- Beranda
- Berita dan Politik
(SEA Games Terburuk) Dicurangi Atlet Tuan Rumah, Pelari Indonesia Menangis
...
TS
omplong123
(SEA Games Terburuk) Dicurangi Atlet Tuan Rumah, Pelari Indonesia Menangis
Hot Thread Pertamax Ane Gan!!
Spoiler for HT Pertamax:
NB : Belum tentu negeri kita sendiri juga menjunjung tinggi sportifitas. Belum tentu juga Myanmar dan seluruh warganegaranya adalah buruk. Berita ini hanya menunjukkan realitas keburukan kepanitiaan SEA Games 2013 Myanmar. Semoga menjadi intropeksi bagi negara tuan rumah kedepannya.
TRIBUNNEWS.COM – Triyaningsih tertunduk lesu saat masuk garis finis. Bahkan air matanya menetes tak tertahankan setelah hanya menjadi runner-up di nomor favoritnya lari 5.000 meter di lintasan lari Wunna Theikdi Stadium, Naypyitaw, Myanmar pada SEA Games 2013 hari ke-14, kemarin.
Air mata Triya mengalir bercampur dengan keringat yang membanjiri mukanya. Atlet jebolan Diklat Salatiga Jawa Tengah ini menangis bukan semata karena gagal mempertahankan medali emas. Ia mengucurkan air mata sebab merasa dicurangi oleh pihak tuan rumah hingga hanya meraih medali perak.
Medali emas di nomor ini jatuh ke tangan atlet tuan rumah, Phyu War Thet. Medali perunggu juga disabet pelari Myanmar Khin Mar Sal. Kubu Indonesia kemudian menilai kemenangan War Thet kontroversial. Mereka menyebut ada kecurangan yang jelas-jelas dilakukan oleh si atlet yakni keluar dari jalur. Tim Indonesia pun mengajukan protes resmi.
"Benar, kami protes karena ingin menegakkan aturan. Seharusnya atlet tuan rumah didiskualifikasi," kata manajer atletik Indonesia, Paulus Lay, usai perlombaan.
Menurut dia, kemenangan tuan rumah harus didiskualifikasi karena sang atlet keluar dari jalur. Itu terlihat jelas pada layar televisi yang ditayangkan di stadion. Bahkan pemutaran tayangan dilakukan dua kali. "Terlihat jelas di layar, tapi juri tidak mendiskualifikasi. Makanya kita protes," katanya.
Wasit atletik, Soe Han, sempat mendatangi Paulus Lay. Ia meminta rekaman video untuk memastikan adanya pelanggaran tersebut. "Kenapa minta ke kami, ofisial pasti punya rekamannya," katanya.
Catatan waktu Triya yang terpaut jauh dengan War Thet kian menegaskan kecurigaan tersebut. Triyanigsih mencatatkan waktu 16 menit 24,36 detik. Sedang Phyu War Thet melesat dengan catatan waktu 16 menit 06,1 detik. Peraih perunggu Khin Mar Sal mengemas waktu 17 menit 37,57 detik.
Triyanigsih memang jadi andalan di nomor 5.000 meter, dan 10 ribu meter. Ia adalah juara bertahan di nomor tersebut, termasuk juga meraih medali emas di nomor maraton pada SEA Games 2011 lalu. Pada PON 2012 Riau juga menyumbangkan dua medali emas (lari 5.000 dan 10 ribu meter) untuk kontingen Jawa Tengah.
Namun, karena mepetnya waktu maraton dengan nomor 5.000 m di SEA Games kali ini, maka Triya melepas nomor maraton, dan fokus di nomor 5.000 m, serta 10.000 meter yang dijdwalkan berlangsung Kamis (19/12/2013) besok. Sayangnya, "pengorbanan" itu tak menjadi sia-sia karena ia kemudian tetap gagal mempersembahkan emas.
