bangun Mon, ada telepon tuh dari si Ferris" dengan jutek ibuku membangunkanku dari tidur siangku. Dengan sangat malas aku bangkit dari tempat tidurku dan meraih hp nexian kesayanganku.
a=ane f=Ferris
a : "Fer, ada apa? kok siang" gini lo nelpon? Ganggu orang tidur siang aje lo "
F : "Yah, elo mah tidur mulu. Pantesan sampe sekarang lo masih jomblo . Jalan" yuk, gw bosen nihh. Kebetulan gw punya tiket ke grand opening amcol buat 2 orang ."
a : "Gak ada hubungannya kali sama jomblo .Gila lo, siang" panas gini lo masih ngajakin pergi. Mana sama elo lagi, dobel" malesnya ."
F : "Ayolah, banding tiketnya mubazir bro, sekalian cuci mata deh.. ada JPT 84 lohh manggung ."

Yahh, sekedar untuk iseng tidak apa" lah, toh ane juga merupakan salah satu fans JPT 84 yang mulus" . Kemudian aku mengiya-kan ajakan Ferris ke Amcol.

Duarrr, Bum", Ctess.. Begitulah suara yang kudengar setibanya di pintu masuk Amcol. Suasana di Amcol sangat meriah, terlihat potongan" kertas kecil dan efek api dari panggung dinyalakan. Seorang berkostum badut menyapa ane dan memberikan ane sebuah balon. Ternyata, ane datang pas banget ketika acara itu dimulai dengan pria separuh baya yang membuka acara selaku presenter. Kemudian disusul dengan bernyanyinya JPT 84 di panggung . Dengan penuh perjuangan, ane pun bersama Ferris berdesak-desakan dengan orang sehingga dapat sampai di baris terdepan.

Wushhh, tiba" angin bertiup begitu kencangnya sampai salah 1 personel JPT 84 terangkat roknya. Ane dan Ferris pun dengan girangnya melihat pemandangan menakjubkan dari bawah panggung . Pink, begitulah warna CD salah 1 personel JPT 84. Ahh, ini pasti hari keberuntunganku, ungkapku dalam hati .

Kemudian di tengah acara, diisi dengan berbagai kuis inovatif dan menarik. Kemudian disusul dengan tari"an khas daerah. Kemudian acara ini ditutup oleh kembang api, penerbangan merpati, dan pelepasan aneka balon berwarna warni di atas langit.

Seusai acara selesai, ane dan Ferris diberi snack dan baju bertuliskan JPT 84 karena ane berpartisipasi dalam pembukaan Amcol oleh orang berkostum Badut. Tiba" ada orang berlari dengan panik ke arah kami dari arah toilet staff dengan menggunakan kostum Singa. Dia berbisik" dengan staff 1nya. Dengan cepat aku mendengarkan suara mereka dan aku mengerti bahwa salah 1 bossnya, Mamat ditemukan tewas di toilet staff. Dengan sigap, aku dan Ferris pun memperkenalkan diri bahwa kami adalah anggota kepolisian dan mengikuti mereka menuju TKP.

Sesampainya di TKP, kondisi korban duduk di toilet duduk, dengan bercak darah di dinding dan lantai kamar mandi . Terlihat sebuah tulisan di dinding dengan bercak darah bertuliskan NO17.. "1 luka tusuk di dada kirinya, dan dia tewas seketika. Tidak ditemukan sidik jari pelaku ataupun alat pembunuhnya." Ahli forensik menyatakan itu kepadaku. Kira" 2 jam yang lalu ia terbunuh. Aku pun segera melihat jamku dan mencatat bahwa waktu kematiannya 5 menit setelah pembukaan Amcol. Kemudian aku mendapat informasi bahwa toilet staff tidak boleh dikunjungi oleh pengunjung dan hanya bisa dimasuki oleh staff saja dan didapati bahwa hanya 4 orang yang bisa memasukki toilet tersebut.

Kemudian aku bertanya alibi para staff tersebut.
Ifan[17 tahun] (pria dengan kostum singa) : Ya memang aku yang menemukan Mamat, tetapi bukan aku pembunuhnya. Aku sedang ingin mengganti bajuku dengan yang baru, karena keringatku sudah mengucur deras dan takut mengenai kostumku. Kan biaya laundrinya mahal. Aku membagi-bagikan snack dan minuman kepada anak".
Tono[29 tahun] (pria koordinator acara) : daritadi aku mengatur jalannya acara dengan menjadi presenter di panggung dan aku selalu berada di belakang panggung, ketika sedang tidak menjadi presenter dan mengatur jalannya acara dari sana.
Aldi[22 tahun] (pria dengan kostum badut) : tadi aku menyapa tamu dan membagi"kan balon kepada setiap orang yang datang ke acara ini, dan tetap di gerbang ketika acara dimulai. Lalu saya melepaskan balon di akhir acara. dan terakhir, saya membagi"kan merchandise JPT 84 setelah konser usai.
Ruri[39 tahun] (kekasih Mamat yang memakai kursi roda) : Hikss, saya tidak menyangka hal ini terjadi pada suami saya.. Yang saya ketahui beliau pergi ke toilet ketika acara dimulai. Saya terpana pada penampilan panggung yang sangat meriah sehingga tidak mencari suami saya . Saya bersama anak saya, Aqua selama ini.

Setelah mendengar alibi mereka, saya mengisyaratkan team untuk menggeledah mereka. Tidak ditemukan senjata tajam dari mereka. Namun didapati bahwa baju mereka sama" bersih, tidak ada bercak darah, mengingat keadaan TKP yang penuh bercak darah.

dan menurut agan..

1. Siapakah pelakunya?

2. Bagaimana cara pelaku menghilangkan bercak darah dan alat pembunuhnya?



So, Can You Solve This Game? /:bingung:/