Dua turis asing, Silman Urmas (43) dan Silman Katrin (32) tertangkap basah oleh warga saat sedang asyik berhubungan seksual di Pura Desa Saraseda, Tampaksiring, Gianyar, Bali. Wisatawan asal Estonia itu pun digelandang warga ke Polres Gianyar.

Kapolres Gianyar Ajun Komsaris Besar Hadi Purnomo membenarkan peristiwa itu. Hanya saja, polisi tidak melakukan penahanan terhadap keduanya. Soal sanksi, Hadi menyerahkan sepenuhnya kepada warga.

"Keduanya tidak tahu kalau pura merupakan areal suci," kata Hadi, Kamis 7 Maret 2013.

Oleh warga, turis yang sedang memadu kasih itu didenda Rp20 juta . Dana itu akan digunakan untuk upacara besar penyucian pura yang akan digelar lima bulan mendatang.

Peristiwa ini pertama kali diketahui oleh Wayan Agus Dharmaputra. Tokoh pemuda desa yang awalnya hendak mengecek kondisi pura usai direnovasi. Namun, Agus kaget alang kepalang ketika melihat dua manusia berlawanan jenis itu sedang asyik bergumul memadu kasih.

Ia pun melaporkan kejadian itu. Selanjutnya, oleh warga keduanya digelandang menuju Polres Gianyar. Sebelum tertangkap berhubungan seks, warga sempat melihat keduanya sedang mandi di pemandian pancuran yang terdapat di areal pura.

Sementara itu, Ketua PHRI Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati mengatakan kejadian itu merupakan pelajaran berharga bagi pelaku industri pariwisata di Bali. Ia menjelaskan pelaku industri harus bisa memberi pemahaman detil tentang apa yang boleh dan tidak dilakukan di pura.

Menurutnya, meski hampir di seluruh pura sudah diberi pengumuman bagi perempuan yang sedang haid dilarang masuk, namun kejadian ini membuat daftar larangan mesti dipertegas. "Kiranya perlu ditambah dengan larangan melakukan hubungan seks. Saya kira ini penting diperhatikan dari kejadian ini."