Dengan protes ini, data resmi catatan waktu belum dikeluarkan panitia. Meski demikian, demi menguatkan protes pihak panitia meminta pendamping Indonesia menyertakan rekaman perlombaan.
Jika Phyu War Thet terbukti berpindah jalur, ia akan didiskualifikasi dan medali emas otomatis akan menjadi milik Triyaningsih. Namun sampai kemarin sore, belum ada kabar tentang pengajuan protes tersebut.
Di nomor 5.000 meter putra, Indonesia juga gagal mempertahankan medali emas Agus Prayogo, yang juara bertahan hanya mampu menduduki posisi kelima dengan waktu 14 menit 51,91 detik.
Di nomor ini, Indonesia hanya mampu meraih medali perunggu melalui Ridwan. Medali emas jatuh ke tangan atlet Vietnam, Van Lai Nguyen, dengan perak menjadi milik Boonthung Srisung dari Thailand.
Sumber : http://www.tribunnews.com/sport/2013...nesia-menangis
Komentar :
Uda berasa main CTR aja pake acara motong jalur.
Uda gitu ntu juri kerjaannya apaan kok kagak tau ada atlet motong jalur?
Saksi mata yang liat di Indosiar
Quote:
Update Berita :
Timnas U-23 Disemprot Air Saat Latihan
TRIBUNNEWS.COM, YANGON - Andik Vermansyah dkk tergopoh-gopoh keluar dari lapangan tempat mereka berlatih di stadion Zeyar Thiri, Naypyitaw, Rabu (18/12).
Penyebabnya, saat asyik berlatih, air tiba-tiba muncrat. Air menyemprot dari beberapa sisi lapangan secara otomatis. Penyemprotan ini dinilai disengaja sebagai akibat timnas Myanmar yang disingkirkan Indonesia dari semifinal SEA Games 2013.
Akibatnya, para pemain timnas harus terusir dari lapangan latihan.
Setelah ditelusuri, ternyata penyemprotan dilakukan karena waktu latihan Timnas Indonesia U-23 sudah habis. Sesuai dengan jadwal, timnas berlatih dari pukul 10.00 hingga pukul 11.00 waktu Naypyitaw. Namun, hingga batas yang diberikan belum selesai.
Meski demikian, tidak ada petugas stadion yang memberitahu kalau waktu latihan sudah habis. Tiba-tiba saja mereka langsung menyalakan semprotan air.
Sumber : http://www.tribunnews.com/superball/...r-saat-latihan
Komen :
Masih dendam ternyata. Belum pernah ada di Indonesia main futsal kalo waktu abis disemprot air.
Ini asal nyemprot aja
Update lagi gan..
Triyaningsih Akhirnya Raih Emas
TRIBUNNEWS.COM – Setelah gagal menang karena "dicurangi" oleh atlet tuan rumah, Triyaningsih akhirnya bisa bernafas lega. Ia akhirnya berhasil meraih medali emas di ajang SEA Games Myanmar 2013. Triyaningsih menjadi pelari tercepat lomba lari 10.000 meter putri di Wunna Theikdi Sport Stadium, Naypyitaw, Kamis (19/12/2013), dan mempersembahkan satu tambahan medali emas untuk Indonesia.
Triyaningsih membukukan catatan waktu 00.34.32,68 disusul atlet tuan rumah Phyu War Thiet yang memperoleh medali perak dengan catatan waktu 00.34.39,32 dan atlet Laos, Lodkeo Inthakoummane, yang meraih medali perunggu dengan catatan waktu 00.37.41,96.
Triyaningsih memperoleh medali emas melalui perjuangan berat melawan atlet yang mengalahkan dia dalam lomba nomor 5.000 meter, Phyu War Thiet. "Alhamdulliah akhirnya target saya tercapai. Saya sangat bersyukur dengan raihan medali ini. Akhirnya saya mampu mempertahankan emas," kata atlet kelahiran Semarang itu.
