Sebagai Ibu Kota dari sebuah negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia, Jakarta memiliki segudang masalah yang belum bisa diatasi hingga sekarang. Permasalahan-permasalahan tersebut datang silih berganti dan seakan mustahil untuk diselesaikan.

Banjir merupakan masalah pokok yang selalu datang menghampiri Jakarta. Berbagai program pemerintah yang menelan anggaran hingga triliunan rupiah pun ternyata belum mampu mengatasi banjir di Jakarta. Padahal kerugian yang ditimbulkan banjir tidaklah sedikit.

Bertambahnya jumlah kendaraan yang tidak dibarengi dengan perluasan jalan, mengakibatkan kemacetan yang terus menerus terjadi di Jakarta. Kemacetan ini pun menambah polusi udara di Jakarta. Berbagai polutan udara seperti karbonmonoksida (CO2), Nitrogenoksida (NOx), Hidrokarbon (HC), Sulfuroksida (SOx), dan partikel debu memenuhi udara kota Jakarta.

Tingginya urbanisasi menjadikan Jakarta semakin padat akhir-akhir ini. Semakin banyak warga berarti semakin banyak pula kebutuhan akan tempat tinggal. Namun, banyak masyarakat yang asal-asalan dalam membangun tempat tinggalnya, hal ini menjadikan tata ruang di Jakarta berantakan.

Masalah-masalah diatas hanyalah segelintir masalah yang ada di Jakarta. Masih banyak masalah lain, seperti kemiskinan, kesejahteraan masyarakat, kesehatan dan pendidikan yang belum teratasi hingga sekarang. Dengan banyaknya permasalahan tersebut apakah Jakarta masih layak disebut sebagai Ibu Kota?