- Beranda
- Berita dan Politik
Ini Foto-Foto Penyiksaan ala Ospek ITN
...
TS
biadabs
Ini Foto-Foto Penyiksaan ala Ospek ITN
pictures tells it all...
Wah Jadi HT, semoga banyak pihak yang tahu sampai Presiden mungkin :P. dan masalahnya bisa segera tuntas, yang salah ya dihukum.
Beritanya ada di post#6 tengkyu om malangensis dan tambahan potonya om NeOqzruh
Updatean dari sang pelaku
Sumber
Isi petisinya di sini gan -> Petisi Ospek ITN
Nah ini ada video tanggapan dari pihak ITN
Berita-berita lain terkait :
Ini tanggapan lagi,
Updatean akun sosmed yang diduga milik para senior
Komen agan Kaskuser yang lucu
Wah Jadi HT, semoga banyak pihak yang tahu sampai Presiden mungkin :P. dan masalahnya bisa segera tuntas, yang salah ya dihukum.
Beritanya ada di post#6 tengkyu om malangensis dan tambahan potonya om NeOqzruh
Updatean dari sang pelaku
Quote:
Original Posted By addoth►Ane baca di FBnya Agil Disz itu gan ngomongnya katanya " mau ngajarin sopan santun" mendingan kita ajarin sopan santun yg sesungguhnya yuk gan
Ini yang paling keren.. Ospek koq bawa senjata tajam
Ini yang paling keren.. Ospek koq bawa senjata tajam
Spoiler for foto:
Sumber
Isi petisinya di sini gan -> Petisi Ospek ITN
Quote:
Original Posted By obat.betadine►
dasar senior alay
------
sekalian barbuk foto2 yg masih ada metadatanya disini http://www.solidfiles.com/d/17344b502c/
dasar senior alay
------
sekalian barbuk foto2 yg masih ada metadatanya disini http://www.solidfiles.com/d/17344b502c/
Quote:
Original Posted By menu.hari.ini►lah, pelaku pelaku sudah jelas terpampang di foto2...
segera di-list / di-daftarkan beserta nama namanya...
bagi seluruh warga malang, siap-siap kepung kampus ITN...
cegat para pelaku begitu pulang kuliah, trus gebukin rame rame...
bakar kampusnya kalo perlu
minimal ke-19 pelaku ini harus sudah tahu nama namanya, dari angkatan berapa, kalo bisa beserta alamat dan nomer HPnya... hubungi segera orang tuanya, bahwa anaknya pelaku kriminal dan diminta pertanggungjawabannya.
segera di-list / di-daftarkan beserta nama namanya...
bagi seluruh warga malang, siap-siap kepung kampus ITN...
cegat para pelaku begitu pulang kuliah, trus gebukin rame rame...
bakar kampusnya kalo perlu
minimal ke-19 pelaku ini harus sudah tahu nama namanya, dari angkatan berapa, kalo bisa beserta alamat dan nomer HPnya... hubungi segera orang tuanya, bahwa anaknya pelaku kriminal dan diminta pertanggungjawabannya.
Nah ini ada video tanggapan dari pihak ITN
Berita-berita lain terkait :
Quote:
Foto ‘Penyiksaan’ Muncul Lagi
MALANG – Andai foto-foto terbaru yang muncul di jejaring sosial, terkait kejadian-kejadian dalam program jurusan mahasiswa baru (PJMB) di Goa Cina, Sumbermanjing Wetan, pada 9-12 Oktober lalu, benar-benar terjadi, tamparan keras tampaknya bakal diterima ITN.
Betapa tidak, dalam situs sosial media yakni ’Kaskus’ yang diundah Selasa pagi tadi, sekitar pukul 07.40, melalui username ’biadabs’, tampak jelas sejumlah aksi yang dilakukan diluar dari seorang senior yang berpendidikan.
Ada sekitar 20 lebih foto yang ditampilkan. Isinya, benar-benar terlihat sejumlah hal yang tidak wajar dilakukan. Seperti pelaksanaan yang dilakukan malam hari, semua mahasiswa baru melepas baju (laki-laki), dua mahasiswa putri yang terkulai di tanah, seorang yunior yang harus berjalan merayap saat siang, tiga mahasiswa berpelukan dengan senior yang siap menerjang kepala mereka, kepala mahasiwa baru diinjak oleh seniornya dan sejumlah tindakan yang di luar batas.