Dia mengaku tidak gentar menghadapi kekuatan lawan, pelari tuan rumah yang telah membuktikan kecepatannya pada nomor 5.000 meter. "Ini adalah buah dari kesabaran. Saya tadi berlari dengan tenang meski tertinggal dari atlet tuan rumah. Namun, satu putaran menjelang finis saya langsung melesat dan finis di depan," kata peraih medali emas 10.000 meter SEA Games 2011 itu.
Raihan emas Triyaningsih tidak diikuti oleh atlet yang bertanding di nomor 10.000 meter putra. Agus Prayono hanya mampu menyumbangkan medali perunggu dengan catatan waktu 00.30.25,33 pada nomor itu.
Medali emas dinomor ini direbut oleh atlet asal Vietnam, Van Lai Nguyen, dengan catatan waktu 00.29.44,82 dan medali perak diraih atlet asal Thailand, Boonthung Srisung, dengan catatan waktu 00.29.46,61.
Sekretaris Umum Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia Tigor Tanjung mengaku sangat bangga dengan perjuangan Triyaningsih. Begitu juga sang pelatih Wita Witarsa.
"Strategi yang tepat adalah kuncinya. Komunikasi antara atlet dan pelatih berjalan dengan baik. Akhirnya kami bisa menambahk pundi-pundi emas lagi," kata Tigor Tanjung.
Hingga hari kelima SEA Games 2013, kontingen atletik Indonesia telah mengumpulkan lima emas dari lari 10.000 meter putri dan 3.000 meter putri, lompat jauh, lompat jangkit putri dan jalan putra.
Sumber : http://www.tribunnews.com/sport/2013...rnya-raih-emas
Komen :
Tuh kan dapet emas juga. Rejeki mah kagak bakal kemana..
Gak cuma Triyaningsih yang dibikin nangis!!
Tsuneo Menangis Melihat Anak Asuhnya Dicurangi
Tsuneo Menangis Melihat Anak Asuhnya Dicurangi
TRIBUNNEWS.COM, NAYPYITAW - Judo Indonesia gagal mempersembahkan medali emas setelah di kelas -90 kg, Horas Manurung kalah kontroversial dari pejudo tuan rumah Zin Linn Aung di Zeyar Thiri Indoor Stadium, Naypyitaw, Myanmar, Sabtu (21/12/2013).
Kekalahan Horas Manurang dari atlet tuan rumah membuat sang pelatih asal Jepang Tsuneo Sengoku melakukan protes keras. Namun upaya yang dilakukan tidak membuahkan hasil.
Pelatih yang sudah lancar berbahasa Indonesia itu bahkan menangis saat anak asuhnya dikalahkan dengan cara yang tidak fair. Kondisi ini membuat semua atlet dan ofisial ikut menangis.
"Seharusnya wasit menghentikan pertandingan saat atlet Myanmar mengunci bahu Horas. Tapi wasit malah meminta atlet Myanmar meneruskan pertandingan meski Horas tidak siap," katanya dengan mata yang sembab.
Sementara itu Horas Manurung tidak kalah kecewanya dengan Ketua Umum PJSI maupun pelatih. Bahkan atlet andalan Indonesia itu tidak percaya dengan kondisi yang terjadi. "Ini tidak fair. Memang banyak kejadian seperti ini. Tapi disini jauh lebih parah," katanya dengan menghela nafas panjang.
Dengan selesainya pertandingan maka kontingen Indonesia tidak mendapatkan satu pun medali emas. Sesuai dengan rencana, kontingen judo akan bertolak ke Tanah Air, Minggu (22/12/2013).
Sumber : www.tribunnews.com/sport/2013/12/21/tsuneo-menangis-melihat-anak-asuhnya-dicurangi
Komen :
Masih berlanjut ternyata saudara-saudara..
Diubah oleh omplong123 21-12-2013 13:02
0
156.1K
1.7K
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
677.9KThread•47.2KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya