'Penyakit Atut Tak Bisa Dijelaskan Secara Medis'
Jakarta:Pengacara Teuku Nasrullah menjenguk kliennya, Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah di Rumah Tahanan Pondok Bambu, Jakarta Timur, Senin, 23 Desember 2013. Usai menjenguk, Nasrullah menyempatkan bertemu dengan wartawan di depan Rutan.
Mengenakan setelan jas hitam dan kemeja putih, Nasrullah mengatakan saat ini Atut dalam kondisi sehat. "Sudah tidak nangis lagi, dulu di KPK Atut nangis karena kondisi sakit," kata dia.
Saat ditanya apa penyakit Atut, Nasrullah tak bisa menjelaskan. Menurut dia, penyakit Atut tak bisa dijelaskan secara medis. Dia beralasan penyakit Atut ini disebabkan karena tekanan psikologi. "Semacam sakit psikosomatik, jadi sakit fisik karena stres," kata dia.
Menurut dia, jika Atut diperiksa melalui uji laboratorium, dokter tak akan menemukan penyakit apa pun. "Jadi beliau itu pikirannya berat, jadi fisiknya pun terganggu."
Stres yang dialami Atut, dia melanjutkan, dikarenakan kasus hukum yang menerpanya. Sebelum menjadi tersangka kasus dugaan suap Pemilukada Lebak, Banten, Atut sudah 'dihajar' melalui pemberitaan di media televisi, cetak dan 'online'. Bahkan 'serangan' media makin kuat Jumat lalu, ketika KPK memutuskan untuk menahan Atut di Rutan Pondok Bambu. "Siapa yang tidak stres kalau 'diserang' seperti itu," kata Nasrullah.
Saat ini Atut berusaha bangkit, dia mulai tegar dan tabah menjalani penahanan komisi antirasuah. Atut mulai melakukan kegiatan di dalam Rutan. Menurut Nasrullah, Atut sudah membaur dengan tahanan lain. "Untuk kegiatan paling beliau salat dan mengaji," kata dia.
Atut saat ini menghuni kamar Paviliun Cendara (C13)--kamar masa pengenalan lingkungan (mapenaling). Di dalam kamar berukuran 4 kali 6 meter ini, Atut ditempatkan dengan 16 narapidana tindak umum lain, seperti pencuri dan lainnya. Di tempat ini, Atut akan menjalani masa pengenalan lingkungan dengan tahanan-tahanan lainnya selama tujuh hari.
SUMBER....