(23/12/2013) Tragis betul nasib mbah Samidi, 60 tahun, tukang becak di kota lama Semarang ini. Di senin pagi dia didapati meninggal akibat keracunan nasi basi. Dia nekad menyantap nasib tak layak dikonsumsi dikarenakan dia tidak punya uang untuk beli makan.

Dia meregang nyawa di dekat becak yg jadi gantungan hidupnya. Jasadnya berkalang tanah, tepat di bawah spanduk seorang Caleg perlente yang pasti berjanji pro rakyat kecil. Dia begitu miskinnya. Tapi rekan seprofesinya bilang, mbah samidi tidak pernah terbersit sedikit pun niat untuk mencuri uang receh, sekadar untuk beli nasi murahan di warung kucing agar perut kempisnya bisa terisi.

Keteguhan sikap rakyat jelata yg harus ditebusnya dgn nyawa. Semoga pejabat, anggota DPR, Kepala Daerah, para penguasa lainnya yg kaya raya, duduk di kursi empuk, makan enak, pelesir ke mana-mana masih dapat terketuk hatinya melihat orang-orang yang senasib dengan Mbah Samidi.

Inalilahi wainnailaihirojiun....23 Desember 2013 Mbah Samidi pergi...........

Mari kita share berita memilukan ini

www.ensiklopediaindonesia.com
Sumber : S. Toni (Kompasiana.com),