Akibat dari tampilan itu, komentar pun banyak bermunculan. Mulai agar proses hukum ditegakkan, hingga aksi massa untuk melakukan aksi balik balasan, terhadap sejumlah orang yang diduga seniornya. Masalahnya, dalam tampilan itu juga dijelaskan pula ada sekitar 19 senior, yang melakukan aksi di luar batas.
Dari sejumlah foto yang ditampilkan, terlacak jika foto diambil menggunakan kamera Canon EOS 1100D. Waktu pengambilan gambar pada 12 Oktober 2013, sekitar pukul 02.28.
Bahkan, dari beberapa gambar yang ditampilkan, diantaranya juga terlihat Fikri Dolasmantya Surya, saat mengikuti PJMB. Semua mahasiswa baru, hampir semua wajahnya ditutup dengan menggunakan kaos.
Ketika foto-foto itu dikonfirmasikan kepada polisi, Kapolres Malang, AKBP Adi Deriyan Jayamarta SIK., menyebut, dari foto-foto itu tidak serta merta bisa langsung membidik tersangkanya.
’’Itu terlalu prematur sekali bagi penyidik. Masalahnya, tanpa pemeriksaan saksi-saksi dari mahasiwa baru, panitia hingga ahli pidana, tentu akan sulit pembuktiannya. Makanya, sementara konsentrasi pada pemeriksaan saksi-saksi dan hasil koordinasi dengan kejaksaan,’’ terang Kapolres kepada Malang Post. Tapi dia mengaku, foto yang ada, akan dijadikan sebagai alat bukti.
Sementara itu terkait pemeriksaan panitia, Kapolres menyebut, bakal dilakukan pagi ini. Jadwal itu molor sehari dari rencana semula. Penyebabnya, pemeriksaan terhadap 114 mahasiswa baru, tidak bisa dilakukan sehari.
’’Dalam pemeriksaan panitia itu, ada sekitar 101 orang yang akan diminta keterangan,’’ kata AKBP Adi Deriyan.
Disinggung mengenai bahan pemeriksaan nantinya, Adi menjelaskan, tidak jauh dari keterkaitan masing-masing panitia. Termasuk, bagaimana proses pelaksanaan pengenalan jurusan (PJMB) dilakukan.
Sementara itu kemarin pagi, Kasubdit Direskrim Umum Polda Jawa Timur, AKBP Ansori menemui Kepala Kejaksaan Negeri Kepanjen, Kabupaten Malang, Reki SE Lumentut. Didampingi Kanit IV Satreskrim Polres Malang, Iptu Sutiyo, kedatangan penyidik itu diduga melakukan diskusi mengenai masalah Fikri.
Usai melakukan pertemuan tertutup, Ansori pun tidak mau memberikan keterangan mengenai kedatangannya. Sebaliknya, hanya mengatakan jika itu pertemuan karena teman lama. ‘’Langsung ke Pak Kejari, ya. Saya hanya mampir dan beliau adalah teman,’’ kata Ansori.
Kasipidum Kejaksaan Negeri Kepanjen, Usman, mengatakan kalau kedatangan Ansori memang untuk silaturahim. Kalau mengenai penegakan hukum meninggalnya Fikri, tentu kejaksaan masih akan menunggu surat pemberitahuan dimulainya penyidikan (SPDP). ‘’Kejaksaan hanya memantau perkembangan kasus itu,’’ terang Usman. (sit/avi)
Sumber Malang Post
Ungkap kematian Fikri, polisi periksa 114 mahasiswa ITN Malang
Merdeka.com - Polres Malang memeriksa 114 mahasiswa baru Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang, Jawa Timur, yang menjadi peserta Kemah Bakti Desa di kawasan Pantai Goa China Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang. Pemeriksaan dilakukan guna mengungkap penyebab tewasnya mahasiswa baru (maba) asal Mataram, Fikri Dolasmantya Surya (20).
"Saksi-saksi yang kami mintai keterangan ini adalah mereka yang ikut dalam Kemah Bakti Desa (KBD) di Pantai Goa China Kabupaten Malang sebagai bagian dari kegiatan orientasi studi dan pengenalan kampus (Ospek) yang menewaskan Fikri pada pertengahan Oktober lalu," kata Kapolres Malang AKBP Adi Deriyan Jayamarta, Senin (16/12).
