Setujukah kalian dengan wacana penghapusan kolom agama di KTP? Saya setuju.
TS
jungle99reborn
Setujukah kalian dengan wacana penghapusan kolom agama di KTP? Saya setuju.
Beberapa hari ini muncul wacana yang tidak populer. Wacana tersebut adalah menghapus kolom agama pada KTP. Banyak pro dan kontra yang muncul karena wacana ini. Jika Anda tanya saya, saya sangat setuju dengan wacana penghapusan kolom agama di KTP. Bukan tanpa alasan, saya punya beberapa argumen kenapa setuju dengan wacana ini. Antara lain:
Spoiler for 1. Diskriminasi itu ada.:
Pernahkah Anda melihat rumah indekos yang bertuliskan Terima kost khusus Muslim/Muslimah? Pasti pernah. Ya, itu lah kasus diskriminasi yang tidak diperhatikan masyarakat. Coba bayangkan ada seorang mahasiswa nonmuslim yang mencari tempat kost di lingkungan seperti ini. Pasti sangat sulit. Kita para mayoritas mungkin tidak pernah merasakan dan tidak pernah peduli. Tapi inilah realitas di masyarakat, diskriminasi itu masih ada.
Spoiler for 2. Agama itu adalah Hak:
Agama adalah hak. Sedangkan di Indonesia hanya ada sekitar 5-7 agama resmi yang diakui negara (saya tidak tahu jumlah pastinya). Nah, bagaimana nasib mereka yang memeluk agama-agama di luar agama resmi tersebut? Mereka "dipaksa" masuk ke dalam agama yang tidak diyakininya, meski hanya di KTP. Kalau mengucapkan hari raya umat lain saja dilarang, kok memaksa orang lain menulis agama yang tidak diyakininya di KTP tidak ada yang ambil pusing?
Enaknya jadi mayoritas...
Spoiler for Ateis/Agnostik mau diapakan?:
Tidak ada yang bisa menyangkal kalau di Indonesia ini ada kaum Ateis dan Agnostik. Jika kolom agama masih ada, mereka hanya memakai agama sebagai "pakaian". Apa untungnya?
Selama ini kita salah memperlakukan mereka, harusnya mereka tidak dipaksa masuk ke dalam suatu agama, tapi dibimbing agar mereka bisa percaya dengan agama, apa pun itu.
Spoiler for Agama dijadikan alat:
Masih ingat kasus wakil gubernur Jakarta sekarang? Pak Basuki menjadi korban kampanye hitam dengan embel-embel agama. Kok agama dijadikan alat?
Sekarang makin banyak orang yang menjadikan agama untuk mencari keuntungan.
Untuk sementara, segini dulu. Nanti akan saya tambahkan jika sempat
Oh iya, kalau Anda mau menjawab argumen saya, tolong pakai argumen sendiri yah
Jangan copas argumen yang bentuknya dialog itu, argumen tersebut terlalu lemah
Jaga-jaga dan biar gak ribet, kalau mau copas dialog di bawah, ane jawab duluan deh
Quote:
A : “Bro, tahu belum? Ada wacana kolom agama di KTP mau dihilangkan lho.”
B : “Emang kenapa? Katanya negara berketuhanan, kok malah hilangkan agama?”
A: “Katanya sih, kolom agama itu bisa mengakibatkan diskriminasi. Lagian agama juga urusan pribadi. Nggak usahlah dicantumkan di KTP.”
B : “Nah, ntar ada juga orang yang ngaku mendapat perlakuan diskriminasi gara-gara jenis kelamin ditulis. Berarti kolom jenis kelamin juga harus dihapus dong. Laki-laki dan perempuan kan setara. ” Gak ditulis juga ketahuan bray mana cewek-mana cowok. Emang pengen banget yah masuk sekolah kebidanan khusus perempuan
C : “Eh, jangan lupa. Bisa juga lho perlakuan diskriminasi terjadi karena usia. Jadi hapus juga kolom tanggal lahir.” Bocah ababil kesenangan dong bisa beli miras di minimarket
Terus anak 5 tahun juga bisa milih dalam pemilu dong, kan umurnya kagak ada yang tahu
D : “Eit, ingat juga. Bangsa Indonesia ini juga sering fanatisme daerahnya muncul, terlebih kalau ada laga sepak bola. Jadi mestinya, kolom tempat lahir dan alamat juga dihapus.” Kalau ente mati di tengah jalan mau diantarin ke mana kalau gak ada alamatnya?
kalau gak ada kolom tempat lahir gua mau ngaku lahir di Jerman aja deh, biar muka pribumi tapi lahir di Jerman bro, keren gak?
B : “Ada juga lho, perlakuan diskriminasi itu gara-gara nama. Misal nih, ada orang dengan nama khas agama tertentu misalnya Abdullah, tapi tinggal di daerah yang mayoritas agamanya lain. Bisa tuh ntar dapat perlakuan diskriminasi. Jadi kolom nama juga wajib dihapus.” Terus urusan administrasi gimana bro?
Apalagi kalau mesen tiket pesawat, main asal klaim aja dong?
B: “Kalau status pernikahan gimana? Perlu gak dicantumkan?”
A : “Itu harus dihapus. Nikah atau tidak nikah itu kan urusan pribadi masing-masing. Saya mau nikah kek, mau pacaran kek, itu kan urusan pribadi saya. Jadi kalau ada perempuan hamil besar mau melahirkan di rumah sakit, nggak usah ditanya KTP-nya, nggak usah ditanya sudah nikah belum, nggak usah ditanya mana suaminya. Langsung saja ditolong oleh dokter.” Asyik.. PNS bisa kimpoi berkali-kali
D : “Sebenarnya, kolom pekerjaan juga berpotensi diskriminasi. Coba bayangkan. Ketika di KTP ditulis pekerjaan adalah petani/buruh, kalau orang tersebut datang ke kantor pemerintahan, kira-kira pelayanannya apakah sama ramahnya jika di kolom pekerjaan ditulis TNI? Nggak kan? Buruh biasa dilecehkan. Jadi kolom pekerjaan juga harus dihapus.” Enak dong anak orang kaya bisa minta beasiswa orang miskin.
PNS bisa ngambil BLT juga loh
C: “Kalau golongan darah gimana? Berpotensi diskriminasi nggak?”
A : “Bisa juga. Namanya orang sensitif, apa-apa bisa jadi bahan diskriminasi.” Kalau lo kecelakaan di tengah jalan, sama dokter di donorin darah hewan mau gak?
E : “Lha terus, isi KTP apa dong? Pikir sendiri deh
Diubah oleh jungle99reborn 27-12-2013 15:47
0
3.3K
Kutip
35
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
923KThread•83.2KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru