Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

larapeequerAvatar border
TS
larapeequer
Abis nonton ILC, ane Parno ke Dokter !! Huwaaa....
emoticon-Takut
Sorry Bro & Sis. Ane masih newbi buanget. Ini post Ane perdana (baru belajar hehe).

Gini neh Bro & Sis, sebenarnya Ane nonton ILC (Indonesia Lawak eh Lawyer Clubnya) sekitar 2 minggu lalu, tapi sampai sekarang merindingnya enggak hilang-hilang, takyuut...emoticon-Takut huwaa...

Itu acara membahas kasus dr Ayu Gan, yang bikin korps jas putih pada mogok itu emoticon-Cape d... (S). Nah yang bikin serem, di acara itu dipertemukan 2 kelompok (kelompok dr sebut aja IDI cs dan kelompok Keluarga korban alm. Sisca plus alpokat eh advokat). Kedua-duanya ngotot yang paling bener.

Dari kelompok korban (kel. Sisca) setuju dengan putusan MA. terlepas dari penyebab matinya korban dinyatakan karena emboli, fakta di pengadilan membuktikan adanya pemalsuan tanda tangan korban (Sisca) yang dinyatakan oleh lab forensik (pemeriksanya dokter forensik)!

Tapi IDI cs masih ngotot kalau PN Manado menyatakan dr Ayu cs bebas murni kalau pun MA menjatuhkan hukuman = kriminalisasi dokter. Padahal Bro & Sis, seingat Ane waktu sekolah diajarin yah tingkatan pengadilan itu, paling bawah PN (pengadilan Negeri) gak terima bisa banding ke PT (pengadilan Tinggi) gak terima banding ke MA (mahkamah Agung). Lalu kenapa dokter (baca manusia pinter2) itu kagak paham kalo Hakim Agung punya kekuasaan untuk mengubah putusan hakim di bawahnya ???emoticon-Bingung (S)

Terus Gan, IDI cs bersikeras kalau operasi yang dilakukan sesuai prosedur SOP (standard operation Prosedure). Nah masalahnya Gan sampai hari gini Indonesia belum punya Standar Pelayanan Kesehatan Nasional, gawat to Gan, kalah sama helm,helm aja udah ada SNI-nya. Alasannya fasilitas kesehatan belum merata. Hari gini gitu loh bikin standar minimal aja kok kagak bisa hadeh.. kalah ma kecap dimanapun harus lolos standar BPPOM...
Jadi yang dibilang sesuai SOP ya SOP yang dibikin di rumah sakit masing2, suka-suka rumah sakitnya ajah.

Nah berdasar fakta persidangan (PN Manado) yang disebut sesuai standar SOP adalah:
1. alm. Sisca dirujuk dari Puskesmas (pakai ambulan Puskesmas) dalam kondisi pecah ketuban, pembukaan 9-10 cm, punya riwayat melahirkan dengan vakum.
Diterima Rumah Sakit, diperiksa dokter dinyatakan baru pembukaan 2 cm, dan ditunggu lahir normal. Ane bingung Gan, temen2 Ane yang hamil dan pecah ketuban semuanya melahirkan dengan Operasi Cesar. Katanya kalo pecah ketuban sulit lahir normal dan berbahaya bagi bayinya. emoticon-Matabelo.
Emang dokter itu ruar biasa Gan, saat ditanya perbedaan hasil pemeriksaan di Puskesmas ma RS eh itu ketua POGI atau apaan gitu semacam Asosiasi dokter kandungan kalee justru menyalahkan Puskesmas. Dia bilang kita enggak tahu yang periksa di Puskesmas itu dokter apa bukan, terus gimana meriksanya yang jelas dokter di RS meriksa masih bukaan 2 cm.
Menurut Ane Gan, entah yang memeriksa di Puskesmas Bidan kek,Mantri kek ato Dokter umum kek, yang jelas insting mereka tepat, kalau proses bersalinnya Alm Siska bakal bermasalah. terbukti to?

2. Keluarga korban bolak-balik disuruh beli obat di apotik yang masih satu lokasi dgn RSnya.RS negeri Gan, tidak menyembuhkan justru nambah jumlah orang yang sakit. kenapa gak perawatnya yang ambil baru dihitung total setelah selesai perawatan?
Kalau kayak gini Gan, dokter akan beralasan "itu kan wilayah manajemen RS, kita harus patuh sama aturan RS". Padahal Gan, setahu Ane Direktur RS itu kebanyakan adalah dokter, kalau mau mereka bisa kok memperbaiki manajemen RS.

3. Operasi akhirnya dilakukan oleh dokter yang belum punya ijin praktek alias dokter residen (itu Gan, dokter yang ambil kuliah spesialis terus kayak PKL di RS) tanpa didampingin dokter pembimbingnya. Huwaa... horor..horor..emoticon-Takut
IDI cs beralasan meskipun belum punya ijin tapi sudah kompeten untuk operasi mandiri. Gan kok mirip naik angkot tapi supirnya belum punya SIM yah.. bedanya kalo ketangkep polisi, supir pasti kena tilang tapi yang ini... no coment dah .

4. Anestesi tidak dilakukan oleh dokter anestesi tapi PERAWAT, tapi mereka bilang itu sesuai SOP, kondisi darurat. emoticon-Cape d... (S). Darurat Gan? emang pas perang ya Gan atau Bencana alam? ini RSUP lho Gan, RS Pendidikan lho Gan pasti dekat sekolah kedokteran to? masak cari dokter anestesi kagak ada emoticon-Matabelo

5. RS tidak ada dokter (yang punya ijin praktek) karena pas hari Sabtu dan Minggu libur. Hadeh.. kalah neh dokter ma profesi lain cek..cek.cek... enggak bisa yah di jadwal shift, buruh aja bisa, tanya tuh di POM bensin atau Terminal gimana caranya bikin jadwal kerja biar enggak lowong.

Sorry Gan puanjangg, tapi dah mau ending kok. Dulu Bapak Ane cerita: temannya seorang dosen Farmasi divonis harus operasi, tapi keukeuh kagak mau dioperasi (padahal temanya dokter-dokter lho Gan), justru beralih ke jamu-jamu yang direbus itu. Dulu Ane anggep lucu Gan, tapi setelah nonton ILC Ane paham apa sebabnya.

Jadi kalo Agan-agan terpaksa dioperasi, saran Ane doa Gan, pasrah sama Yang di Atas dan ikhlas Gan, tambahin niat Gan menyumbang untuk berpartisipasi mencerdaskan kehidupan bangsa. Jadi kalo Agan dipanggil, bisa minta kompensasi sama malaikat, karena Agan sudah menghibahkan tubuh Agan untuk belajar praktek kedokteran (menambah ilmu dokternya).

Damai Gan, Peace.emoticon-Angel
0
7.3K
82
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923KThread83.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.