Pihaknya menerjunkan sedikitnya 30 orang penyidik dalam pemeriksaan tersebut. Pemeriksaan ini digunakan sebagai pembanding dengan keterangan dari panitia ospek.
Sebab sebelumnya kepolisian memintai keterangan terkait kronologis tewasnya Fikri pada saat mengikuti Ospek. Sekarang kepolisian ingin mengetahui kronologisnya dari versi peserta.
Pemeriksaan dilakukan secara bergantian di kampus Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang. Namun proses pemeriksaan itu dilakukan secara tertutup.
"Mereka kita tanyai secara bergantian di dalam kelas. Setelah meminta keterangan dari peserta, kemungkinan besok (Selasa, 17/12), kami akan kembali meminta keterangan dari sejumlah panitia," ujarnya.
Sementara itu Kasat Reskrim Polres Malang AKP M Aldy Sulaeman mengatakan Polres setempat telah memberangkatkan dua orang personel anggotanya ke rumah Fikri di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Sementara soal kemungkinan dibongkarnya makam Fikri, pihaknya masih harus menemui keluarga korban terlebih dahulu untuk meminta izin.
Seperti diketahui, Fikri Dolasmantya Surya, mahasiswa baru jurusan planologi ITN Malang meninggal ketika mengikuti kegiatan Ospek di Pantai Goa China Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang pada pertengahan Oktober lalu.
Pada saat kejadian korban sudah dibawa ke RSSA untuk dilakukan autopsi, keluarga korban menolak. Namun, setelah foto-foto kekerasan dalam pelaksanaan ospek tersebut diunggah ke media sosial, kasus kematian Fikri akhirnya dibuka kembali.
Bahkan, ratusan mahasiswa asal Mataram yang kuliah di berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta di Malang juga telah berunjuk rasa menuntut pertanggungjawaban pihak kampus. Atas kejadian tersebut, Ketua Jurusan Planologi dan sekretaris jurusan akhirnya diberhentikan.
Sumber Merdeka
MALANG – Andai foto-foto terbaru yang muncul di jejaring sosial, terkait kejadian-kejadian dalam program jurusan mahasiswa baru (PJMB) di Goa Cina, Sumbermanjing Wetan, pada 9-12 Oktober lalu, benar-benar terjadi, tamparan keras tampaknya bakal diterima ITN.
Betapa tidak, dalam situs sosial media yakni ’Kaskus’ yang diundah Selasa pagi tadi, sekitar pukul 07.40, melalui username ’biadabs’, tampak jelas sejumlah aksi yang dilakukan diluar dari seorang senior yang berpendidikan.
Ada sekitar 20 lebih foto yang ditampilkan. Isinya, benar-benar terlihat sejumlah hal yang tidak wajar dilakukan. Seperti pelaksanaan yang dilakukan malam hari, semua mahasiswa baru melepas baju (laki-laki), dua mahasiswa putri yang terkulai di tanah, seorang yunior yang harus berjalan merayap saat siang, tiga mahasiswa berpelukan dengan senior yang siap menerjang kepala mereka, kepala mahasiwa baru diinjak oleh seniornya dan sejumlah tindakan yang di luar batas.
Akibat dari tampilan itu, komentar pun banyak bermunculan. Mulai agar proses hukum ditegakkan, hingga aksi massa untuk melakukan aksi balik balasan, terhadap sejumlah orang yang diduga seniornya. Masalahnya, dalam tampilan itu juga dijelaskan pula ada sekitar 19 senior, yang melakukan aksi di luar batas.
Dari sejumlah foto yang ditampilkan, terlacak jika foto diambil menggunakan kamera Canon EOS 1100D. Waktu pengambilan gambar pada 12 Oktober 2013, sekitar pukul 02.28.
Bahkan, dari beberapa gambar yang ditampilkan, diantaranya juga terlihat Fikri Dolasmantya Surya, saat mengikuti PJMB. Semua mahasiswa baru, hampir semua wajahnya ditutup dengan menggunakan kaos.
Ketika foto-foto itu dikonfirmasikan kepada polisi, Kapolres Malang, AKBP Adi Deriyan Jayamarta SIK., menyebut, dari foto-foto itu tidak serta merta bisa langsung membidik tersangkanya.
