Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

raimineAvatar border
TS
raimine
PRESTASI MASKAPAI PENERBANGAN INDONESIA (dilihat dari delaynya)
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perhubungan melakukan rekapitulasi data keterlambatan alias delay serta pembatalan penerbangan badan usaha angkutan udara. "Toleransi batas waktu adalah 15 menit. Lebih dari 15 menit dikategorikan sebagai keterlambatan," kata Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan, Bambang S. Ervan, saat dihubungi Tempo, Jumat, 13 Desember 2013.

Berdasarkan data Kementerian Perhubungan periode Januari-Juni 2013, berikut rincian keterlambatan enam maskapai, serta penyebabnya.

1. Lion Air

Keterlambatan mencapai 20.882 kali.

- Kategori keterlambatan 16-30 menit karena faktor teknis operasional (27,43 persen)

- Kategori keterlambatan 31-120 menit karena faktor teknis operasional (26,64 persen)

- Kategori keterlambatan 121-240 menit karena faktor nonteknis operasional (1,2 persen)

- Kategori keterlambatan lebih dari 240 menit karena faktor nonteknis operasional (0,2 persen)

2. Garuda Indonesia

Keterlambatan sebanyak 10.083 kali.

- Kategori keterlambatan 16-30 menit karena faktor teknis operasional (24,44 persen)

- Kategori keterlambatan 31-120 menit karena faktor teknis operasional (23,21 persen)

- Kategori keterlambatan 121-240 menit karena faktor nonteknis operasional (3,26 persen)

- Kategori keterlambatan lebih dari 240 menit karena faktor nonteknis operasional (1,05 persen)

3. Sriwijaya Air

Keterlambatan tercatat 7.242 kali

- Kategori keterlambatan 16-30 menit karena faktor nonteknis operasional (30,45 persen)

- Kategori keterlambatan 31-120 menit karena faktor nonteknis operasional (47,36 persen)

- Kategori keterlambatan 121-240 menit karena faktor nonteknis operasional (5,14 persen)

- Kategori keterlambatan lebih dari 240 menit karena faktor cuaca (0,79 persen)

4. Indonesia AirAsia

Keterlambatan terjadi 6.691 kali

- Kategori keterlambatan 16-30 menit karena faktor teknis operasional (32,45 persen)

- Kategori keterlambatan 31-120 menit karena faktor teknis operasional (24,17 persen)

- Kategori keterlambatan 121-240 menit karena faktor nonteknis operasional (1,05 persen)

- Kategori keterlambatan lebih dari 240 menit karena faktor nonteknis operasional (0,82 persen)

5. Merpati Nusantara Airlines

Keterlambatan tercatat 5.758 kali

- Kategori keterlambatan 16-30 menit karena faktor teknis operasional (14,16 persen)

- Kategori keterlambatan 31-120 menit karena faktor teknis operasional (26,66 persen)

- Kategori keterlambatan 121-240 menit karena faktor teknis operasional (3,08 persen)

- Kategori keterlambatan lebih dari 240 menit karena faktor nonteknis operasional (2,04 persen)

6. Wings Air

Keterlambatan terjadi 5.584 kali

- Kategori keterlambatan 16-30 menit karena faktor teknis operasional (23,07 persen)

- Kategori keterlambatan 31-120 menit karena faktor teknis operasional (28,26 persen)

- Kategori keterlambatan 121-240 menit karena faktor teknis operasional (2,78 persen)

- Kategori keterlambatan lebih dari 240 menit karena faktor lain-lain (0,45 persen)

Berdasarkan pasal 146 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan, faktor keterlambatan mencakup:

1. Faktor teknis operasional:

- Bandara keberangkatan dan tujuan tidak dapat digunakan untuk operasional pesawat.

- Lingkungan menuju bandara atau landasan terganggu, misalnya karena banjir.

- Terjadinya antrean pesawat lepas landas, mendarat, atau alokasi waktu keberangkatan atau slot time di bandara.

- Keterlambatan pengisian bahan bakar atau refuelling.

2. Faktor nonteknis operasional:

- Keterlambatan pilot, kopilot dan awak kabin.

- Keterlambatan jasa boga atau catering.

- Keterlambatan penanganan di darat.

- Menunggu penumpang, baik yang baru melapor atau check in, pindah pesawat atau transfer serta penerbangan lanjutan atau connecting flight.

- Ketidaksiapan pesawat

3. Faktor cuaca:

- Hujan lebat, petir, badai, kabut, asap, jarak pandang di bawah standar minimal, atau kecepatan angin yang melampaui standar maksimal yang mengganggu keselamatan penerbanan.

4. Faktor lain

Spoiler for sumber:

Lion dan Garuda yang megang juara 1 dan 2
0
2.5K
26
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.3KThread84.3KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.