REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Call Center 110 Polri diklaim digunakan secara berlebihan oleh masyarakat. Disebutkan Polri, dalam setahun layanan ini diakses 17 juta kali oleh masyarakat sejak aktif awal Januari lalu.

Namun, penampung data panggilan 110, PT Infomedia Nusantara menyatakan dari jutaan panggilan itu, tak lebih dari 1 persennya yang valid.

"Hanya 80 ribu panggilan yang valid, sisanya panggilan iseng atau kosong," ujar Dirut anak perusahaan PT Telkom ini Joni Santoso di Citywalk, Sudirman, Jakarta Selasa (10/12).

Joni menjelaskan, dari puluhan ribu panggilan valid itu, mayoritas melaporkan adanya kriminalitas, kecelakaan, dan tawuran. Total laporan ini mencapai 88,2 persen. Sisanya, merupakan pertanyaan ringan masyarakat seputar BPKB, SIM, dan STNK.

"Ada juga yang menelpon untuk meminta pengawalan polisi," tambah dia.
Menyoal perbuatan iseng penelpon, Joni mengatakan tak jarang memang ada masyarakat yang iseng. Bukannya memanfaatkan layanan dengan bijak, penelepon malah mengajak operator mengobrol, bahkan sampai menggoda.
Sebelumnya, layanan call canter Polri sebenarnya telah ada dengan kontak 112. Namun, layanan itu dihentikan pada awal Januari lalu karena kurangnya persiapan dalam pengoperasiannya. Call center 110 kemudian menggantikan 112. Saat itu, mantan Wakapolri Komjen (purn) Nanan Soekarna yang meluncurkannya.

Wakapolri saat ini, Komjen Oegroseno menyebutkan ada 17 juta panggilan selama 11 bulan terakhir yang menghubungi layanan bebas pulsa tersebut.

http://www.republika.co.id/berita/na...l-center-polri

APA JANGAN-JANGAN OPERATORNYA CEWEK YAH MAKANYA SUKA DIGODA2?