’’Itu terlalu prematur sekali bagi penyidik. Masalahnya, tanpa pemeriksaan saksi-saksi dari mahasiwa baru, panitia hingga ahli pidana, tentu akan sulit pembuktiannya. Makanya, sementara konsentrasi pada pemeriksaan saksi-saksi dan hasil koordinasi dengan kejaksaan,’’ terang Kapolres kepada Malang Post. Tapi dia mengaku, foto yang ada, akan dijadikan sebagai alat bukti.
Sementara itu terkait pemeriksaan panitia, Kapolres menyebut, bakal dilakukan pagi ini. Jadwal itu molor sehari dari rencana semula. Penyebabnya, pemeriksaan terhadap 114 mahasiswa baru, tidak bisa dilakukan sehari.
’’Dalam pemeriksaan panitia itu, ada sekitar 101 orang yang akan diminta keterangan,’’ kata AKBP Adi Deriyan.
Disinggung mengenai bahan pemeriksaan nantinya, Adi menjelaskan, tidak jauh dari keterkaitan masing-masing panitia. Termasuk, bagaimana proses pelaksanaan pengenalan jurusan (PJMB) dilakukan.
Sementara itu kemarin pagi, Kasubdit Direskrim Umum Polda Jawa Timur, AKBP Ansori menemui Kepala Kejaksaan Negeri Kepanjen, Kabupaten Malang, Reki SE Lumentut. Didampingi Kanit IV Satreskrim Polres Malang, Iptu Sutiyo, kedatangan penyidik itu diduga melakukan diskusi mengenai masalah Fikri.
Usai melakukan pertemuan tertutup, Ansori pun tidak mau memberikan keterangan mengenai kedatangannya. Sebaliknya, hanya mengatakan jika itu pertemuan karena teman lama. ‘’Langsung ke Pak Kejari, ya. Saya hanya mampir dan beliau adalah teman,’’ kata Ansori.
Kasipidum Kejaksaan Negeri Kepanjen, Usman, mengatakan kalau kedatangan Ansori memang untuk silaturahim. Kalau mengenai penegakan hukum meninggalnya Fikri, tentu kejaksaan masih akan menunggu surat pemberitahuan dimulainya penyidikan (SPDP). ‘’Kejaksaan hanya memantau perkembangan kasus itu,’’ terang Usman. (sit/avi)
Sumber Malang Post
Ungkap kematian Fikri, polisi periksa 114 mahasiswa ITN Malang
Merdeka.com - Polres Malang memeriksa 114 mahasiswa baru Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang, Jawa Timur, yang menjadi peserta Kemah Bakti Desa di kawasan Pantai Goa China Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang. Pemeriksaan dilakukan guna mengungkap penyebab tewasnya mahasiswa baru (maba) asal Mataram, Fikri Dolasmantya Surya (20).
"Saksi-saksi yang kami mintai keterangan ini adalah mereka yang ikut dalam Kemah Bakti Desa (KBD) di Pantai Goa China Kabupaten Malang sebagai bagian dari kegiatan orientasi studi dan pengenalan kampus (Ospek) yang menewaskan Fikri pada pertengahan Oktober lalu," kata Kapolres Malang AKBP Adi Deriyan Jayamarta, Senin (16/12).
Pihaknya menerjunkan sedikitnya 30 orang penyidik dalam pemeriksaan tersebut. Pemeriksaan ini digunakan sebagai pembanding dengan keterangan dari panitia ospek.
Sebab sebelumnya kepolisian memintai keterangan terkait kronologis tewasnya Fikri pada saat mengikuti Ospek. Sekarang kepolisian ingin mengetahui kronologisnya dari versi peserta.
Pemeriksaan dilakukan secara bergantian di kampus Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang. Namun proses pemeriksaan itu dilakukan secara tertutup.
"Mereka kita tanyai secara bergantian di dalam kelas. Setelah meminta keterangan dari peserta, kemungkinan besok (Selasa, 17/12), kami akan kembali meminta keterangan dari sejumlah panitia," ujarnya.
Sementara itu Kasat Reskrim Polres Malang AKP M Aldy Sulaeman mengatakan Polres setempat telah memberangkatkan dua orang personel anggotanya ke rumah Fikri di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Sementara soal kemungkinan dibongkarnya makam Fikri, pihaknya masih harus menemui keluarga korban terlebih dahulu untuk meminta izin.
