Wakil Ketua Komisi I DPR RI, TB. Hasanuddin mengungkapkan kesamaan antara Bu Ani Yudhoyono dengan Bu Tien Soeharto dalam kancah perpolitikan Indonesia.

Menurut TB. Hasanuddin, sosok Bu Ani Yudhoyono dan Bu Tien Soeharto sama-sama memiliki peran penting dalam memberikan pertimbangan-pertimbangan pada sang suami yang menduduki kursi Presiden, baik Susilo Bambang Yudhotyono (SBY) maupun Soeharto.

“Jadi menurut saya, tak terlalu hebohlah dimana seorang istri posisinya seorang ibu negara memberi informasi tambahan kepada suaminya yang notabene pemimpin negara,” kata TB. Hasanuddin saat berbincang dengan LICOM, Senin (16/12/2013).

Menurutnya, Bu Tien Soeharto juga melakukan hal serupa dengan Bu Ani Yudhoyono, memberi masukan pada suaminya, sang presiden.

“Bukan intervensi ya, tapi saran-saran, pendapat seorang istri kepada suami. Sebab kita lihat yang paling dipercaya sekitar kita kan istri sebelum kabinet. Jadi saya kira wajar saja kalau seorang istri memberi saran kepada suami. Saya yakin Pak SBY bukan hanya menerima informasi dari Bu Ani dan itu akan menjadi pertimbangan beliau menurut saya,” sambung TB. Hasanuddin.

Pernyataan TB Hasanuddin ini dilontarkan menyusul kembali hangatnya isu penyadapan Australia yang dilakukan pada Ibu Ani Yudhoyono.

Surat kabar The Australian mengutip dari Wikileaks menulis, Bu Ani Yudhoyono kerap memberikan masukan kepada Presiden SBY. “Kalau kita lihat, bener tidak berita itu? Bisa dipegang akurat atau tidak? Karena wikileaks selalu disiarkan oleh The Guardian, sebuah koran Australia. Kita harus tanya dulu keabsahan informasi itu,” kata TB. Hasanuddin.

Politisi PDI Perjuangan ini menjelaskan, teori penyadapan memang mengarahkan pada person (orang) yang memiliki informasi. Sehingga, jika yang disadap itu Bu Ani Yudhoyono, bisa dipastikan adanya informasi penting. “Jadi menurut hemat saya, kalau itu terjadi ya memang seperti itu terorinya,” tandas TB. Hasanuddin.

Seperti dikethui, kawat diplomatik yang dibocorkan oleh Wikileaks isinya menyebutkan Ibu Ani Yudhoyono merupakan satu-satunya orang yang dipercaya oleh SBY mengenai semua hal dan ketika SBY memerintah untuk periode kedua, langkah SBY semakin terkunci oleh istrinya.

Kawat itu juga menyebutkan, menurut sejumlah sumber, Ibu Negara memperluas pengaruhnya terhadap istana dan muncul sebagai penasihat utama Presiden. Nasihat Kristiani Herawati bisa mengesampingkan saran dari penasihat utama lainnya. Ibu Negara memperluas aksesnya kepada Presiden baik untuk membantunya maupun membungkam lawan-lawan politiknya, termasuk Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Disebutkan pula, dengan memperkuat perannya sebagai penjaga gerbang, Ibu Ani mampu mempengaruhi pandangan dan kebijakan SBY sesuai dengan keinginannya.

Peran Ibu Ani yang kuat juga menjadi perhatian penting di lingkaran intelijen Barat. Mereka percaya bahwa ibu Ani bukan sekadar pelengkap kepresidenan, melainkan tumbuh cepat menjadi seorang calo kekuasaan di dalam pemerintahan SBY.