Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

minotaur2Avatar border
TS
minotaur2
Kisah Pemakan Orang Utan yang Mendunia

Jakarta - Kasus orang memakan daging orang utan (Pongo pygmaeus) di Kalimantan Barat menjadi sorotan dunia. Nama Ignatius Mandor dan Hanapi sebagai pemakan orang utan yang sempat ditahan tapi kemudian dibebaskan melalui sidang praperadilan itu terkenal.

Ketenaran ini bermula dari liputan seorang wartawan yang meminta identitasnya disamarkan pada sebuah harian lokal, Pontianak Pos, pada 5 November 2013. Si wartawan yang kini sedang berlindung lantaran mendapatkan ancaman dari berbagai pihak ini mengaku mendatangi rumah pamannya, Ignatius Mandor, pada 4 November 2013.

Di rumah pamannnya yang berada di Jalan Pancabakti di kawasan Batu Layang, Pontianak Utara itu, ia mendapatkan cerita bahwa Ignatius baru saja mendapatkan undangan pesta makan orang utan. Daging orang utan itu diperoleh lewat perburuan tetangga sang paman yang sempat mengira menembak rusa. Setelah buruan terkapar, barulah diketahui bahwa hewan yang ditembak merupakan orang utan.

Wartawan lokal itu menulis, para pemburu lantas bergegas ke lokasi orang utan yang tertembak. Begitu tiba di lokasi, orang utan itu masih mampu menyeringai. “Kalau masih sehat mungkin aku bawa kamu ke rumah. Tapi kalau sudah begini, daripada mati sia-sia, mau gimana lagi,” kata Ignatius menyitir perkataan tetangganya.

Mereka kemudian membunuh orang utan itu, lalu membawanya pulang ke rumah untuk dipotong-potong dan dimasak. Wartawan itu meminta sang paman agar diperbolehkan melihat kepala orang utan yang langsung dijawab pamannya dengan mendatangi rumah tetangganya. Sang paman pulang dengan menenteng karung plastik putih berisi panci. Di dalam panci, terdapat kepala orang utan yang direbus.

Tulisan tentang orang utan yang dimakan itu langsung mengundang kecaman dari berbagai pihak di dunia. Daily Mail pada 10 November 2013 mengunggah gambar-gambar keceriaan warga setempat saat menyantap rica-rica daging orang utan itu. Ada foto yang memperlihatkan seorang warga yang terlihat bangga menunjukkan potongan dua tangan orang utan itu. “Lebih liat dari rusa tapi rasanya lebih enak dari daging sapi dan babi,” kata Hanapi.

Director Orangutan Foundation Ashley Leiman mengatakan kondisi orang utan, yang hanya ditemui di hutan tropis di Kalimantan dan Sumatera, saat ini sangat gawat. Mereka merasa menderita lantaran habitatnya terancam. “Lebih dari 80 persen habitat mereka hilang dalam 20 tahun terakhir,” kata Leiman.

Menteri Lingkungan Hidup Inggris Lord de Mauley mengatakan ia akan meluncurkan kampanye bertajuk "Jika Orang Utan Hilang". Kampanye ini, kata dia, untuk meningkatkan kesadaran terhadap nasib orang utan yang terancam punah. “Setiap orang bisa membuat perbedaan dengan membeli produk minyak kelapa sawit yang berkelanjutan.”

Minyak kelapa sawit berkelanjutan adalah produk minyak goreng yang diolah dengan menerapkan prinsip pembangunan yang memperhatikan masalah lingkungan, ekonomi, dan sosial.

sumber > kompas.com http://bit.ly/1epWzwq
0
1.8K
19
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.1KThread83.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.