Sekolah manapun tentu tak memperbolehkan siswa-siswinya melakukan kebiasaan buruk seperti merokok, bahkan melarangnya. Tapi anehnya sebuah sekolah di Inggris justru memberikan jam khusus bagi siswanya untuk merokok. Tak heran, sekolah ini pun dikritik.

Tak tanggung-tanggung, Elmete Central School di Roundhay, Leeds, West Yorks ini mengijinkan murid-muridnya yang berusia antara 11-16 tahun untuk merokok di taman bermain mereka. Demikian dilansir Telegraph, Senin (21/10/2013).

Di pagi hari, rokok yang dibawa para siswa 'disita' terlebih dulu oleh sekolah, kemudian pada jam istirahat makan siang, rokok mereka dikembalikan dan para siswa pun diperbolehkan merokok di lingkungan sekolah pada jam itu.

Salah seorang sumber yang juga guru di sekolah khusus anak nakal di kota itu pun mengungkapkan anak-anak diizinkan merokok antara jam 11.10-11.20 dan di jam makan siang yaitu antara 12.20-1.10.

Fakta ini tentu membuat sejumlah aktivis anti-merokok naik pitam. Mereka mengkritik ketentuan yang dibuat sekolah tersebut 'tidak pantas, salah kaprah dan tidak etis'. Sementara itu Leeds City Council tengah melakukan investigasi di sekolah berisi 75 siswa yang didominasi anak-anak dengan masalah kepribadian dan emosional.

"Memperbolehkan anak-anak untuk merokok di sekolah itu sendiri sudah salah besar. Lagipula ilegal memperjualbelikan rokok pada anak-anak berusia di bawah 18 tahun, apalagi kalau bukan karena rokok berbahaya bagi kesehatan dan kesejahteraan mereka," kata Deborah Arnott, kepala eksekutif yayasan amal anti-merokok UK, ASH.

"Apalagi membiarkan anak-anak merokok di lingkungan sekolah, ini benar-benar tak pantas dan tidak etis. Sekolah kan sudah melarang murid-muridnya mengonsumsi minuman keras, lalu mengapa mereka memperbolehkan siswa merokok? Apa bedanya? Kami mendesak sekolah untuk segera meninjau kembali kebijakan ini," tegasnya.
Sedangkan Paul Brennan dari Leeds City Council menimpali, "Kami menganggap serius isu ini, dan kami secepatnya membicarakan hal ini dengan sekolah dan menginstruksikan agar sekolah segera menghentikan kebijakan tersebut. Kami yakin sekarang kebijakan ini telah dihentikan."

Menurut Brennan, kepala sekolah Elmete Central School yang baru saja terpilih juga sepakat untuk memastikan takkan ada lagi murid yang merokok di sekolah, kalau perlu mereka berencana untuk sering-sering melakukan sidak.

"Kami punya kebijakan larangan merokok yang ketat di semua sekolah yang kami awasi dan kami juga mendorong gaya hidup sehat bagi semua siswanya," imbuh Brennan.

Elmete Central School sendiri sebenarnya merupakan sebuah sekolah inklusif yang khusus menangani anak-anak dengan masalah sosial, emosi dan perilaku. Dapat dipahami jika kebijakan yang dibuat oleh kepala sekolah sebelumnya tersebut adalah bentuk kompromi bagi anak-anak yang sering membolos atau kerap meninggalkan kelas meskipun mereka datang ke sekolah.

Diduga para siswa di Elmete Central School tersebut hanya diizinkan merokok di lingkungan sekolah yang terkendali dan tidak di tempat lain. Para siswa juga ditawari bantuan jika sewaktu-waktu para siswa ingin berhenti merokok. Sekolah pun kerap mengundang para pakar kesehatan untuk berbicara tentang bahaya merokok.

Tercatat pada usia 15 tahun, 1 dari 8 anak usia sekolah di Inggris sudah menjadi perokok aktif. Dan perlu diingat jika mencoba satu batang rokok saja di usia muda akan membuat anak-anak jadi cenderung mulai rutin merokok beberapa tahun kemudian.

Persoalannya tak berhenti sampai di situ. Anak yang sudah jadi perokok aktif sejak kecil akan melanjutkan kebiasaannya ini hingga dewasa dan lebih rentan meninggal karenanya. Anak yang merokok juga rentan batuk, jumlah dahak meningkat, mengi dan sesak nafas, termasuk sering bolos sekolah.