Seperti diketahui, Fikri Dolasmantya Surya, mahasiswa baru jurusan planologi ITN Malang meninggal ketika mengikuti kegiatan Ospek di Pantai Goa China Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang pada pertengahan Oktober lalu.
Pada saat kejadian korban sudah dibawa ke RSSA untuk dilakukan autopsi, keluarga korban menolak. Namun, setelah foto-foto kekerasan dalam pelaksanaan ospek tersebut diunggah ke media sosial, kasus kematian Fikri akhirnya dibuka kembali.
Bahkan, ratusan mahasiswa asal Mataram yang kuliah di berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta di Malang juga telah berunjuk rasa menuntut pertanggungjawaban pihak kampus. Atas kejadian tersebut, Ketua Jurusan Planologi dan sekretaris jurusan akhirnya diberhentikan.
Sumber Merdeka
Quote:
Original Posted By Degarlizt►Sharing :
Gw pernah ikut ospek dan sejenisnya saat SMA dan kuliah ditahun 1992-1994 an :
- 2 kali ikut test ekskul Pecinta Alam, di test fisik mental dan segala macam bullyan fisik, sampai test survival di Hutan dgn bekal sebotol air, garam dan pisau. Test di kampus jauh lebih kejam daripada saat SMA.
- Ospek khusus semiggu di tempat khusus yaitu di Cibubur. semua siksaan fisik mulai dari gampar, tendang, jewer [oleh senior cewe] di gencet, push-up dan sit up di sungai, jogging dan merayap dinihari, adu fisik dgn peserta ospek lain di kolam lumpur, hingga makan/minuman mentah.
di ketiga "ospek" itu gw dan temen-2 sefakultas beruntung selamat. Paling beberapa cidera ringan hingga sedang. Malah dari Fakultas Ekonomi ada yang wafat setelah seminggu di rawat di RS
Tahun 1996-1998 berkesempatan sebagai panitia dan penyelnggara Ospek di kampus dan di organisasi pecinta alam. Dan gue putuskan tidak main bully fisik...
Gw pernah ikut ospek dan sejenisnya saat SMA dan kuliah ditahun 1992-1994 an :
- 2 kali ikut test ekskul Pecinta Alam, di test fisik mental dan segala macam bullyan fisik, sampai test survival di Hutan dgn bekal sebotol air, garam dan pisau. Test di kampus jauh lebih kejam daripada saat SMA.
- Ospek khusus semiggu di tempat khusus yaitu di Cibubur. semua siksaan fisik mulai dari gampar, tendang, jewer [oleh senior cewe] di gencet, push-up dan sit up di sungai, jogging dan merayap dinihari, adu fisik dgn peserta ospek lain di kolam lumpur, hingga makan/minuman mentah.
di ketiga "ospek" itu gw dan temen-2 sefakultas beruntung selamat. Paling beberapa cidera ringan hingga sedang. Malah dari Fakultas Ekonomi ada yang wafat setelah seminggu di rawat di RS
Tahun 1996-1998 berkesempatan sebagai panitia dan penyelnggara Ospek di kampus dan di organisasi pecinta alam. Dan gue putuskan tidak main bully fisik...
Ini tanggapan lagi,
Spoiler for "show":
Quote:
Original Posted By AntokGM►Permios ijin mau curhat dikit yah..
Saya alumni ITN angkatan 2007. pada saat itu ospek jurusan di adakan di cobanrondo (wisata air terjun), lamanya 3 hari 2 malam kalo gak salah ingat. begitu sesampainya di lokasi, kami langsung di teriakin dari kuping kiri dan kanan dengan teriakan "TUNDUK KEPALA KALIAN, TUNDUK!!!", masih teringat kata kata itu dari para senior yang berasal dari daerah timur Indonesia. pada saat itu senior di dominasi oleh senior yg berasal dari daerah timur. mereka langsung mengecek bawaan yang kami bawa, jika ada yang tidak lengkap atributnya kami langsung di caci maki di hadapannya.
