Original Posted By Berita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setelah denda maksimal penerobos jalur bus TransJakarta diterapkan akhir November 2013 ini, untuk
memaksimalkannya di sepanjang seluruh jalur bus Transjakarta di 12 koridor akan dipasangi closed circuit television (CCTV).

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes
Rikwanto, menjelaskan, pemasangan CCTV tersebut dilakukan secara bertahap setelah denda maksimal nantinya diterapkan.

"Karena ke depan, petugas tidak harus selalu ada di lapangan atau mengamati jalur bus TransJakarta untuk penindakan. Maka petugas bisa mengamati CCTV yang telah dipasang,"katanya di Mapolda Metro Jaya, Kamis (14/11/2013).

Rikwanto menjelaskan setelah aturan denda maksimal diterapkan, nantinya tidak ada koridor yang diprioritaskan oleh petugas untuk dijaga.

Semua koridor akan diberlakukan sama. Untuk mempermudahnya, petugas akan dibantu oleh teknologi CCTV ini.

Namun katanya dipastikan untuk jalur yang sudah dipasang CCTV maka tidak akan banyak petugas yang ditempatkan di sana. Jadi, katanya, dengan CCTV ini maka setiap pelanggar atau penerobos busway dipastikan terekam CCCTV."Dan penindakannya melalui surat menyurat,"ujarnya.

Menurutnya CCTV akan memudahkan petugas mengidentifikasi setiap kendaraan atau pengendara yang melanggar.

"Jadi kalau ada yang melanggar kami kirim surat. Itu akan tercatat. Jika tidak hadir dalam persidangan tak apa-apa. Tapi lama-lama besaran sanksinya menjadi utang besar. Nah saat perpanjangan STNK akan terlihat masalah kendaraannya dan saat perpanjangan SIM-nya akan sulit dan itulah sanksi beratnya,"papar Rikwanto.

Direktur Lalulintas Polda Metro Jaya Kombes Chrysnanda Dwi Laksana mengatakan, pihaknya sudah melakukan pendataan kendaraan melalui Electronic Registration and Identification (ERI).

Menurutnya, ERI juga akan mencatat identitas dari pemilik kendaraan.

"Jadi kalau melakukan pelanggaran kami akan mengirimkan surat tilangan. Bila tidak digubris maka akan dicharge pada saat membayar pajak kendaraan,"katanya.

Chrysnanda berharap, dengan adanya ERI seluruh penindakan melalui sistem elektronik atau Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) bisa segera dilaksanakan."Kita harap kesadaran masyarakat akan peraturan berlalu-lintas terus meningkat. Sehingga walaupun tidak ada anggota, mereka akan tetap patuh dalam berlalu lintas," kata Chrysnanda