Bismillah hirrahmaanirrahiim.

MENGAGUMKAN bukan berARTI sesuai SYARIAT ISLAM

Saat ini banyak sekali bertebaran cerita-cerita baik yang bernuansa Islam ataupun non Islam yang tujuannya sih baik, yaitu untuk memotifasi para pembaca/pendengar untuk lebih bersemangat lagi. Tetapi sayangnya tidak semua cerita tersebut Benar/dibenarkan sesuai syariat Islam, baik dari sisi kandungannya ataupun dari segi tokoh yang diceritakan. Anehnya Masyarakat Indonesia jauh lebih mudah menghafal/mengenal Tokoh-tokoh yang dianggap punya Karomah dibandingkan dengan mengenal Sosok Nabi Muhammad dan para Sahabatnya… Sehingga masyarakat  Indonesia sangat tidak kritis terhadap apa yang diterimanya (dengan kata lain Filter Syariatnya Sangat Lemah).

Berikut salah satu Cerita yang cukup Venomenal menurut saya dan banyak bertebaran di kalangan Islam yang berjudul KISAH HIDUP RABIAH AL ADAWIYAH.

Kisah ini cukup menceritakan tentang sosok seorang wanita dalam mencintai Rabb nya, dan jika saya Tanya GOOGLE san ada beberapa versi yang berbeda tetapi dengan beberapa kesamaan, Berikut saya kutip dari beberapa hal yg saya baca mengenai kehidupan Rabiah:

Rabiah al Adawiyah adalah seorang wanita yang alim yang hidup pada masa kekhalifahan Abbasyiyah. Kecantikan parasnya membuat banyak lelaki tertarik dengannya.

Suatu ketika Abdul Wahid bin Zayid (seorang sufi) meminangnya. Tetapi pinangannya Rabiah tolak dengan mengajukan pertanyaan “ Wahai saudaraku, Carilah perempuan lain. Apakah engkau melihat adanya satu tanda-tanda seksualitas pada diriku?”

Abdul Wahid menjawab “Sungguh aku sangat tertarik padamu karna keindahan matamu.”

Mendengar jawaban itu Rabiah langsung masuk kekamarnya  dan tak lama kemudian keluar dengan membawa bungkusan dari sapu tangan dan mukanya ditutup dengan kain yang berlumuran darah segar seraya berkata pada Abdul Wahid “Inilah mataku yg engkau sukai, yg menjadikan engkau terlena dan berdosa, aku berikan mataku kepadamu agar engkau berhenti dari maksiat sebab mataku ini.”      …*1)

Coba bandingkan sikap Rabiah ini dengan kaum wanita saat ini, beliau rela untuk melukai dirinya untuk menghindari kemaksiatan terjadi sedangkan wanita zaman sekarang mengumbar tubuh sebgai sumber maksiat.

Dilain waktu datanglah Muhammad bin Sulaiman Al Hasyimi seorang Amir kaya raya, beliau meminang  Rabiah dengan mahar seratus ribu Dinar + sepuluh ribu dinar perbulan.

Rabiahpun mengatakan “ Sungguh aku tidak merasa senang jika engkau menjadi budakku dan seluruh yg engkau miliki kau serahkan kepada ku, atau engkau mau menarik kecintaanku kepada Allah meskipun hanya sebentar.”                    …*2)

Subhanallah… demi kecintaan kepada Allah, adakah gadis pada saat ini yg tidak tergoda oleh harta sebesar itu ???

Dan pinangan terakhir dari gurunya sendiri Hasan Al Bashri. Rabiah pun setuju dengan pinangan gurunya dengan syarat gurunya dapat menjawab empat pertanyaan darinya.

1.      Apakah kesaksian yang akan diberikan oleh orang-orang pada saat menjelang pemakamanku nanti?, apakah mereka bersaksi aku mati dalam keadaan islam atau Murtad ?............    Gurunya menjawab Wallahu a’lam (Allah yg lebih mengetahui)
2.      Pada saat ditanya dikubur oleh malaikat Munkar-Nakir, Apakah aku bisa menjawabnya?.............  Gurunya menjawab Wallahu a’lam.
3.      Ketika di padang Mahsyar, apakah aku akan menerima kitab amal perbuatannku dengan tangan Kanan?  ….........  Gurunya menjawab Wallahu a’lam.
4.      Dan dihari perhitungan sebagian manusia akan masuk ke Syurga, Bagamana denganku?. ….........  Gurunya menjawab Wallahu a’lam.

Karna keempat jawaban dari gurunya tidak memuaskan. Akhirnya pinangannya ditolak dan Rabiah lebih memilih Allah sebagai kekasihnya.                              …...*3)

Begitu pula dengan Syair Cinta yg Konon katanya tulisan Rabiah Al Adawiyah sangat-sangat Venomenal,… tetapi karna cukup panjang saya akan kutip sedikit sambil difilter dengan Syariat Islam.

Filter Menurut Syariat Islam :

1.      Pada kalimat yang saya Bold pertama, disitu terlihat betapa menakjubkannya seorang Rabiah yang rela melukai dirinya untuk menghindari kemaksiatan dari orang lain…. Tapii tunggu dulu !!!.. Pertanyaannya apakah melukai diri sendiri adalah sesuatu yang dianjurkan oleh Islam ?. TIDAK….TIDAK sama sekali… Itu merupakan perbuatan Zhalim terhadap diri sendiri dan didalam Firman Allah banyak sekali ayat yang menjelaskan bahwa perbuatan Zhalim itu tidak disukai oleh Allah, sebagaimana dalam Surat Ali Imran ayat 57 yang artinya “… Allah tidak menyukai orang-orang yang Zhalim”… Sekarang bagaimana seseorang mengharapkan ridha Allah dengan cara melakukan sesuatu yang tidak disukai oleh Allah.  Apakah itu memungkinkan ?
 
 
2.      Pada kalimat yang saya Bold kedua terlihat bahwa Rabiah menolak Mahar yang sangat besar dari seseorang dan menolak untuk dinikahi karna Khawatir akan menjauhkannya dari rasa cinta kepada Allah (…Sungguh ini merupakan suatu ghuluw/sikap berlebihan yang luar biasa). Pertama saya akan mengutip apakah memberikan mahar yang besar adalah suatu kesalahan ? padahal sang pelamar sudah memberikannya dengan kerelaan!!!. Sebagai pertimbangan saya bawakan beberapa dalil: Dari Aisyah Ra bahwa Rasulullah saw bersabda “sesungguhnya diantara tanda-tanda berkah perempuan adalah mudah dilamar, murah maharnya, dan murah rahimnya.” (HR. Ahmad). Selain  itu dalam Alquran terdapat banyak sekali ayat-ayat yg menganjurkan manusia untuk menikahi pasangannya diantaranya yg biasa muncul di kartu undangan :  “Dan diantara kekuasaanNya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan dijadikanNya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda bagi kaum yg berfikir (Ar Ruum:21)….pertanyaannya, apakah Rabiah ini mau mencitai Allah dengan menyelisihi Muhammad saw sebagai seorang yang paling dicintai oleh Allah??? Atau mungkin Rabiah tergolong orang tidak mau berfikir  ??

 

3.      Yang ketiga adalah jawaban dari gurunya yang menjawab pertanyaan masa depan dengan Wallahu ‘alam (hanya Allah yang lebih mengetahui)… Rabiah menganggap jawaban ini sebagai jawaban yang salah dan dia berharap bertemu dengan orang yg mengetahui hal Ghaib!!! Subhanallah, saya sangat berlindung dari sifat seperti ini, karna “Sesungguhnya Hanya disisi Allahlah hal-hal yg ghaib, tidak ada yang mengetahui kecuali Dia” (al An’am:54). Bahkan para malaikat dan Rasulullah saw pun tidak mengetahui hal yg Ghaib apabila tidak diberitahu oleh Allah, sebagai contoh: ketika Nabi saw bermuka masam pada orang buta yg menanyakan tentang Islam pada saat Nabi saw meeting dgn pemimpin2 Qurais, kemudian ditegur oleh Allah dengan turunnya surat Abasa. Contoh 2: Nabi saw pun pernh Galau pada saat peristiwa Ifik, dimana Istri belau Aisyah dituduh berzinah dengan Shafwan bin al Mu’athathal pada saat rombongan Rasul saw pulang safar dari bani al Mushthaliq. Nabi saw sempat galau selama 30 hari lebih (ada yg meriwayatkan sampai 50 hari) sampai turun surat An Nur ayat 11 sampai dengan ayat 18. Jikalau Nabi saw mengetahui hal yang ghaib niscaya beliau tidak akan bimbang sekian puluh hari, sampai-sampai kabilah Aus dan Khazraz hamper berselisih lagi.

 

4.      Yang terakhir akan saya kutip salah satu syair Cinta Rabiah.

“Aku mengabdi kepada Tuhan
Bukan karna takut Neraka
Bukan pula karna mengharap masuk surge
Tetapi aku mengabdi karna cintaku padaNya
Ya Allah jika aku menyembahMu
Karna takut neraka, bakarlah aku didalamnya
Dan jika aku menyembahMu
Karna mengharap surge, campakkanlah aku darinya.”
 
Kalo kita perhatikan… betapa mengagumkannya syair tersebut. Tetapi apakah benar sesuai syariat Islam?.. Mari kita tinjau. Didalam Alquran terdapat banyak sekali ayat ayat yang menceritakan betapa mengerikannya siksa neraka dan betapa indahnya kehidupan di surge. Pertanyaannya apakah Allah sia-sia berfirman mengenai hal tersebut,.. atau mungkin Allah sedang iseng ? Subhanallah sesungguhnya saya berlindung dari pemikiran seperti itu, Faktanya banyak sekali ayat dan Hadist Nabi yang memotivasi kaum muslimin untuk meraih Surga dan menjauhi Neraka, Bahkan para sahabat Rasulullah saw selalu menangis ketika membaca ayat-ayat mengenai Surga dan Neraka… Itulah yg dicontohkan oleh Rasulullah dan para sahabatnya Ra. Mereka mencontohkan rasa cinta kepada Allah diimbangi dengan rasa Harap (Roja) dan Rasa Takut (Khauf)… Sekarang lebih tinggi mana kecintaan Rabiah terhadap Allah dengan kecintaan Rasul dan para sahabatnya kepada Allah?
 
Sebagai penutup saya kutip dua dalil sebagai berikut:
“Dan tidaklah patut bagi laki-laki yg mukmin dan tudak pula bagi perempuan yg mukminah apabila Allah dan RasulNya telah menetapkan sesuatu ketetapan aka nada bagi mereka pilihan yg lain tentang urusan mereka. Dan barang siapa mendurhakai Allah dan RasulNya maka sesungguhnya dia telah berbuat kesesatan yg nyata (Al Ahzaan:36)”
 
 Yang kedua kisah sebagai berikut:
Ada 3 orang yg datang kerumah2 istri Nabi saw dan bertanya mengenai cara ibadah Nabi saw, setelah itu mereka menilai ibadah Nabi saw biasa saja & mereka bersepakat bahwa sesungguhnya kesalahan kita jauh lebih banyak dari nabi saw, untuk itu saya akan shalat malam selamanya, yang lainnya bilang saya akan puasa terus-menerus dan yang satu lagi berkata saya tidak akan menikahi wanita selamanya. Mendengar itu nabipun mengejar mereka kemudian bersabda”…Demi Allah, sesungguhnya aku orang yg paling takut dan paling bertaqwa kepada Allah, akan tetapi aku shalat juga tidur, aku puasa dan juga berbuka dan aku menikahi wanita. Maka Barang siapa membenci sunnah-sunnahku, maka dia bukan termasuk golonganku.”
 
Untuk itu, saya mengajak pada saudara-saudara untuk selalu mempelajari dan meneladani figure Rasulullah saw dan para sahabatnya dan tidak mencari figure lain untuk dijadikan acuan.. dan tentunya Mengagumkan saja tidak cukup, mari kita teliti kebenarannya dan apakah sesuai dengan yg diajarkan oleh Rasulullah saw?. Semoga kita selalu terjaga dari fitna Subhat yang sangat membahayakan.
 
Terima kasih
 Wasalamualaikum.
Wahyu Subekti  (14 Desember 2013)