Tidak hanya itu. malamnya kami di giring di belantara hutan untuk mengikuti acara seperti uji nyali yang mana kami ada 5 orang harus saling menuntun ke pos pos bayangan yang ada di sana. di setiap pos akan ada tantangan yang harus di lalui, di pos bayangan ini, kami di suruh untuk menggunakan 1 sikat gigi untuk di gunakan bersama tanpa adanya pasta gigi, dari orang pertama yg sampai di pos bayangan hingga orang terakhir yang sampai, kami harus menggosok gigi dengan sikat gigi tersebut.
Masih ada lagi, siangnya kami berjalan dari hutan cobanrondo ke arah airterjun, sebelum masuk ke wisata air terjun, kami di hadang kembali oleh para senior, kami harus memakan sebuah permen dan harus saling berbagi lagi sama halnya seperti sikat gigi di atas, dari orang pertama sampai terakhir kami harus saling berbagi.
makan siang pun kami harus berjuang, sebelum makan kami harus berguling guling kiri kanan hingga badan dan tangan kami terlumuri dengan debu. setelah semua badan dan telapak tangan telah terlumuri debu, baru kami boleh makan dan TANPA SENDOK harus menggunakan tangan. sebenarnya masih banyak sekali cerita yg ingin saya sampaikan, hanya saja ini dulu yg dapat saya sampaikan.
Saya alumni ITN angkatan 2007. pada saat itu ospek jurusan di adakan di cobanrondo (wisata air terjun), lamanya 3 hari 2 malam kalo gak salah ingat. begitu sesampainya di lokasi, kami langsung di teriakin dari kuping kiri dan kanan dengan teriakan "TUNDUK KEPALA KALIAN, TUNDUK!!!", masih teringat kata kata itu dari para senior yang berasal dari daerah timur Indonesia. pada saat itu senior di dominasi oleh senior yg berasal dari daerah timur. mereka langsung mengecek bawaan yang kami bawa, jika ada yang tidak lengkap atributnya kami langsung di caci maki di hadapannya.
Tidak hanya itu. malamnya kami di giring di belantara hutan untuk mengikuti acara seperti uji nyali yang mana kami ada 5 orang harus saling menuntun ke pos pos bayangan yang ada di sana. di setiap pos akan ada tantangan yang harus di lalui, di pos bayangan ini, kami di suruh untuk menggunakan 1 sikat gigi untuk di gunakan bersama tanpa adanya pasta gigi, dari orang pertama yg sampai di pos bayangan hingga orang terakhir yang sampai, kami harus menggosok gigi dengan sikat gigi tersebut.
Masih ada lagi, siangnya kami berjalan dari hutan cobanrondo ke arah airterjun, sebelum masuk ke wisata air terjun, kami di hadang kembali oleh para senior, kami harus memakan sebuah permen dan harus saling berbagi lagi sama halnya seperti sikat gigi di atas, dari orang pertama sampai terakhir kami harus saling berbagi.
makan siang pun kami harus berjuang, sebelum makan kami harus berguling guling kiri kanan hingga badan dan tangan kami terlumuri dengan debu. setelah semua badan dan telapak tangan telah terlumuri debu, baru kami boleh makan dan TANPA SENDOK harus menggunakan tangan. sebenarnya masih banyak sekali cerita yg ingin saya sampaikan, hanya saja ini dulu yg dapat saya sampaikan.
Quote:
Original Posted By n4tp0l3nk►
gak perlu bakar kampus gan, cukup pelaku aja.. kalo ente bakar kampus apa bedanya ama pelaku? no offence ya gan
pihak kampus bukan tutup mata gan, pegawai kampus (rektor,dosen, dll) juga punya kehidupan sendiri2 gan, gak 24 jam memantau mahasiswa..
saat pihak panitia mengajukan ospek, jelas pihak kampus ngijinin..mungkin pihak kampus mengijinkan soalnya hanya ospek biasa..
kalo memang pihak kampus tau ospeknya sampe menelan korban seperti ini, jelas2 pihak kampus gak bakal ngijinin..logikanya kan begitu..
kalo ky gini ini murni panitia ospek yg kebangetan
alumni jadi mentri ane g tau, tapi untuk jadi menteri juga pasti saingan ama kampus2 lain yang notabene gak 1 kampus doang di indonesia
emang harus di DO gan mahasiswa ky gitu (kekerasan dlm ospek) biar gak terjadi lagi ospek ky gini sampe ada yg meninggal
slow bro, ada kok prestasi dari kampus ITN.. lagian tiap kampus juga pasti ada segelintir org yg jadi sampah, gak semua..
