Gatal terjadi ketika luka di permukaan kulit sedang dalam proses penyembuhan. Makanya, sensasi gatal ini dianggap sebagai pertanda bahwa luka sebentar lagi sembuh. Ada yang tahu tidak sih, kenapa luka yang akan membaik bisa gatal begitu?

Ada beberapa teori kenapa luka menjadi gatal waktu mau sembuh, Sobat Orbit. Sebelumnya kita ketahui dulu empat tahap proses penyembuhan luka. Tahap pertama disebut hemostatis, di mana keping darah berkumpul menyumbat daerah luka lalu terjadilah pembekuan darah.

Tahap kedua disebut dengan tahap peradangan. Pada tahap ini tubuh mulai membersihkan luka, di mana jaringan yang akan mati dibuang. Tahap proliferatif menjadi tahap ketiga, di mana tubuh mulai membuat pembuluh darah baru dan jaringan kulit baru. Terakhir, tahap remodifikasi di mana sel-sel yang rusak diperbaiki, termasuk sel syaraf.

Balik lagi ke pertanyaan tadi, kenapa luka bisa gatal?

Menurut para ahli, ada beberapa teori yang salah satunya adalah berkaitan dengan syaraf di kulit. Ketika jaringan kulit rusak karena luka, syaraf juga ikut rusak. Ketika luka sedang dalam proses penyembuhan, kulit baru yang terbentuk sangat tipis dan syarafnya akan jadi lebih sensitif.

Karena sedang dalam tahap penyembuhan, sinyal-sinyal yang dipancarkan syaraf dapat terpengaruh dan otak akan salah menerjemahkan sinyal-sinyal tersebut. Jadi, otak menangkap sinyal sebagai rasa gatal dan tangan ingin meresponnya dengan menggaruk.

Teori lain mengatakan bahwa,

1. Ketika luka berangsur pulih, luka yang mengering akan menarik kulit baru. Inilah yang bikin daerah sekitar luka jadi gatal.

2. Ketika luka mengering, kulit, syaraf, dan kelenjar minyak di kulit jadi terpengaruh. Tanpa minyak, kulit akan menjadi kering dan timbul rasa gatal deh.

Jadi begitu, Sobat Orbit! Meskipun berbeda teori, namun secara garis besar alasan mengapa luka terasa gatal karena sinyal yang dipancarkan syaraf terhadap otak, dan kulit yang mengering.

Awas! Jangan digaruk ya luka di kulitmu!