Tersebarnya Luasnya berita bahwasa-nya Gubernur Lampung Sjachroedin ZP Meneken Surat Keputusan ( SK ) mengenai Upah Minimum ( UMP ) menggunakan kaki, mengundang reaksi keras dari kalangan yang mengatas namakan kaum buruh.

Ungkapan rasa geram ini juga disampaikan oleh Gerakan Rakyat Lampung (GRL ), lantaran hal tersebut tidak sepantasnya di ucapkan oleh orang nomor satu di lampung tersebut.

" Sudah Saya Teken. Pakai Kaki ! Kalo Pake Tangankan Sudah Biasa. Pakai Kaki ( Teken SK UMP ) Ada Cap Jempolnya Juga," ujar Sjachroedin ZP orang nomor satu lampung.

Terkait perihal pernyataan orang namor satu tersebut, para buruh meminta kepada Gubernur Lampung Sjachroedin ZP untuk meminta maaf kepada buruh / pekerja atas penyataan-nya secara terbuka dan melalui media.

Sekretaris Provinsi Lampung Berlian Tihang mengatakan, hal tersebut merupakan kiasan keseriusan gubernur dalam mengurusi UMP Lampung. ’’Coba bayangkan, siapa yang bisa tanda tangan pakai kaki? Jadi maksudnya itu tidak mudah lho untuk menetapkan UMP. Butuh keseriusan yang benar-benar tak mudah,” Ungkap Berlian usai memberi bantuan kepada guru mengaji di GOR Saburai kemarin.

Untuk itu, lanjutnya, Gubernur sama sekali tidak mempunyai maksud untuk meremehkan kaum buruh. ’’Pak Gubernur sangat concern terhadap kesejahteraan masyarakat provinsi ini. Coba diingat, karena tidak kunjung selesai, gubernur menegaskan agar Disnakertrnas segera menetapkan angka final UMP. Akhirnya, meski hari Sabtu notabenenya libur, UMP tetap dibahas dan berhasil ditetapkan pada hari itu,” penjelasan-nya.

Pihaknya menduga hal ini hanyanya diperumit orang-orang yang mau membuat kerusuhan. Bahkan ada kemungkinan permainan politik di dalamnya. ’’Ya, saat ini politik suhu tinggi. Orang enggak salah dibilang salah,” Ujarnya.