walaupun kampus swasta tp ane rasa gak rendahan, cm segelintir org aja yg rendahan..walaupun beberapa org udah berusaha perbaikin citra, tetep aja kebanyakan org kemakan juga ama sisi negatif, silahkan ente google aja kelanjutan berita, rektor jg udah kooperatif ama polisi kok gan..
gak perlu bakar kampus gan, cukup pelaku aja.. kalo ente bakar kampus apa bedanya ama pelaku? no offence ya gan
pihak kampus bukan tutup mata gan, pegawai kampus (rektor,dosen, dll) juga punya kehidupan sendiri2 gan, gak 24 jam memantau mahasiswa..
saat pihak panitia mengajukan ospek, jelas pihak kampus ngijinin..mungkin pihak kampus mengijinkan soalnya hanya ospek biasa..
kalo memang pihak kampus tau ospeknya sampe menelan korban seperti ini, jelas2 pihak kampus gak bakal ngijinin..logikanya kan begitu..
kalo ky gini ini murni panitia ospek yg kebangetan
alumni jadi mentri ane g tau, tapi untuk jadi menteri juga pasti saingan ama kampus2 lain yang notabene gak 1 kampus doang di indonesia
emang harus di DO gan mahasiswa ky gitu (kekerasan dlm ospek) biar gak terjadi lagi ospek ky gini sampe ada yg meninggal
slow bro, ada kok prestasi dari kampus ITN.. lagian tiap kampus juga pasti ada segelintir org yg jadi sampah, gak semua..
walaupun kampus swasta tp ane rasa gak rendahan, cm segelintir org aja yg rendahan..walaupun beberapa org udah berusaha perbaikin citra, tetep aja kebanyakan org kemakan juga ama sisi negatif, silahkan ente google aja kelanjutan berita, rektor jg udah kooperatif ama polisi kok gan..
Quote:
Original Posted By n4tp0l3nk►
kalo ane jadi keluarga korban, ane pasti marah besar..tapi ane pasti kooperatif ama kampus dan polisi buat memburu pelaku kalo ane main hakim sendiri, ane yg rugi dipenjara bro..
komentar anda ky org gak berpendidikan, dari kampus mana?
ayolah bro, kalo pendapat jgn pake emosi
sing kewan sing ngospek bro
kalo ane jadi keluarga korban, ane pasti marah besar..tapi ane pasti kooperatif ama kampus dan polisi buat memburu pelaku kalo ane main hakim sendiri, ane yg rugi dipenjara bro..
komentar anda ky org gak berpendidikan, dari kampus mana?
ayolah bro, kalo pendapat jgn pake emosi
sing kewan sing ngospek bro
Quote:
Original Posted By renofizaldy►
Permisi agan2 sekalian
Saya yang saat ini masih menjadi salah satu mahasiswa ITN Malang (angkatan tua ) juga jengkel & marah sekali ketika pertama kali mengetahui berita tentang ospek kejam ini. Jujur aja gan dari waktu saya masih SMP saya gak pernah setuju dengan yang namanya ospek/mos atau yang berbau dengan hal seperti itu, karena pada kenyataannya kegiatan seperti itu gak ada sisi positifnya yang ada malah senior menginjak-nginjak junior mulai dari perkataan sampai fisik seperti berita yang gencar saat ini.
Tapi saya sebagai mahasiwa ITN Malang yang juga secara otomatis mewakili almamater ITN Malang benar2 mohon maaf sekali kepada keluarga fikri dan juga ke agan2 sekalian atas kejadian ospek gila ini, kejadian ini benar2 gak disangka sekali karena pada kegiatan2 ospek di jurusan lain terutama di jurusan saya (t.informatika) sama sekali gak pernah ada kejadian hingga seperti yang di foto tersebut, malah ospek yang dilakukan oleh jurusan lain banyak melakukan aktifitas baksos ke daerah2 yang kurang mampu. Kaget juga ngeliat panitia ospek anak planologi di foto tersebut ternyata membabi buta seperti itu ke para juniornya, apalagi sampai kelakuan bejat mereka itu berimbas fatal ke nama ITN Malang dan mahasiswa ITN di jurusan lainnya.
