Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

keciputAvatar border
TS
keciput
Rumah Atut dijaga para Pendekar, ada apa gerangan ???
Gubernur Banten Atut Chosiyah Chasan tak hanya berpengaruh besar di kalangan politikus Banten dan birokrasi. Tangan-tangan kekuasaannya juga menancap kuat di kalangan jawara alias pendekar. Ayahnya, Haji Chasan, semasa hidup dikenal sebagai jawara sekaligus pengusaha.

Setelah Atut ditetapkan sebagai tersangka, lebih dari 100 pendekar yang mengenakan pita kuning mondar-mandir di sekitar rumah dinas Gubernur Banten di Jalan Bhayangkara 51, Serang, Banten. Mereka dikomando untuk menjaga rumah Atut dari kemungkinan perusakan properti rumah atau kedatangan massa dari kubu yang berlawanan.

Mengapa rumah itu dijaga? "Supaya tak ada provokator yang menyelinap masuk rumah," kata Sekretaris Jenderal Pendekar Kota Serang Deni Arisandi di halaman rumah Atut, Selasa malam, 17 Desember 2013. Mereka akan menjaga rumah tersebut selama 24 jam. Meski dijaga ratusan orang, Deni mengatakan, Pendekar tak bakal melarang wartawan meliput asalkan tak menerobos masuk rumah.

Atut disebut tak berada di rumah dinasnya. Menurut personel satuan pengamanan rumah itu, Jejen Jaenudin, Atut sudah tak pulang sejak Senin malam, 16 Desember 2013. "Tak pulang sejak kemarin. Saya tak bohong, saya juga bingung kenapa semakin banyak wartawan datang ke sini," kata Jejen di pintu gerbang rumah Atut, Selasa, 17 Desember 2013.

Meski pemilik rumah tak berada di tempat, rumah Atut itu dijaga ratusan orang berbaju satpam hijau dan puluhan orang berbaju bebas berpita kuning. Dari sela-sela pagar setinggi hampir 4 meter, terlihat puluhan orang sedang duduk di halaman dan pelataran rumah. Semakin malam, para penjaga semakin banyak berdatangan.

Halaman rumah Atut yang berukuran hampir seluas lapangan sepak bola itu disesaki para penjaga. Sayangnya, jendela dan pintu rumah tertutup, aktivitas di dalam rumah tak terlihat.

Atut ditetapkan sebagai tersangka dua kasus korupsi: kasus dugaan korupsi proyek pengadaan alat kesehatan Pemerintah Provinsi Banten dan kasus dugaan suap di lingkungan Mahkamah Konstitusi. (Baca: Atut dan Sejumlah Kasus Korupsi yang Menjeratnya)

Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad mengatakan Atut disangka menyuap Akil Mochtar ketika masih menjabat Ketua Mahkamah Konstitusi, terkait sengketa pilkada Lebak, Banten, yang disidang mahkamah.

"Dalam kasus itu, Atut dinyatakan secara bersama-sama atau turut serta dengan tersangka yang sudah dahulu, yaitu TCW (Tubagus Chaeri Wardana, adik Atut), yaitu penyuapan kepada Akil Mochtar," kata Abraham di gedung kantornya, Selasa, 17 Desember 2013.

Dalam kasus dugaan suap MK terkait sengketa pilkada lebak, KPK juga menetapkan politikus Partai Golkar Chairun Nisa sebagai tersangka. Total, ada empat tersangka kasus itu: Atut, Akil Mochtar, Chaeri, dan Chairun Nisa.

http://www.tempo.co/read/news/2013/1...tusan-Pendekar

PENDEKAR=PENDEK MEKAR emoticon-Ngakak
0
4K
47
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671KThread40.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.