Semoga nantinya tidak/jangan sampai terjadi lagi kejadian ospek sadis seperti ini lagi ataupun menginjak2 junior baik secara perkataan ataupun fisik di ITN Malang dan juga di kampus-kampus lainnya.
Buat TS: Tolong di pejwan ya gan
Permisi agan2 sekalian
Saya yang saat ini masih menjadi salah satu mahasiswa ITN Malang (angkatan tua ) juga jengkel & marah sekali ketika pertama kali mengetahui berita tentang ospek kejam ini. Jujur aja gan dari waktu saya masih SMP saya gak pernah setuju dengan yang namanya ospek/mos atau yang berbau dengan hal seperti itu, karena pada kenyataannya kegiatan seperti itu gak ada sisi positifnya yang ada malah senior menginjak-nginjak junior mulai dari perkataan sampai fisik seperti berita yang gencar saat ini.
Tapi saya sebagai mahasiwa ITN Malang yang juga secara otomatis mewakili almamater ITN Malang benar2 mohon maaf sekali kepada keluarga fikri dan juga ke agan2 sekalian atas kejadian ospek gila ini, kejadian ini benar2 gak disangka sekali karena pada kegiatan2 ospek di jurusan lain terutama di jurusan saya (t.informatika) sama sekali gak pernah ada kejadian hingga seperti yang di foto tersebut, malah ospek yang dilakukan oleh jurusan lain banyak melakukan aktifitas baksos ke daerah2 yang kurang mampu. Kaget juga ngeliat panitia ospek anak planologi di foto tersebut ternyata membabi buta seperti itu ke para juniornya, apalagi sampai kelakuan bejat mereka itu berimbas fatal ke nama ITN Malang dan mahasiswa ITN di jurusan lainnya.
Semoga nantinya tidak/jangan sampai terjadi lagi kejadian ospek sadis seperti ini lagi ataupun menginjak2 junior baik secara perkataan ataupun fisik di ITN Malang dan juga di kampus-kampus lainnya.
Buat TS: Tolong di pejwan ya gan
Updatean akun sosmed yang diduga milik para senior
Spoiler for "buka gan":
Quote:
Original Posted By genit►Rekapan sementara agan2 disini
Fanpage ITN
https://www.facebook.com/ITN.Malang?filter=2
FB senior biadab
https://www.facebook.com/nyongleki
https://www.facebook.com/ian.beckz
https://www.facebook.com/broownies.natha
https://www.facebook.com/end.end.7
https://www.facebook.com/bhamaky.rhima/
https://www.facebook.com/nyongleki
https://www.facebook.com/andre.conterius
https://www.facebook.com/abel.mali
https://www.facebook.com/broownies.natha
https://www.facebook.com/kick.endo
twitter senior biadab
https://twitter.com/TheKing_Hendro
https://twitter.com/ChalMarley
https://twitter.com/SyabdaHiYusuf/following
https://twitter.com/InnocentYL
https://twitter.com/forumitn
yang mau nambahin boleh, atau mau mengospek brutal dipersilakan
Fanpage ITN
https://www.facebook.com/ITN.Malang?filter=2
FB senior biadab
https://www.facebook.com/nyongleki
https://www.facebook.com/ian.beckz
https://www.facebook.com/broownies.natha
https://www.facebook.com/end.end.7
https://www.facebook.com/bhamaky.rhima/
https://www.facebook.com/nyongleki
https://www.facebook.com/andre.conterius
https://www.facebook.com/abel.mali
https://www.facebook.com/broownies.natha
https://www.facebook.com/kick.endo
twitter senior biadab
https://twitter.com/TheKing_Hendro
https://twitter.com/ChalMarley
https://twitter.com/SyabdaHiYusuf/following
https://twitter.com/InnocentYL
https://twitter.com/forumitn
yang mau nambahin boleh, atau mau mengospek brutal dipersilakan
Quote:
Original Posted By thedevilito►ini fb rektor nya gan , https://www.facebook.com/soeparno.djiwo
Quote:
Original Posted By greynet►Ternyata sudah tradisi gan... dari tahun ketahun selalu ada ospek yang tidak mendidik
Komen agan Kaskuser yang lucu
Quote:
0
774.1K
Kutip
4.9K
Balasan
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
680.3KThread•48.5KAnggota
Urutkan
Terlama
Thread Digembok